Home / Rumah Tangga / Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan / 90. Membungkam kesombongan Namira.

Share

90. Membungkam kesombongan Namira.

Author: Areum_bee
last update Last Updated: 2025-02-14 23:59:09

Namira mengulurkan tangannya pada Dara. Hal seperti itu biasannya identik dengan sambutan ramah. Namun, dari sorot matanya, tak ada setitik pun ekspresi ramah. Malah, ada ekspresi sengak ditambah sekelumit ekspresi menghina yang perempuan semampai itu layangkan kepada Dara.

Karena ingin menghargai sikap Namira, Dara pun berdiri untuk menyambut perlakuan Namira terlepas niat sebenarnya sang model papan atas yang belum ia ketahui.

Dara tersenyum ramah dan menyambut angsuran tangan itu. "Kita berjumpa lagi. Senang bertemu denganmu,” katanya berniat kembali duduk. Namun, cengkeraman erat dari Namira membuat Dara mengernyit bingung akan perlakuan yang semula ramah dan sekarang berubah layaknya monster.

Dara berusaha mencari maksud Namira dengan menatap netra tajamnya. janda kembang itu sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka yang signifikan, meskipun Dara sendiri memiliki tinggi 171 senti, tapi itu tak ada bandingannya dengan Namira Sana Soeroso yang tingginya mencapai 180 senti d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    91. Yang Sri Rahmi sembunyikan

    Menyebalkan! Meskipun Dara berhasil membuat Namira Sana Soeroso, sang model catwalk, geram dan menjauh darinya dengan hati dongkol. Itu tak serta-merta membuat Dara senang. Apakah Namira akan menyenggolnya di media sosial seperti yang biasa perempuan itu lakukan pada orang-orang yang menyinggungnya.Apakah Dara takut? Jawabannya antara iya dan tidak. Karena ucapan Sagara kapan hari tentang sikap aneh Namira dalam memilih musuh, Dara jadi percaya diri Namira tak akan berani menyentuhnya. Namun, tak ada yang tahu pasti bagaimana masa depan berjalan. Bisa saja Namira akan melakukannya karena Dara terlampau menggores harga dirinya.“Kamu kenapa, Dara?” tanya Sukma begitu melihat wajah putri semata wayangnya yang kusut sejak menuruni mobil.Dara yang sedang berjalan itu menghentikan langkah. “Iya, Ma?” tanya Dara tak mendengar pertanyaan sang ibu. Sukma menatap putrinya penuh penilaian. “Kamu terlihat cemberut sejak pulang, apa yang terjadi? Apakah ada hal buruk yang menimpamu hari ini?”

    Last Updated : 2025-02-15
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    92. Mereka semua gila.

    “Delion! Kamu jangan bercanda, ya!” “Look! Kalau kamu tidak mempercayai fakta ini, maka lihatlah sendiri semua bukti-bukti yang kukirimkan, biar kutahu mulutmu yang ceriwis itu masih berani mempertanyakan kredibilitas kerjaku!” “Kenapa malah kamu yang marah? Hei! Aku hanya memperingatkan dirimu yang kelewat sering bercanda itu.” “Ais! Sial!” “Gara-gara sering menyelidiki keluarga mantan suamimu yang terlewat bobrok itu, membuat aura positif ku jadi terkuras sedikit demi sedikit.” “Jadi ... kabar tadi benar-benar nyata adanya? Tapi bagaimana bisa? Mantan mertuaku itu setiap hari suka sekali menakut-nakuti orang akan azab berbuat buruk. Kenapa malah jadi Ironis sekali?” “Tidak semua orang yang menasihati itu khatam sama seperti kebijaksanaannya dalam berucap. Memangnya kalau kamu menghimbau para wanita untuk jaga diri agar tidak hamil di luar nikah, kamu sendiri harus mengalaminya dulu? Memangnya kalau kamu memperingatkan orang akan kematian, kamu harus mati dulu?” “Memang b

    Last Updated : 2025-02-17
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    93. Siapa di sana?

