"Jadi mereka sudah pulang?" Evan bertanya saat sampai di rumah Baskoro. Anggita sengaja menelpon sang kakak takutnya Evan memikirkan kakak pertamanya . Evan langsung datang di sela-sela syutingnya. Mendapatkan kabar tersebut dari sang adik yang mengatakan jika kakak pertama mereka sudah pulang dalam keadaan baik-baik saja membuat Evan tidak sabar maka dari itu ia memilih untuk izin dari sela-sela syutingnya itu, ia memang benar-benar ingin memastikan kondisi mereka semua yang ada di rumah.Bukan hanya Anggita saja yang cemas dengan keadaan Baskoro yang tidak ada kabar sama sekali, Evan pun mencoba untuk mencari kabar mengenai kakak pertamanya itu. Bahkan ia berusaha untuk menggunakan sosial media mencari keberadaan Baskoro yang hasilnya nihil."Ternyata ka Baskoro dan juga istrinya mereka berdua sama-sama menghilang itu karena ingin memperbaiki hubungan. Anggap sajalah mereka memperbaiki hubungan dengan pergi berbulan madu berdua kebalik dan hal yang harus kakak tahu lagi ternyata Bu
"Jadi ibu sambung dan adiknya Caraka di rumah?" tanya Fanya.Anggita juga menceritakan kekesalannya selama ini kepada Baskoro dan juga istrinya yang berlipat-lipat ganda. Apalagi ia di rumah juga sedang menghadapi tiga wanita yang benar-benar sangat mengusik kenyamanannya berada di rumah. Bahkan ia di rumah pun benar-benar merasa begitu sangat pusing harus menghadapi mereka bertiga."Iy, sama satu lagi wanita enggak penting. Mereka lagi cari tahu tentang aku dan selalu menyebut aku wanita miskin yang menggunakan guna-guna untuk meluluhkan Caraka." Anggita benar-benar merasa begitu kesal memangnya ia sejelek apa sampai-sampai mereka semua berpikiran jika ia menggunakan pelet untuk mendapatkan hati Caraka. Pada hal jika mereka tahu awal mula tentang dirinya bisa menjadi istri cara kapan mereka semua akan terdiam seketika, selama ini ia benar-benar selalu diinjak-injak dan dihina oleh mereka bertiga benar-benar sangat menjengkelkan saja.Kedua kakak iparnya tertawa mendengar ucapan Anggi
Rumah Baskoro kembali sepi setelah ketiga adiknya pulang. Fanya yang baru saja keluar dari kamar mandi duduk di meja rias. Namun, ia dikejutkan dengan pelukan sang suami. Baskoro menyenderkan kepala dipundak sang istri. "Sayang, kamu semakin cantik. Apalagi dengan lingerie merah ini." Baskoro menciumi leher jenjang Fanya. Fanya mulai merasa ada yang diinginkan sang suami. Dia pikir setelah pulang, Baskoro akan kembali cuek. namun, ternyata dia salah. Tangan kekar sang suami mulai menjalar ke punggungnya. Ciuman lembut di sematkan di pipi sang istri. "Aku mau lagi, sayang."Tanpa mendengar jawaban Fanya, Baskoro pun menggendong tubuhnya dan menjatuhkan di ranjang, lalu menindihnya dengan agresif. "Ahh ..." Fanya mulai merasa gairahnya kembal memuncak setelah Baskoro mencium lembut bibirnya dan memainkan sesuatu yang membuatnya semakin bergairah. "Bas, i love you." "I love you." Baskoro memulai menuntaskan hasratnya. Bersatu dalam ikatan penuh cinta dan gairah yang membara. Fa
"Sebenarnya kamu menggunakan pelet apa sih sampai-sampai Caraka terpesona?"Anggita memilih melanjutkan memasak dan membuat bekal untuk Sasy. Lalu, mengabaikan ibu mertuanya yang masih bergeming di belakangnya. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat kesal sejak tadi dirinya berbicara bahkan terus-terusan menyindir Anggita dan dokumen tetapi wanita itu sama sekali tidak menanggapinya.Padahal ia sudah sangat yakin jika semua kata-kata yang dirinya ucapkan itu begitu sangat menyakitkan hati Anggita. Namun, mengapa Anggita terlihat biasa-biasa saja dan tidak terusik dengan perkataannya itu. Padahal dahulu Sinta jika dirinya berkata hal yang menyakitkan pasti jauh lebih dulu marah, mengapa Anggita begitu sangat sulit untuk dibuat marah.Bu Rasti pun sudah mencari tahu mengenai Anggita, tetapi ia benar-benar belum mengetahui apapun. Dirinya merasa begitu sangat kesal karena begitu sangat sulit mengetahui jati diri Anggita padahal ia sudah ingin mempermalukan wanita itu."Kamu ya yang m
