Share

BAB 118

Author: Giana
last update Last Updated: 2024-08-29 08:45:29

“Leon akan menikah?” tanya Sabrina spontan dengan rasa ingin tahunya.

Feyana menggigit bibir bawahnya ragu-ragu namun memberikan anggukan pelan atas pertanyaan Sabrina. Ia merasa kasihan dengan wanita yang satu sel dengannya ini.

“Tapi aku tidak tahu juga, sih, sebab awalnya pernikahan Leon dan Rena diatur oleh ayahnya. Bisa saja jika Pak Betrand di penjara sekarang, Leon jadi malas dan berani membatalkannya,” ucap Feyana mengutarakan opininya agar bisa membuat sedikit harapan Sabrina tumbuh.

Sabrina lalu menghembuskan napas pasrah. Mau Leon tetap melanjutkan pernikahannya seperti perintah ayahnya atau tidak, itu sama sekali tak berefek apapun padanya. Ia takkan pernah berani mengatakan pada Leon soal buah hati mereka.

Feyana hanya membisu di sisi Sabrina setelahnya, tak tahu harus apa atau mengatakan apa lagi sebab Sabrina hanya diam saja melamun.

“Sebaiknya kamu habiskan makananmu sebelum yang lainnya datang dan mengusikmu! Dan ya, biar kuperjelas satu hal padamu. Jangan tunjukkan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 119

    "Aku dan David memang berencana melakukan itu. Ketika kita membuat janji temu dengan pihak mereka, David bermaksud mengajukan kesepakatan tapi mereka sudah lebih dulu jelaskan bahwa tak perlu sampai menyogok untuk meringankan hukumanmu.”Feyana menoleh cepat menghadap ayahnya yang memberi tatapan terluka ... sama seperti yang David tunjukkan padanya waktu itu. Bedanya David mengiyakan ucapan Feyana, sedangkan ayahnya mengelak.“Ayah tidak sedang berbohong? Lalu, kenapa David tak mengatakan yang sejujurnya kalau dia tak jadi menyuap mereka? Kenapa dia malah mengiyakan tuduhanku dan membuatnya jadi pihak yang bersalah di mataku?” rintih Feyana yang menunduk merenungi kesalahannya pada David.“Ucapanku pasti menyakiti hatinya.” Feyana melanjutkan ucapannya dengan amat lirih. Ia teringat soal bagaimana ucapan pedasnya pada sang suami hingga memintanya untuk tidak datang berkunjung selama beberapa waktu. Feyana sungguh menyesalinya.“Pantas saja suamimu terlihat mangkel padamu. Sekarang ka

    Last Updated : 2024-08-29
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 120

    Feyana tersipu malu ketika di depannya ada David yang membawakannya buket bunga dan kue ulang tahun.“Kamu gak perlu sampai bawakan aku beginian, aku bahkan tak ingat hari ini ulang tahunku.” Feyana menggumam pelan sambil menyelipkan anakan rambutnya ke belakang telinga.David tersenyum saja melihat si Feyana yang tampak malu-malu mau. Bilangnya sih gak perlu dibawain, tapi kalau sampai David lakukan hal itu beneran, pasti akan perang dingin lagi. Feyana kan memang gengsinya sangat tinggi, David sudah hafal hal itu.“Oh iya, kenapa sikapmu jadi berubah gini? Bukannya kemarin bilang agar aku gak usah ke sini dulu? Tapi tadi ayahmu malah bilang kalau kamu gak bakal ngusir aku lagi kayak kemarin. Emangnya kenapa?”Feyana yang mendengar pertanyaan David itu langsung mencebik memelas menatap suaminya. David yang mendapat tatapan begitu tentu saja dibuat gemas sekaligus bingung. David menaikkan sebelah alisnya mempertanyakan maksud Feyana.“Aku minta maaf karena sikap kasarku kemarin. Tapi,

    Last Updated : 2024-08-30
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 121