    Dara berjalan dengan lesu memasuki rumahnya yang sunyi meskipun langit belum terlalu gelap. Hari ini ia harus rela lembur habis-habisan karena divisi yang dipimpinnya sedang menjalankan proyek baru. Begitu kakinya menapaki lantai marmer kediaman Wijayakusuma, sedikit kelegaan akhirnya merasuki relung hatinya. Jika sudah seperti ini, maka tak akan ada hal lain yang ia lakukan selain tidur hingga esok pagi. Duar! Suara ledakan yang lumayan keras langsung membentur gendang telinga janda kembang yang semula berjalan lesu itu. Mata yang awalnya terkantuk-kantuk itu langsung melek seketika sembari celingak-celinguk mencari sumber suara. “Ahh!” Teriakan histeris dari arah dapur langsung mengambil alih rasa penasaran Dara. Perempuan itu segera menuju ke sumber suara dan mendapati pria paruh baya tengah memakai helm dan mantel sedang berperang dengan ledakan-ledakan yang diciptakan karena kombinasi wajan, minyak panas dan daging baru keluar kulkas. Dara segera mendatangi pamannya yang tam

    Last Updated : 2025-02-18
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    1. Perselingkuhan suami

    Chapter 1. Suamiku Berselingkuh“Suami, mertua, dan ipar-ipar Mbak Dara tidak jemput?” tanya seorang gadis sembari mengemasi beberapa pakaian.Wanita yang dipanggil Mbak Dara menatap ke arah gadis itu. “Mereka sibuk ... mungkin?” jawab Dara tak yakin. Netranya menatap nanar bangsalnya yang siap ditinggal dengan perasaan hampa.Lalu lalang manusia berpakaian khas pegawai rumah sakit yang tengah merawat pasien itu, tampak tak terusik dengan keberadaan keduanya.“Namanya keluarga, mau sesibuk apa pun, minimal usahakan, lah! Suami Mbak juga, memangnya pernah jenguk sekali saja? Bahkan Mbak saja ke sini naik taksi sendirian! Suami seperti itu baiknya dibuang jauh-jauh, Mbak!” Sang gadis yang sudah hampir dua tahun bekerja di butik Dara sebagai asisten tahu betul betapa tidak pedulinya suami dan keluarga dari bosnya tersebut. Sang suami sering bertindak kasar dan marah-marah semenjak di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja. Belum lagi omelan dan ocehan para ipar. Hanya butik satu-sat

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    2. Firasatku mengatakan ....

    Sang mertua melotot tak terima. “Jika ingin pergi, kau saja yang pergi dasar mandul pembawa sial! Kaulah yang menumpang di sini!” hardik sang mertua membuat Dara menggeleng tak setuju.“Itu tidak mungkin! Rumah ini milikku apa hak kalian—” Dara berteriak lantang dan terpotong. “Meski kamu yang membangun rumah ini, tetap saja, tanah dan sertifikat rumah ini atas namaku. Dan kamu tidak ada hak!” sahut mama mertua dengan setitik senyum bangga.“Tak usah memperpanjang masalah, Ra. Kamu tinggal ikhlas, maka semuanya beres.” Indri, sang menantu baru mulai angkat bicara. “Lagipula, kita kan, berteman. Tidak akan sulit rasanya membagi suami pada temanmu.”Dara berdiri dengan pandangan mencemooh ke arah Indri. Andai saja ikhlas itu semudah membalikkan telapak tangan.“Indri benar. Tidak perlu berselisih lagi, intinya masalah ini selesai!”Mertua Dara memang kerap kali ikut campur dalam rumah tangganya. Namun, kali ini… Dara tidak akan membiarkan wanita tua itu kembali mencampuri ranahnya.“T

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    3. Memohon ampunan

    Dara membersihkan mulutnya yang masih menyisakan cairan asam yang tertolak oleh lambungnya. Terhitung sudah tiga kali ia memuntahkan cairan asam itu. Tubuhnya ambruk di lantai berlapis karpet tanpa bisa dicegah.“Mbak? Mau ke rumah sakit lagi?” tanya perempuan yang tengah memberesi sarapan atasannya yang tinggal seperdua.Dara menggeleng pelan. “Tidak perlu, keadaan butik sekarang sangat sibuk. Saya harus turun tangan langsung mengingat peran saya sangat dibutuhkan,” tolak Dara sembari merapikan rambutnya yang entah sudah berapa hari tak tersentuh sisir.Sang asisten diam-diam menyetujui ucapan Dara. Mau bagaimana lagi? Butik yang tidak seberapa besar ini kekurangan sumber daya manusia, dan sayangnya hanya memiliki satu desainer yang tak lain dan tak bukan adalah sang pemiliknya sendiri.Apa lagi, pendapatan butik selama beberapa hari terakhir, khususnya saat Dara menjalani rawat inap, mengalami penurunan yang signifikan.“Tolong ambilkan desain-desain saya sekalian bawakan catatan pe

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    4. Salah siapa?

