"Kamu tega sama mama?" Bu Rasti benar-benar tidak menyangka dengan jawaban yang diberikan oleh Caraka, bagaimana bisa Caraka tidak mau membantu untuk menyumbangkan sedikit saja sahamnya kepada perusahaan Adam. Padahal sekarang perusahaan dari putranya itu sebentar lagi akan kolaps, hanya cara kalah yang bisa membantu mengenai hal itu."Bagaimana bisa Mama bilang aku tega setelah semua kalian kuasai?" Caraka menatap tajam. Caraka benar-benar begitu sangat muak dengan drama yang selalu saja dimainkan oleh Bu Rasti, jika dihitung-hitung banyak sekali peninggalan ayahnya yang dikuasai oleh mereka dan dirinya tidak pernah menuntut apa-apa. Mereka semua sudah jelas mendapatkan bagian masing-masing bahkan mereka pun masih menginginkan perusahaan yang dipegang oleh dirinya.Saat ayahnya meninggal, semua sudah jelas jika mendapat bagian masing-masing. Tapi, ternyata mereka semua malah menyalahgunakan. Baginya, semua sudah jelas. Mau bangkrut atau tidak, itu bukan urusannya. Lagi pula dirinya
"Belum ada kabar, atau kemungkinan mereka bersama apa enggak ya?" Meylani berasumsi sendiri.Semua orang dibuat pusing mengenai tentang Baskoro dan juga istrinya yang sama-sama tidak ada kabar. Awalnya Meylani santai-santai saja, ia tidak mengetahui perihal hal itu. Namun, Andre yang terus-terusan lembur membuatnya merasa heran dan ia bertanya mengenai hal itu lalu suaminya bercerita jika Baskoro sedang pergi ke luar kota lalu tentang sakitnya sang keponakan yang membuat semua orang bingung harus mencari alasan agar Bunga tidak murung.Semua orang kini dibuat pusing oleh mereka berdua, perihal rumah tangga mereka berdua yang terlihat begitu sangat dingin, lalu tiba-tiba keduanya yang menghilang tanpa kabar. Mungkin saja Fanya kesal karena Baskoro pergi keluar kota, lalu wanita itu pun memilih untuk pergi karena mereka memiliki sikap yang sama sama-sama keras kepala dan tidak ada yang mau mengalah."Kayanya enggak mungkin.""Aku sangat tahu bagaimana sikap kak Fanya, bukankah selama in
"Sudah Sayang, aku mau mandi. Ini sudah sore, kamu yakin masih mau memeluk aku kayak. Gini?" Suara merdu wanita itu, tidak membuat sang lelaki melepaskan pelukannya. Bahkan beberapa hari ini mereka berdua benar-benar selalu saja bermesraan bak pengantin baru.Fanya menoleh ke sosok pria yang tidur di sampingnya. Pria dengan tubuh kekar dan sedikit berjambang itu mengulet lalu memeluknya lagi. Sepertinya suara dari dirinya itu justru membuat ia semakin saja mengantuk. Lelaki itu benar-benar seperti anak kecil yang tengah manja, merindukan berbagai jenis kasih sayang dari wanitanya."Masih, aku masih mau meluk kamu sayang." Suara barinton dan berat itu, masih mengendus-ngendus aroma tubuh dari sang wanita."Kita berduaan senang-senang tapi pasti mereka mencari kita." Fanya merasa tidak enak hati.Fanya mencoba membuka ponselnya yang sudah beberapa hari tak aktif. Deretan pesan masuk pun mulai menyerbu. Di liriknya sebuah pesan dari ketiga adik iparnya. Netranya membulat saat membaca pe
"Kenapa sih ponselnya dimatikan apa sulitnya menyalakan ponsel, Kamu tahu tidak jika Bunga selalu saja menanyakan kakak?"Anggita langsung saja mengomel saat panggilan masuk dari Baskoro, sebelum kakaknya berkata panjang lebar, ia langsung saja mengomeli lelaki itu. Membuat Caraka serta Andre terheran-heran, memang selama ini yang paling berani kepada Baskoro hanyalah Anggita saja jika adik-adik lelaki yang lain tidak ada yang berani menghadapi Baskoro.Andre menepuk bahu dari Caraka, lelaki itu tersenyum melihat tingkah istri dari Caraka yang tengah mengomeli Baskoro. Memang selama ini Anggita terlihat begitu sangat lemah lembut, Caraka pun baru pertama kali melihat wanita itu marah-marah."Baskoro itu?" tanya Meylani kepada Anggita dan langsung saja mendapatkan anggukan."Cepatlah pulang iya aku akan menunggu di sini dan dokumen jangan mampir-mampir lagi dan jangan membuat kami yang di rumah pusing ya!"Anggita lega karena mendapat kabar dari sang kakak. Memang selama ini kabar dari