    Wajah Feyana terlihat dingin dan tak acuh ketika menanyakan seutas kalimat yang agak ambigu itu.“Kamu serius menyuruhku merusak pernikahan mereka?” tanya David butuh konfirmasi. Sebab untuk apa juga Feyana dan dirinya terlibat dengan mereka? Gak ada gunanya.Feyana tampak berpikir ulang lalu menggelengkan kepala tak lama kemudian. “Tidak jadi. Aku dan Sabrina bahkan baru kenal, lalu gak perlu juga aku terlibat dengan keluarga Pak Betrand karena urusan kami sudah usai. Aku juga udah milikin RAN Corp lagi seperti yang kuharapkan,” hembusnya membuat David ikut memberi anggukan.“Nah, pemikiran seperti itu baru benar. Sabrina bahkan tak memintamu melakukan hal itu. Pembicaraan soal itu berarti sudah tuntas, terus kamu mau bahas apa lagi? Aku mumpung punya banyak waktu untuk mengobrol denganmu sekarang.”Bukannya terlihat senang, Feyana malah melempar delikan jengahnya pada sang suami. Kelihatan sekali kalau David hanya membual. Mana ada punya waktu senggang kalau Feyana tahu suaminya mem

    Last Updated : 2024-08-31
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 122

    “AKU YANG BUAT. MAU APA KAMU, HAH?!”Feyana menoleh ke belakang dan mendapati Emily berjalan ke arahnya dengan diikuti beberapa anteknya yang berbadan bongsor. Feyana meneguk ludahnya pelan menghilangkan kegugupannya, ia menatap berani ke arah Emily yang tersenyum remeh padanya.Emily yang sudah berhadapan dengan Feyana, melipat kedua tangannya ke depan dada dan tersenyum pongah kepada mantan anak tirinya itu.“Kalau kamu mau selamat, maka menangkan pertarungan ini! Kamu akan berada di tingkat keenam jika mampu mengalahkan sainganmu itu.”Feyana menyipitkan mata tajam ke arahnya, lalu melongo tak percaya ketika dengan ringannya Emily menampar pipinya dengan kasar.“Kamu itu udah gila, hah?” bentak Feyana meradang sambil memegangi pipinya yang sudah pasti memerah sekarang ini.“Yang gila itu kamu dan keluargamu. Seenaknya saja masukkan aku ke penjara, menceraikanku ketika sudah tak berguna, lalu sama sekali tak memberikanku dispensasi atas pengabdianku sebagai istri ayahmu. Kamu tahu,

    Last Updated : 2024-09-01
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 123

    Feyana membuka perlahan kelopak matanya, mengerjapkannya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya. Ia menatap linglung ke arah orang-orang yang berdiri mengelilinginya dengan wajah yang amat risau.“Kamu ingat aku, tidak?” tanya salah satunya harap-harap cemas menantikan jawaban Feyana.“Mana mungkin aku lupa dengan suamiku sendiri? Kamu itu bagaimana, sih, Mas?” celetuk Feyana dengan suara serak dan lemahnya.“Syukurlah kamu sudah siuman dan tidak amnesia.” David langsung memeluk Feyana dengan kelegaan.Feyana hanya diam saja tak membalas pelukan suaminya. Bukan karena tak mau, tapi karena tak mampu. Ya mau bagaimana lagi, tangannya masih terborgol dengan sempurna di pegangan ranjangnya, menunjukkan pada yang lain bahwa dirinya adalah seorang tahanan.“Mas, bisa tolong tutupi tanganku yang diborgol ini? Aku agak gak nyaman liatnya,” bisik Feyana ke telinga David yang masih memeluknya sayang.David mengangguk sigap dan langsung menutupinya dengan jas yang dimilikinya. “Sudah aman,” umb

    Last Updated : 2024-09-02
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 124

    Feyana melambaikan sebelah tangannya pada suami, ayah, dan temannya yang berdiri jauh di belakangnya. Ia masuk ke mobil polisi dengan wajah sengaja ia buat seringan mungkin, tak menunjukkan emosi sedih atau marah. Ketika duduk di kursi belakang, ia sempatkan untuk melihat kondisi ketiga pria itu yang belum ingin berpindah dari tempat berpijak hingga mobil yang membawa Feyana tak lagi terlihat.Sebelum ini, terjadi perdebatan yang tak terhindarkan antara Feyana dan ayah serta suaminya. Kedua pria itu tak mau lagi ambil risiko Feyana terluka bahkan bisa lebih parah dari ini.Namun Feyana yang kukuh pada pendiriannya, meminta mereka untuk duduk diam saja. “Berikan aku waktu seminggu saja untuk bisa taklukkan Emily. Jika aku gagal mengalahkannya, aku takkan lagi mengeyel. Tolong, serahkan saja masalah ini padaku! Biarkan aku buktikan siapa Feyana yang sebenarnya pada Emily, Yah.”Feyana sampai memohon-mohon pada ayahnya di atas ranjangnya sampai jas yang sengaja David sampirkan di pergela