    Atmosfer butik benar-benar kacau, beberapa baju yang sudah rusak berceceran itu semakin menyemarakkan suasana genting di sana. Dara memegangi perutnya yang terasa mulas dihadapkan dengan situasi ini.“Cium kaki saya, maka saya akan pertimbangkan untuk menjualnya atau tidak!” ulang sang mertua yang berhasil menyadarkan Dara bahwa kejadian ini bukan mimpi buruk semata.Para pelanggan sudah pulang karena butik ditutup mendadak agar informasi ini tak menyebar ke pihak luar dan mencemarkan nama baik butik. Kini, hanya tersisa Dara beserta karyawannya dan satu keluarga yang saat ini terus merongrongnya.Mertuanya mencebik, “Kamu tidak mau, Dara? Kalau begitu silakan angkat kaki dari sini–”“Saya mau! Saya akan lakukan apa pun!” sela Dara yang direspons dengan senyum puas satu keluarga itu.Dara melepaskan tangan asistennya yang mencoba menahannya. Matanya menyorot seluruh karyawannya dengan pilu. Hatinya dengan teguh meyakinkan bahwa inilah satu-satunya cara agar butik ini tak lepas dari g

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    5. Jalan menuju dendam

    “Terima kasih, Pak,” ujar Dara sebelum taksi yang ditumpanginya menjauh.Dara menatap jalanan kompleks yang sepi sebab waktu yang sudah hampir menunjukkan tengah malam. Ia jalan pintas dengan penuh kehati-hatian, sebab kluster mewah ini dijaga dengan keamanan ketat. “Berhenti di sana!” seru sebuah suara membuat tangan ringkih yang semula berniat membunyikan bel itu mengambang di udara.“Sudah saya bilang berkali-kali, kan?! Pengemis, penjual dan pemulung dilarang memasuki kawasan ini, tidak bisa baca aturan di depan?! Berani-beraninya mengotori kompleks ini dengan aura melaratmu!” sentak lelaki bertubuh tambun yang terasa asing bagi Dara. Ditodongkannya tongkat kebanggaan itu sembari menatap remeh penampilan Dara.Perempuan itu tersinggung saat menyadari penampilannya yang memang layak disebut pengemis daripada pewaris. “Saya bukan pengemis,” jelasnya sembari memencet bel dan membuat satpam itu cepat-cepat menariknya kasar.“Dasar orang miskin! Jangan berani mengganggu ketenangan pe

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    93. Siapa di sana?

    Dara berjalan dengan lesu memasuki rumahnya yang sunyi meskipun langit belum terlalu gelap. Hari ini ia harus rela lembur habis-habisan karena divisi yang dipimpinnya sedang menjalankan proyek baru. Begitu kakinya menapaki lantai marmer kediaman Wijayakusuma, sedikit kelegaan akhirnya merasuki relung hatinya. Jika sudah seperti ini, maka tak akan ada hal lain yang ia lakukan selain tidur hingga esok pagi. Duar! Suara ledakan yang lumayan keras langsung membentur gendang telinga janda kembang yang semula berjalan lesu itu. Mata yang awalnya terkantuk-kantuk itu langsung melek seketika sembari celingak-celinguk mencari sumber suara. “Ahh!” Teriakan histeris dari arah dapur langsung mengambil alih rasa penasaran Dara. Perempuan itu segera menuju ke sumber suara dan mendapati pria paruh baya tengah memakai helm dan mantel sedang berperang dengan ledakan-ledakan yang diciptakan karena kombinasi wajan, minyak panas dan daging baru keluar kulkas. Dara segera mendatangi pamannya yang tam

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    92. Mereka semua gila.

    “Delion! Kamu jangan bercanda, ya!” “Look! Kalau kamu tidak mempercayai fakta ini, maka lihatlah sendiri semua bukti-bukti yang kukirimkan, biar kutahu mulutmu yang ceriwis itu masih berani mempertanyakan kredibilitas kerjaku!” “Kenapa malah kamu yang marah? Hei! Aku hanya memperingatkan dirimu yang kelewat sering bercanda itu.” “Ais! Sial!” “Gara-gara sering menyelidiki keluarga mantan suamimu yang terlewat bobrok itu, membuat aura positif ku jadi terkuras sedikit demi sedikit.” “Jadi ... kabar tadi benar-benar nyata adanya? Tapi bagaimana bisa? Mantan mertuaku itu setiap hari suka sekali menakut-nakuti orang akan azab berbuat buruk. Kenapa malah jadi Ironis sekali?” “Tidak semua orang yang menasihati itu khatam sama seperti kebijaksanaannya dalam berucap. Memangnya kalau kamu menghimbau para wanita untuk jaga diri agar tidak hamil di luar nikah, kamu sendiri harus mengalaminya dulu? Memangnya kalau kamu memperingatkan orang akan kematian, kamu harus mati dulu?” “Memang b

