"Sebenarnya kamu menggunakan pelet apa sih sampai-sampai Caraka terpesona?"Anggita memilih melanjutkan memasak dan membuat bekal untuk Sasy. Lalu, mengabaikan ibu mertuanya yang masih bergeming di belakangnya. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat kesal sejak tadi dirinya berbicara bahkan terus-terusan menyindir Anggita dan dokumen tetapi wanita itu sama sekali tidak menanggapinya.Padahal ia sudah sangat yakin jika semua kata-kata yang dirinya ucapkan itu begitu sangat menyakitkan hati Anggita. Namun, mengapa Anggita terlihat biasa-biasa saja dan tidak terusik dengan perkataannya itu. Padahal dahulu Sinta jika dirinya berkata hal yang menyakitkan pasti jauh lebih dulu marah, mengapa Anggita begitu sangat sulit untuk dibuat marah.Bu Rasti pun sudah mencari tahu mengenai Anggita, tetapi ia benar-benar belum mengetahui apapun. Dirinya merasa begitu sangat kesal karena begitu sangat sulit mengetahui jati diri Anggita padahal ia sudah ingin mempermalukan wanita itu."Kamu ya yang m
"Nyonya jangan diam saja dong, bibi gemes deh liat perlakuan mereka." Asisten rumah tangga mereka begitu kesal juga. Perlakukan ibu mertua Anggita sangat tidak baik, apalagi mereka bertiga selalu bertindak semena-mena di rumah ini. Mereka hanya bermalas-malasan dan menghabiskan makanan saja tidak ada kerjaan lain selain itu juga mereka selalu menyindir anggota secara terang-terangan membuat asisten rumah tangga itu merasa sedikit kesal apalagi Anggita kepada dirinya sudah sangat baik menurutnya Anggita tidak pernah mencari masalah. Bahkan sebagai seorang majikan pun ia begitu sangat menghargai dirinya tetapi mengapa orang-orang itu benar-benar membuatnya merasa begitu sangat kesal. Anggita hanya tersenyum menanggapinya. Dirinya hanya ingin melihat sejauh apa mereka akan memperlakukannya, lagi pula ia hanya sedikit kesal saja mungkin jika dahulu ia sakit hati diperlakukan seperti itu, tetapi sekarang ia memang benar-benar ingin melihat sampai di mana Ibu mertuanya itu memperlakukanny
Adam dengan semangat ingin bertemu dengan Baskoro, setelah ia berbincang dengan ibunya. Bu Rasti masih menunggu sang anak dan masuk ke perusahaan Baskoro bersama.Bu Resti juga benar-benar berharap jika Baskoro bisa membantu anaknya untuk menjadi investor, karena Adam harus memiliki banyak sekali investor agar perusahaannya tidak bangkrut. Karena kegagalan strategi, anaknya itu harus mengalami hal ini, ia juga benar-benar merasa begitu kasihan, tetapi sayangnya tidak bisa membantu banyak juga.Namun, langkah mereka terhenti saat melihat Caraka bersama dengan Andre. Mereka berdua sepertinya Tengah asyik berbincang bahkan cara kapun terlihat menepuk bahu Andre terlihat jika mereka berdua sangat akrab benar-benar membuat Adam langsung saja menghentikan langkahnya ia menatap ke arah sang Ibu begitu juga dengan Bu Rasti yang hanya terdiam melihat hal tersebut."Kak Caraka juga kerja sama dengan Baskoro?" tanya Adam.Melihat keakraban mereka berdua benar-benar membuat Adam merasa begitu san
"Ada apa, Ma?" tanya Adam.Adam benar-benar merasa begitu sangat heran dengan tingkah ibunya yang dia menatap ke arah kantor. Ia mengikuti tetapan dari wanita itu, tetapi dirinya tidak mengetahui apa yang sedang dilihat oleh ibunya tersebut."Itu, istrinya Caraka ngapain ke sini?" tanya Bu Rasti. Dirinya tidak habis pikir untuk apa Anggita datang ke perusahaan milik Baskoro itu, apakah karena wanita itu ingin menemui suaminya begitu sangat lebay sekali sampai-sampai wanita itu bisa-bisanya datang ke perusahaan Baskoro perusahaan besar bukan perusahaan abal-abal."Yang mana?" Adam mencoba mencari-cari wanita yang dimaksudkan sang ibu. Karena banyak sekali orang yang berlalu lalang, ibunya menunjukkan, tetapi ia yang benar-benar tidak mengetahui.Namun, tak ketemu juga. Adam tak ambil pusing. "Mungkin saja dia sedang mengantarkan berkas Caraka yang tertinggal," ungkap Adam.Bisa saja Caraka meminta istrinya mengantarkan berkas yang tertinggal di rumah, itu sangat masuk akal sekali."Pa