    Last Updated : 2024-09-02
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 125

    “Namaku Feyana. Ada apa, Pak?” tanya Feyana menukikkan alis penasaran.“Bukankah kamu perlu bicara 4 mata dengan Emily?”Sahutan singkat dari Polisi itu membuat Feyana tentu saja terhenyak. Bagaimana bisa Polisi tahu soal keinginannya ngobrol berdua dengan Emily?Belum selesai dengan keterkejutannya, tangan Feyana ditarik tiba-tiba oleh Sabrina yang langsung membisikinya cepat. “Banyak yang bilang kalau Emily simpanan Irjen Pol di sini.”Setelah mendengar itu, bukannya gentar si Feyana malah tersenyum miring. Sekarang ia sudah mengerti kenapa Emily bisa se-berkuasa ini di penjara.“Baik, aku akan temui Emily.”Feyana digelandang polisi itu untuk pergi menuju sebuah tempat yang bisa dikatakan ruangan khusus yang istimewa. Di dalamnya ada sofa dan meja, lengkap kasur single empuk di sudut ruangan. Tak ketinggalan berbagai camilan dan snack terjejer rapi di meja.“Penjara tapi bukan penjara sih ini namanya,” celetuk Feyana menyindir.Polisi itu meninggalkan Feyana di dalam ruangan sendir

    Last Updated : 2024-09-04
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 126

    Feyana menunggu tak sabaran jawaban Widia yang sudah 5 menit lamanya tak menyahuti sama sekali.“Kamu mau atau tidak? Aku gak bisa lama-lama tunggu jawabanmu itu,” sentak Feyana mulai mangkel.Widia masih belum merespons dan membuat Feyana makin kesal. Feyana yang sebelumnya menempel bak cicak di pintu selnya untuk menunggu jawaban Widia, akhirnya memutuskan hengkang dari sana dan duduk selonjoran di lantai yang dingin dan agak berbau pesing.Meluapkan kekesalannya, Feyana bersenandung lirih dengan menggerakkan kepala naik-turun mengikuti irama lagunya. Ia perlahan mulai berkurang kesadarannya dan hampir tertidur jika saja Widia tak bicara memecah ketenangannya.“Aku bersedia. Tapi, kamu sungguh akan mengeluarkanku dari penjara dan memberiku identitas palsu ke luar negeri, bukan? Jika sampai kamu mengingkarinya, aku takkan segan ....”“Iya, aku janji.” Feyana tentu saja semangat menerobos ucapan Widia yang belum tuntas itu.“Jadi, apa tugasnya?”Feyana menyeringai mendengar pertanyaan

    Last Updated : 2024-09-07

Latest chapter

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 168

    “Sean, ayo cepat keluar! Nanti terlambat ke sekolah, loh,” panggil Feyana yang sudah rapi berdiri di samping mobilnya. Ia beberapa kali melihat jam tangannya sambil berdecak resah karena rapat di kantornya akan dimulai sebentar lagi.Sean tampak keluar dari rumah dengan tas ransel yang hanya disampirkan di satu lengannya seraya berlari tergesa-gesa mendekati ibunya yang tampak kesal.Feyana melipat kedua tangan di dada sambil memicingkan mata ketika putranya itu berdiri di hadapannya. Bukannya merasa bersalah, Sean malah meringis menunjukkan deretan gigi rapinya itu, bermaksud membuat ibunya terbuai. Namun Feyana hanya diam melihatinya yang kemudian tampak salah tingkah.“Iya, maafkan aku, Mah. Tadi Sean bangunnya telat jadi terlambat begini. Sekarang, ayo berangkat keburu mamah ikutan telat ke kantornya!” elak Sean terdengar jujur.Feyana menjitak pelan kepala Sean sambil mendengus, “Makanya jangan begadang cuman untuk main game terus! Kamu pikir mamah gak tau kalau tiap malam kamu it

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 167

    “Maaf, tapi kami sepakat untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut. Bisakah, Anda menghargai privasi keluarga kami?!” sahut David menatap lurus dengan rahang yang mengeras pada wartawan itu.Wartawan yang mengajukan pertanyaan tampak gugup. Ia menatap ke arah teman-temannya yang sesama wartawan untuk minta bantuan, tapi tak ada satupun yang menghiraukannya. Mereka semua tentu tak mau berurusan dengan keluarga David yang akan merusak karier mereka dalam bidang ini. Tamat sudah riwayat wartawan wanita ini.David menyuruh seorang sekuriti yang berdiri tak jauh darinya. Hanya dengan jari telunjuknya, sekuriti itu mendekatinya dan mendengar bisikan David dengan baik. Sesuai perintah yang baru saja ia dapat dari atasannya, sekuriti itu berjalan mengendap lewat pintu belakang untuk membawa wartawan wanita tadi pergi meninggalkan ruangan.David kemudian memandang Feyana lalu memberinya anggukan meyakinkan bahwa semuanya akan aman.“Aku harap ini jadi pembelajaran bagi kalian semua untuk berhat