"Nyonya jangan diam saja dong, bibi gemes deh liat perlakuan mereka." Asisten rumah tangga mereka begitu kesal juga. Perlakukan ibu mertua Anggita sangat tidak baik, apalagi mereka bertiga selalu bertindak semena-mena di rumah ini. Mereka hanya bermalas-malasan dan menghabiskan makanan saja tidak ada kerjaan lain selain itu juga mereka selalu menyindir anggota secara terang-terangan membuat asisten rumah tangga itu merasa sedikit kesal apalagi Anggita kepada dirinya sudah sangat baik menurutnya Anggita tidak pernah mencari masalah. Bahkan sebagai seorang majikan pun ia begitu sangat menghargai dirinya tetapi mengapa orang-orang itu benar-benar membuatnya merasa begitu sangat kesal. Anggita hanya tersenyum menanggapinya. Dirinya hanya ingin melihat sejauh apa mereka akan memperlakukannya, lagi pula ia hanya sedikit kesal saja mungkin jika dahulu ia sakit hati diperlakukan seperti itu, tetapi sekarang ia memang benar-benar ingin melihat sampai di mana Ibu mertuanya itu memperlakukanny
Adam dengan semangat ingin bertemu dengan Baskoro, setelah ia berbincang dengan ibunya. Bu Rasti masih menunggu sang anak dan masuk ke perusahaan Baskoro bersama.Bu Resti juga benar-benar berharap jika Baskoro bisa membantu anaknya untuk menjadi investor, karena Adam harus memiliki banyak sekali investor agar perusahaannya tidak bangkrut. Karena kegagalan strategi, anaknya itu harus mengalami hal ini, ia juga benar-benar merasa begitu kasihan, tetapi sayangnya tidak bisa membantu banyak juga.Namun, langkah mereka terhenti saat melihat Caraka bersama dengan Andre. Mereka berdua sepertinya Tengah asyik berbincang bahkan cara kapun terlihat menepuk bahu Andre terlihat jika mereka berdua sangat akrab benar-benar membuat Adam langsung saja menghentikan langkahnya ia menatap ke arah sang Ibu begitu juga dengan Bu Rasti yang hanya terdiam melihat hal tersebut."Kak Caraka juga kerja sama dengan Baskoro?" tanya Adam.Melihat keakraban mereka berdua benar-benar membuat Adam merasa begitu san
"Ada apa, Ma?" tanya Adam.Adam benar-benar merasa begitu sangat heran dengan tingkah ibunya yang dia menatap ke arah kantor. Ia mengikuti tetapan dari wanita itu, tetapi dirinya tidak mengetahui apa yang sedang dilihat oleh ibunya tersebut."Itu, istrinya Caraka ngapain ke sini?" tanya Bu Rasti. Dirinya tidak habis pikir untuk apa Anggita datang ke perusahaan milik Baskoro itu, apakah karena wanita itu ingin menemui suaminya begitu sangat lebay sekali sampai-sampai wanita itu bisa-bisanya datang ke perusahaan Baskoro perusahaan besar bukan perusahaan abal-abal."Yang mana?" Adam mencoba mencari-cari wanita yang dimaksudkan sang ibu. Karena banyak sekali orang yang berlalu lalang, ibunya menunjukkan, tetapi ia yang benar-benar tidak mengetahui.Namun, tak ketemu juga. Adam tak ambil pusing. "Mungkin saja dia sedang mengantarkan berkas Caraka yang tertinggal," ungkap Adam.Bisa saja Caraka meminta istrinya mengantarkan berkas yang tertinggal di rumah, itu sangat masuk akal sekali."Pa
"Ibunya Caraka menjebak Sinta. Dengan menyuruh pria mendekatinya. Dengan berbagai iming-iming uang dan barang berharga. Dulu caraka sama kaya kak Bas. Tidak punya waktu untuk anak dan istri."Andre akhirnya mau tidak mau menceritakan hal itu kepada adiknya, ia kira Anggita sudah mengetahui hal tersebut, tetapi ternyata justru adiknya itu tidak mengetahuinya ia benar-benar merasa begitu sangat serba salah takut jika dirinya menceritakan hal itu justru akan berdampak kepada hubungan adiknya dengan suaminya itu. Namun, putrinya juga tidak mungkin hanya diam saja, bisa-bisa Anggita terus menerornya dengan pertanyaan yang sama karena dirinya sangat mengetahui bagaimana tabiat dari sang adik itu."Lalu?" Anggita benar-benar begitu sangat penasaran dengan cerita selanjutnya ia baru pertama kali mendengar perihal Caraka dan juga mantan istrinya yang ternyata perpisahan mereka itu ada campur tangan dari ibu mertuanya."Sinta terperangkap." Andre menghela nafas panjang Karena dirinya sangat men