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    91. Yang Sri Rahmi sembunyikan

    Menyebalkan! Meskipun Dara berhasil membuat Namira Sana Soeroso, sang model catwalk, geram dan menjauh darinya dengan hati dongkol. Itu tak serta-merta membuat Dara senang. Apakah Namira akan menyenggolnya di media sosial seperti yang biasa perempuan itu lakukan pada orang-orang yang menyinggungnya.Apakah Dara takut? Jawabannya antara iya dan tidak. Karena ucapan Sagara kapan hari tentang sikap aneh Namira dalam memilih musuh, Dara jadi percaya diri Namira tak akan berani menyentuhnya. Namun, tak ada yang tahu pasti bagaimana masa depan berjalan. Bisa saja Namira akan melakukannya karena Dara terlampau menggores harga dirinya.“Kamu kenapa, Dara?” tanya Sukma begitu melihat wajah putri semata wayangnya yang kusut sejak menuruni mobil.Dara yang sedang berjalan itu menghentikan langkah. “Iya, Ma?” tanya Dara tak mendengar pertanyaan sang ibu. Sukma menatap putrinya penuh penilaian. “Kamu terlihat cemberut sejak pulang, apa yang terjadi? Apakah ada hal buruk yang menimpamu hari ini?”

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    90. Membungkam kesombongan Namira.

    Namira mengulurkan tangannya pada Dara. Hal seperti itu biasannya identik dengan sambutan ramah. Namun, dari sorot matanya, tak ada setitik pun ekspresi ramah. Malah, ada ekspresi sengak ditambah sekelumit ekspresi menghina yang perempuan semampai itu layangkan kepada Dara.Karena ingin menghargai sikap Namira, Dara pun berdiri untuk menyambut perlakuan Namira terlepas niat sebenarnya sang model papan atas yang belum ia ketahui.Dara tersenyum ramah dan menyambut angsuran tangan itu. "Kita berjumpa lagi. Senang bertemu denganmu,” katanya berniat kembali duduk. Namun, cengkeraman erat dari Namira membuat Dara mengernyit bingung akan perlakuan yang semula ramah dan sekarang berubah layaknya monster.Dara berusaha mencari maksud Namira dengan menatap netra tajamnya. janda kembang itu sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka yang signifikan, meskipun Dara sendiri memiliki tinggi 171 senti, tapi itu tak ada bandingannya dengan Namira Sana Soeroso yang tingginya mencapai 180 senti d

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    89. Bertemu lawan?

    Dara berjalan keluar kantor bersama para karyawan lain mengingat ini adalah waktu penghujung bekerja. Raut lelah para karyawan menjadi satu-satunya yang menemani Dara dalam kesendiriannya. Saat Dara akan menaiki mobil yang sudah dipersilakan sopirnya, tiba-tiba benda pipih di sakunya bergetar. Dara membukanya, itu adalah panggilan telepon dari ibunya. Segeralah wanita itu menerimanya. “Kenapa, Ma?" tanya Dara sebagai pembuka obrolan sembari masuk ke mobil dan segera memakai. sabuk pengamannya. Terdengar kasak-kusuk dari seberang sana, menunjukkan jika Sukma Wijayakusuma masih berada di kantor pusat dengan berkas-berkas membosankan itu. Tak lama kemudian suara tersebut mulai hening. "Ada undangan dari salah satu kolega bisnis kita. Mama lupa memberi tahu. Kamu sudah di rumah?" tanya wanita paruh baya dengan suara lelahnya. "Belum, Ma. Aku baru saja keluar kantor ini mobilnya baru keluar dari area kantor," jawab Dara sambil melihat pemandangan mobil-mobil yang berjejer macet. "Bag