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 166

    Feyana memandang nanar pada timbunan tanah yang ber-nisankan nama Sabrina. Air matanya terus bergulir meski sudah berulang kali diusap oleh suaminya yang berada di sampingnya. Kedua tangan Feyana sibuk menggendong Sean yang sedari tadi menangis. Sepertinya, bocah kecil ini menyadari bahwa ibunya sudah takkan lagi ada di dunia ini untuk menemaninya.Sayangnya Norma dan Imelda tidak bisa ikut ke pemakaman karena situasi mereka yang masih menjadi tahanan. Tentu saja ketika mendengar kabar kematian Sabrina dan kenyataan soal penyakitnya itu dari Feyana, mereka berdua sangat terpukul. Keduanya tak menyangka Sabrina tega menutupi kebenaran yang amat menyakitkan itu hanya agar tak membuat mereka khawatir.“Fey, ayo pulang. Kasihan Sean jika terus di sini, apalagi langit mulai mendung.” David mengajak Feyana pulang karena mereka sudah sangat lama di sana. Dirinya kasihan melihat wajah sembab istrinya dan tangisan pilu Sean yang tak kunjung reda.Feyana inginnya masih tetap di sana, namun meli

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 165

    “Aku tak tahu pada siapa harus menitipkan Sean. Aku hanya percaya padamu, Fey.”Ucapan Sabrina itu terus-menerus terlintas di kepala Feyana. Ia pun berjalan tanpa minat ketika keluar dari rumah sakit, bahkan dia tak mengacuhkan David yang sedari tadi menatapnya penasaran. David ingin bertanya apa yang Feyana bicarakan dengan Sabrina sampai membuatnya tak fokus seperti sekarang, tapi melihat ratapan suram di mata Feyana membuatnya mengurungkan niat bertanya.“Fey, biar aku antar ke kantor aja, gak usah bawa mobil. Biar nanti si Joshua aku suruh ambil mobilmu di sini,” sergah David tidak yakin dengan Feyana yang kurang fokus ketika nanti menyetir di jalan.Feyana menggeleng dan ingin tetap menyetir sendiri, namun David mencegahnya dengan mengambil kunci mobilnya lalu menggandengnya agar masuk ke mobil David.“Aku tidak mau ambil risiko kamu kenapa-napa kalau tetap memaksa menyetir sendiri. Kita langsung menuju kantormu saja, aku antar,” tegas David tanpa boleh dibantah.Ketika sudah dud

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 164

    Sabrina menatap nanar pada Feyana yang diam kaku tak berkutik setelah mendengar permintaannya yang terdengar gila. Sabrina akui dia tak memiliki siapapun yang bisa dipercayainya, bahkan keluarga saja sudah tak punya. Dirinya hanya memiliki Sean yang terpaksa dititipkannya di panti asuhan selama ia menjalani proses hukuman penjara.“Hanya kamu yang terlintas di pikiranku, Fey. Aku tentu takkan rela berikan hak asuh Sean pada ayahnya, si Leon. Bahkan pria itu saja tak tahu bahwa dia memiliki putra.”“Apa kamu sudah memikirkan keputusanmu itu matang-matang? Aku bukan beralasan mau menolak, tapi tanggung-jawab ini terlalu besar. Apa kamu seyakin ini padaku? Dan mau sampai kapan kamu menutupi kebenaran bahwa Sean adalah darah dagingnya Leon? Tidak ada yang bisa menutupi rahasia selamanya, Na.”Feyana mengusap air mata yang merembes di pipi Sabrina dengan sebelah tangan yang tidak digenggam oleh Sabrina. Baru kali ini ia melihat kesedihan teramat dalam di wajah Sabrina yang tergambar jelas.