"Ibunya Caraka menjebak Sinta. Dengan menyuruh pria mendekatinya. Dengan berbagai iming-iming uang dan barang berharga. Dulu caraka sama kaya kak Bas. Tidak punya waktu untuk anak dan istri."Andre akhirnya mau tidak mau menceritakan hal itu kepada adiknya, ia kira Anggita sudah mengetahui hal tersebut, tetapi ternyata justru adiknya itu tidak mengetahuinya ia benar-benar merasa begitu sangat serba salah takut jika dirinya menceritakan hal itu justru akan berdampak kepada hubungan adiknya dengan suaminya itu. Namun, putrinya juga tidak mungkin hanya diam saja, bisa-bisa Anggita terus menerornya dengan pertanyaan yang sama karena dirinya sangat mengetahui bagaimana tabiat dari sang adik itu."Lalu?" Anggita benar-benar begitu sangat penasaran dengan cerita selanjutnya ia baru pertama kali mendengar perihal Caraka dan juga mantan istrinya yang ternyata perpisahan mereka itu ada campur tangan dari ibu mertuanya."Sinta terperangkap." Andre menghela nafas panjang Karena dirinya sangat men
"Hari ini ke perusahaan mana?" tanya Anggita.Dirinya memang sangat senang kembali lagi mendapatkan kesempatan, Karena ia merasa yakin sekarang kakaknya memberikan kepercayaan penuh kepadanya itu. Mengenai semua hal. Apalagi Anggita dalam menjalankan perusahaan itu. Perusahaan milik Baskoro bukanlah perusahaan yang kecil."Perusahaan Pak Rudi." Andra telah siap dan dokumen ia sudah mempersiapkan semuanya setelah tadi sedikit bercerita mengenai Caraka yang dirinya ketahui. Dirinya melihat jika respon adiknya itu biasa-biasa saja, ia kira adiknya akan bersikap barbar setelah mengetahui hal itu tanda panah tetapi dugaannya salah besar justru anggota terlihat biasa saja setelah mengetahuinya. Dia hanya berharap jika Anggita benar-benar kuat untuk menghadapi mereka semua. Ia hanya memperingatkan adiknya saja, takut jika sampai Bu Rasti serta yang lainnya berbuat macam-macam kepada sang adik itu.Keduanya langsung menuju mobil untuk pergi ke tempat tujuan. Dalam perjalanan, kedua nya sibuk
Setelah rapat, Adam menghampiri Andre. Memang Andre mengenal Adam, beberapa waktu pernah mengurus tendernya. Jadi mereka berdua sudah saling mengenal sesama rekan kerja, sebatas hubungan profesional dan tidak lebih dari itu."Siang Pak Andre. Gimana nih kabarnya?" Adam menyapa ramah. Memang Adam terkenal begitu sangat ramah kepada seluruh rekan kerjanya, walaupun lelaki itu terkenal tidak sepintar dengan para manajer yang lainnya."Baik." Andre pun menjawab ramah pula. Anda tidak menyangka jika ternyata ada Adam juga, dirinya tidak tahu bisa bertemu dengan lelaki itu di tempat ini."Kebetulan sekali ya kita bisa bertemu di sini."Andre tersenyum setelah mengatakan hal itu ia masih membereskan berkas-berkasnya lagi pula mereka semua sudah selesai rapat, waktunya tinggal pulang saja.Lalu Adam beralih ke Anggita dan tersenyum lalu menyapa. "Sepertinya saya baru liat, ini siapa Pa?" tanya Adam berbasa-basi. Padahal tadi dirinya sudah menanyakan hal itu kepada sang rekan kerja, jika wa
"Ada apa lagi?" tanya Caraka saat sang istri baru saja masuk kamar. Dirinya benar-benar sangat terkejut melihat wajah kesal dari istrinya itu. Biasanya Anggita selalu bersikap manis, berbeda dengan sekarang mengapa justru wanita itu terlihat sangat masam dan wajahnya seperti orang yang kesal."Taulah, mamamu bikin aku keki. Mana tadi pas meeting juga ada yang bikin keki." Anggita langsung saja mengadu kepada suaminya itu. Jika hari ini ia dibuat kesal oleh dua orang sekaligus, ia benar-benar merasa begitu sangat kesal dan ia tidak mau lagi jika harus dibuat kesal."Siapa?" Caraka langsung saja menatap ke arah istrinya itu. Siapa yang membuat istrinya kesal?Anggita membulatkan mata. Ia keceplosan bicara, padahal sudah di peringatkan oleh Andre tentang kecemburuan sang suami. Beginilah jika ia sedang kesal ia tidak bisa mengontrol ucapannya sendiri, berbicara tanpa berpikir benar-benar membuatnya sangat kesal sendiri.Anggita mengigit bibir, bingung mau bicara apa. Tidak mungkin dia
Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang
"Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang
Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari
Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin
Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor
"Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer
"Yakin, kalian harus datang melamarkan Olive untukku." Baskoro menepuk keningnya, sepertinya apa yang diinginkan sang adik tidak main-main. Begitu juga dengan Andre dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin setelah ini mereka harus menyeleksi babysitter untuk anak Baskoro itu karena babysitter-nya akan dinikahi oleh pamannya sendiri."Ya, ya aku menolak pun pasti kamu akan melakukan berbagai macam cara kan. Lebih baik kita panggil saja Olive dulu," ungkap Baskoro.Lelaki itu akhirnya memilih untuk memanggil sang babysitter, wanita yang diinginkan oleh adiknya tersebut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Olive wanita yang diinginkan oleh Evan itu. Padahal dirinya sudah mengingatkan dan sudah memperingatkan adiknya jika adiknya tidak boleh main-main karena jika memang adiknya main-main dengan Olive bukan hanya berhadapan dengan keluarga Olive saja tetapi berhadapan dengan dirinya karena bisa-bisanya Evan merusak citra baik babysitter sang keponakan.Olive datang dan hanya bisa menu
"Mama bisa menerima Anggita kok, tapi jangan usir mama." Bu Rasti memohon pada Caraka. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat bingung saat cara mengusirnya secara terang-terangan, ia tidak mau meninggalkan rumah Caraka karena di rumah Caraka bisa menghandle semuanya mengurangi pengeluarannya saat ini. Jadi dirinya tidak mau keluar dari rumah Caraka dia berjanji akan bersikap baik dan juga menerimaan kita seperti menantunya sendiri: Resti benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai mengusirnya."Iya, mama bisa menerimanya karena sudah tahu siapa dia. Awalnya, memang mama menerima?" tanya Caraka.Sangat lucu sekali bagaimana ibunya itu dengan terang-terangan ingin mengusir Anggita bahkan berusaha untuk memprovokasinya. Sebelum ibunya mengetahui jika anggota adalah adik bungsu dari Caraka. Jika memang ibunya itu mau menerimaan Kita seharusnya sejak awal-awal bukan setelah mengetahui jika anggota adalah adik dari Baskoro benar-benar hal yang sangat menyebalkan sekali untuk diri
"Mas, mana bisa begitu," protes Olive setelah acara berlangsung. Alif benar-benar terkejut dengan pernyataan dari aktor papan atas tersebut, ia tidak pernah menyangka jika di hadapan kamera yang begitu sangat banyak Evan mengatakan jika dirinya adalah calon istri. Orang berspekulasi yang tidak tidak apalagi bukan rahasia umum jika Eva memiliki banyak sekali fans, pasti dengan pemberitaan ini fans tersebut akan langsung mengejar-ngejarnya bahkan mereka pasti akan mencari tahu tentang dirinya yang tentu akan dicari tentang kekurangan yang awalnya sangat tenang harus tiba-tiba hancur karena pernyataan dari Evan."Gimana enggak bisa. Salah emang?" tanya Evan.Evan tidak merasa bersalah sama sekali ia terlihat santai-santai saja menanggapi pertanyaan dari Olive menurutnya apa yang ia lakukan tidak salah lagi pula alis juga tidak memiliki pasangan jadi sah-sah saja dirinya mengatakan itu mengapa Olive jadi keberatan seperti itu?"Bukan gitu, tapi kamu---"Evan menempelkan telunjuknya di bi