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    88. Huru-hara Sri Rahmi

    “Apa, Pak? Bapak tadi bilang apa, coba ulangi!” suruh seorang wanita paruh baya sembari melipat tangannya di kedua sisi tubuh. Matanya menatap nyalang sang suami yang tampak lesu. Pria paruh baya yang merupakan suami si wanita itu, mengangkat kepala yang awalnya menunduk lemas seakan-akan tidak diberi makan sebulan. “Kita coba adopsi anak-anaknya Surti, Buk," lirihnya hampir-hampir tak terdengar. Namun, karena ketajaman telinga sang istri, kalimat lirih itu pun terdengar begitu vokal dan berhasil menabrak keras gendang telinganya, membuat perempuan baya itu langsung meremas gamis ungu jandanya dengan napas yang makin lama makin tak terkendali. Didekati lah sang suami yang tampak pucat penuh keputusasaan itu dengan amarah yang bercokol di benaknya. “Bapak melantur? Bapak sadar apa yang bapak omongkan?” tanya Rahmi dengan suara gigi-gigi yang bergesekan, membuat irama mengerikan bagi siapa saja yang mendengarnya, terkecuali seorang pria paruh baya yang saat ini sudah bertekad kuat ak

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    87. Mengenang mantan.

    Dara menahan napas begitu nyonya Adikara menatapnya intens. Bagaimana bisa orang seluar biasa Sagara dibanding-bandingkan dengannya yang masih kelas teri. Apalagi, Sagara juga tahu kebobrokan hidupnya. Aih, andaikan nyonya Adikara tahu kebenarannya, apakah wanita paruh baya itu tetap memandangnya dengan tatapan yang sama? Begitu melirik ke samping, Dara mendapati Sagara yang juga tengah meliriknya. Baru ia sadari, di antara keempat orang yang berada di dapur, hanya nyonya Adikara yang tak tahu faktanya, dan lebih baik tak tahu selamanya. “Dara juga sama seperti Sagara, kok. Mereka kan anak muda, berbeda generasi dengan kita juga. Dan pastilah pandangan hidupnya pun juga berbeda. Standar kita dan mereka berbeda.” Akhirnya suara Sukma memecah keheningan dan muncul layaknya penengah. Nyonya Adikara tampak mengangguk mengerti. “Bagaimana cara menghadapi anak yang berbeda pandangan dengan orang tua?" tanya wanita itu sembari menyesap tehnya dan menatap interaksi anak laki-lakinya dengan

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    86. Hampir terungkap.

    Sebuah tampilan menawan dari tubuh pear body shape terpantul indah dari cermin full body. Seorang wanita menyemprotkan parfum sebagai sentuhan terakhir sebelum mengambil sandal selopnya dan keluar kamar. “Bagaimana? Sudah siap?” tanya Sukma Wijayakusuma sembari menatap penampilan putrinya yang lebih kasual dibanding hari-hari kerjanya. Dara mengangguk pelan. “Nanti Mama juga mau ikut masak?” tanyanya sambil memasukkan ponselnya ke saku. Sukma meletakkan majalah mode keluaran sepuluh tahun silam dan segera bangkit. “Entahlah, tapi sepertinya tidak. Nyonya Rissa tidak membicarakan ini saat kami bertelepon,” beri tahunya sambil melangkah keluar rumah setelah menghubungi sopir. Setalah keduanya masuk, Sukma segera memakai sabuk pengamannya diikuti Dara. “Kamu ... kenapa mau-mau saja diajak ke acara ini?” tanya Sukma sembari melirik sang putri semata wayangnya. Dara yang masih difokuskan dengan pekerjaannya itu mengangkat kepalanya hingga bertemu tatap dengan sang ibu. “Kenapa aku haru

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    85. Menggoyahkan iman.

    Entah kenapa, jantung Dara rasanya seperti berhenti berdetak untuk sesaat, sebelum kemudian kembali berdetak dengan intensitasnya yang semakin tinggi.“Delion, jangan bercanda!” seru Dara memperingati. “Kamu pikir itu lucu?!” sentaknya tak habis pikir. Kenapa Delion berbicara hal konyol itu? Apakah Delion tak tahu jika kata-kata seperti itu bisa mengafirmasi dan menjadi kenyataan sama halnya sebuah pengharapan? Bagaimana jika akhirnya menjadi kenyataan seperti ucapan Delion tadi? Dara tak ingin mendoakan hal buruk bagi wanita itu terlepas statusnya sebagai kekasih gelap mantan mertuanya. Terdengar decak meremehkan dari seberang sana. “Apakah ucapanku terdengar seperti candaan, Dara?” tanya Delion dengan suara rendahnya. Sial! Jika sudah seserius itu, maka kemungkinan bercanda itu sangat kecil, terlebih yang sedang mereka bicarakan adalah seorang ibu hamil. Rasanya, Delion pun tak akan yaga menjadikannya sebagai candaan.Bahu Dara perlahan melemas. “Tapi Delion, itu ... itu sangat ti

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status