"Papa, Mama." Bunga tak berlari menghampiri kedua orang tuanya. Dia hanya berdiri di samping Olive. Anak itu hanya tersenyum melihat kedua orang tuanya yang sudah berada di rumah lagi, ia tidak bergerak sedikitpun hanya memilih untuk menggenggam tangan dari babysitternya saja.Baskoro dan Fanya menghampiri Bunga. Melihat keadaan putri mereka yang sekarang membuat hati orang tua itu langsung saja merasa sedikit gagal menjadi orang tua."Maaf ya nak, kami pergi tanpa pamit. Ada tugas negara," bisik Baskoro.Baskoro memeluk tubuh putrinya dengan begitu sangat erat, padahal saat ditinggalkan Bunga terlihat sedikit gemuk dan sekarang kembali kurus lagi. Benar-benar dirawat sebentar di rumah sakit saja putrinya sudah langsung kurus."Beres kan?" Bunga kembali berbisik.Mereka berdua saling berbisik satu sama lain, berusaha agar pembicaraan itu pun tidak ada yang mendengarnya. "Beres, sayang. Hmm ... Pesanan kamu semoga aja otw." Baskoro mengelus puncak kepala dari anaknya itu, Bunga hanya
"Bunga ke kamar dulu ya, istirahat sama Mbak Olive. Mama sama papa masih ada urusan mau ngobrol sebentar dengan tante Anggita dan juga yang lainnya ya."Bunga yang tengah berada di pangkuan papanya pun, anak itu langsung saja turun dan melangkah mendekati babysitternya.Baskoro memerintahkan Olive untuk segera membawa anak mereka itu ke kamarnya, dirinya ingin berbicara kepada adik-adiknya itu, pembicaraan orang dewasa yang anak kecil tak boleh mendengarkannya."Dadah Papa Mama Bunga ke kamar dulu ya mau istirahat sama Mbak Olive," ungkap Bunga.Baskoro pun mengganggu, lalu anaknya pun langsung saja digandeng oleh sang baby sitter menuju untuk ke kamarnya."Sebelumnya aku dan juga Fanya minta maaf ya, karena sudah membuat kalian mungkin seperti apa yang dikatakan oleh Anggita tadi kalian semua menjadi pusing karena ulah kami berdua."Baskoro juga memang merasa sedikit bersalah karena dirinya tidak bermaksud untuk membuat mereka semua merasa panik. Hanya saja memang dirinya ingin benar
"Jadi mereka sudah pulang?" Evan bertanya saat sampai di rumah Baskoro. Anggita sengaja menelpon sang kakak takutnya Evan memikirkan kakak pertamanya . Evan langsung datang di sela-sela syutingnya. Mendapatkan kabar tersebut dari sang adik yang mengatakan jika kakak pertama mereka sudah pulang dalam keadaan baik-baik saja membuat Evan tidak sabar maka dari itu ia memilih untuk izin dari sela-sela syutingnya itu, ia memang benar-benar ingin memastikan kondisi mereka semua yang ada di rumah.Bukan hanya Anggita saja yang cemas dengan keadaan Baskoro yang tidak ada kabar sama sekali, Evan pun mencoba untuk mencari kabar mengenai kakak pertamanya itu. Bahkan ia berusaha untuk menggunakan sosial media mencari keberadaan Baskoro yang hasilnya nihil."Ternyata ka Baskoro dan juga istrinya mereka berdua sama-sama menghilang itu karena ingin memperbaiki hubungan. Anggap sajalah mereka memperbaiki hubungan dengan pergi berbulan madu berdua kebalik dan hal yang harus kakak tahu lagi ternyata Bu
"Jadi ibu sambung dan adiknya Caraka di rumah?" tanya Fanya.Anggita juga menceritakan kekesalannya selama ini kepada Baskoro dan juga istrinya yang berlipat-lipat ganda. Apalagi ia di rumah juga sedang menghadapi tiga wanita yang benar-benar sangat mengusik kenyamanannya berada di rumah. Bahkan ia di rumah pun benar-benar merasa begitu sangat pusing harus menghadapi mereka bertiga."Iy, sama satu lagi wanita enggak penting. Mereka lagi cari tahu tentang aku dan selalu menyebut aku wanita miskin yang menggunakan guna-guna untuk meluluhkan Caraka." Anggita benar-benar merasa begitu kesal memangnya ia sejelek apa sampai-sampai mereka semua berpikiran jika ia menggunakan pelet untuk mendapatkan hati Caraka. Pada hal jika mereka tahu awal mula tentang dirinya bisa menjadi istri cara kapan mereka semua akan terdiam seketika, selama ini ia benar-benar selalu diinjak-injak dan dihina oleh mereka bertiga benar-benar sangat menjengkelkan saja.Kedua kakak iparnya tertawa mendengar ucapan Anggi
Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang
"Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang
Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari
Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin
Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor
"Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer
"Yakin, kalian harus datang melamarkan Olive untukku." Baskoro menepuk keningnya, sepertinya apa yang diinginkan sang adik tidak main-main. Begitu juga dengan Andre dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin setelah ini mereka harus menyeleksi babysitter untuk anak Baskoro itu karena babysitter-nya akan dinikahi oleh pamannya sendiri."Ya, ya aku menolak pun pasti kamu akan melakukan berbagai macam cara kan. Lebih baik kita panggil saja Olive dulu," ungkap Baskoro.Lelaki itu akhirnya memilih untuk memanggil sang babysitter, wanita yang diinginkan oleh adiknya tersebut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Olive wanita yang diinginkan oleh Evan itu. Padahal dirinya sudah mengingatkan dan sudah memperingatkan adiknya jika adiknya tidak boleh main-main karena jika memang adiknya main-main dengan Olive bukan hanya berhadapan dengan keluarga Olive saja tetapi berhadapan dengan dirinya karena bisa-bisanya Evan merusak citra baik babysitter sang keponakan.Olive datang dan hanya bisa menu
"Mama bisa menerima Anggita kok, tapi jangan usir mama." Bu Rasti memohon pada Caraka. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat bingung saat cara mengusirnya secara terang-terangan, ia tidak mau meninggalkan rumah Caraka karena di rumah Caraka bisa menghandle semuanya mengurangi pengeluarannya saat ini. Jadi dirinya tidak mau keluar dari rumah Caraka dia berjanji akan bersikap baik dan juga menerimaan kita seperti menantunya sendiri: Resti benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai mengusirnya."Iya, mama bisa menerimanya karena sudah tahu siapa dia. Awalnya, memang mama menerima?" tanya Caraka.Sangat lucu sekali bagaimana ibunya itu dengan terang-terangan ingin mengusir Anggita bahkan berusaha untuk memprovokasinya. Sebelum ibunya mengetahui jika anggota adalah adik bungsu dari Caraka. Jika memang ibunya itu mau menerimaan Kita seharusnya sejak awal-awal bukan setelah mengetahui jika anggota adalah adik dari Baskoro benar-benar hal yang sangat menyebalkan sekali untuk diri
"Mas, mana bisa begitu," protes Olive setelah acara berlangsung. Alif benar-benar terkejut dengan pernyataan dari aktor papan atas tersebut, ia tidak pernah menyangka jika di hadapan kamera yang begitu sangat banyak Evan mengatakan jika dirinya adalah calon istri. Orang berspekulasi yang tidak tidak apalagi bukan rahasia umum jika Eva memiliki banyak sekali fans, pasti dengan pemberitaan ini fans tersebut akan langsung mengejar-ngejarnya bahkan mereka pasti akan mencari tahu tentang dirinya yang tentu akan dicari tentang kekurangan yang awalnya sangat tenang harus tiba-tiba hancur karena pernyataan dari Evan."Gimana enggak bisa. Salah emang?" tanya Evan.Evan tidak merasa bersalah sama sekali ia terlihat santai-santai saja menanggapi pertanyaan dari Olive menurutnya apa yang ia lakukan tidak salah lagi pula alis juga tidak memiliki pasangan jadi sah-sah saja dirinya mengatakan itu mengapa Olive jadi keberatan seperti itu?"Bukan gitu, tapi kamu---"Evan menempelkan telunjuknya di bi