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 163

    Feyana pagi-pagi sudah gaduh tak karuan, membuat suaminya yang masih nyenyak bergelung di selimut merasa terusik. Sambil memperhatikan Feyana bolak-balik di kamar, David menegurnya perlahan.“Ada apa panik banget, sih? Gak biasanya kamu begini.’”Feyana hanya menoleh sekilas pada suaminya yang masih bersantai di kasur. Ia menjelaskan dengan sekedarnya kalau mendapat kabar jika Sabrina, salah satu temannya yang ada di sel penjara waktu itu sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, bahkan sampai harus opname.“Kalau sampai opname begitu, berarti sakitnya serius. Aku mau ke sana untuk melihat kondisinya. Semoga saja Sabrina tidak apa-apa,” lontar Feyana lalu menyabet tasnya yang ada gantungan.“Aku berangkat dulu, ya. Bye!” ujarnya sambil menyempatkan diri memberikan ciuman selamat pagi untuk David.David menghela napas salut pada Feyana yang tampak sangat peduli pada temannya yang satu sel dengannya itu. Bahkan sejak keluar dari penjara dirinya membuat jadwal rutin untuk menje

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 162

    Feyana dan David dalam perjalanan pulang, bersisian di dalam mobil tapi senyap sejak 15 menit yang lalu. David berulang kali menatap sebentar istrinya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Karena tak kunjung mendapat perhatian, David mengelus punggung tangan Feyana dengan sebelah tangannya yang bebas dari menyetir.“Lagi mikirin apa?”Feyana barulah menoleh padanya lalu menyengir kecil membuat David mengangkat sebelah alisnya bingung. “Soal Joshua dan Mitha, ya? Kamu kenapa ngebet banget jodohin mereka, sih? Padahal kalau dipikir-pikir yang dikatakan Joshua memang benar, kita belum terlalu kenal soal Mitha. Iya kita memang lihatnya Mitha wanita yang baik dan tidak neko-neko, tapi siapa tahu itu hanya topengnya semata.”Seperti bisa membaca apa yang sedang Feyana pikirkan, David menuturkan hal demikian dengan raut wajah tenang tanpa menunjukkan emosi apapun, itu agar Feyana juga tak merasa tersinggung.Feyana mencebik sambil menyahuti, “Tapi aku merasa kasihan pada Joshua yang sudah

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 161

    “Aku malah bermaksud ingin menyingkirkan Randy di saat kontrak kerja dengannya berakhir. Aku senang kamu melakukannya lebih cepat, Dav.”Tanggapan di luar dugaan dari Feyana membuat David menganga tak percaya. Semenit kemudian ia barulah bisa mengulum senyuman karena ternyata Feyana tidak marah dan malah sejalan dengannya.“Jadi kuharap kita tak lagi bersitegang hanya karena Randy dan keluarganya. Aku muak kita bertengkar perihal mereka,” kata Feyana yang diangguki semangat oleh suaminya.“Aku akan membereskan Randy dan keluarganya agar tidak akan pernah muncul di hadapan kita lagi. Tenang saja, aku tidak bermaksud membunuh mereka, hanya saja ingin mengusir mereka dari kota ini. Jika mereka berada di tempat yang jauh, tak mungkin bisa mengganggu kita lagi,” cetus David sembari mengambil ponselnya untuk menghubungi orang suruhannya.Kening David mengerut ketika mengobrol beberapa saat dengan seseorang di telepon. Setelahnya ia memutuskan sambungan dan memberi tatapan linglung pada Feya

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 160

    Feyana melihat Joshua tak berkutik mendengar pertanyaannya yang cukup menohok itu. Karena melihat pria di depannya itu hanya diam tak menyahut, Feyana yang kembali bersuara. “Aku tak sengaja melihat Randy ada di rumah sakit ini. Dia dirawat karena mengalami patah tulang dan berakhir cacat usai dioperasi. Kamu tahu apa yang membuatku merasa tersinggung? Ketika aku menghadapi keluarga Randy seorang diri demi menjaga martabatnya suamiku. Tapi aku merasa kasihan pada diriku sendiri sebab membela orang yang malah membohongiku. Kamu mengerti bagaimana bencinya aku saat kutahu bahwa David membohongiku dari keluarganya Randy? Mereka semua saling menyerangku waktu itu, dan aku diam tak berkutik dalam hati, tapi pura-pura berani pada mereka dengan membual soal ancaman untuk menakutinya.”Feyana menenggak minuman di gelasnya secara brutal dan meletakkan kembali gelasnya dengan keras sampai terdengar bunyi berdentum. Tatapan tajam menusuk Feyana yang memerah menahan amarah membuat Joshua was-was

DMCA.com Protection Status