Share

Netral

Selamat membaca.

Di kantor polisi, Sania berdecak kesal. Memaki dirinya sendiri karena terjebak dalam situasi saat ini. Di tambah lagi, kakek tua itu tidak mau membantunya. Dan malah menghilang saat Sania sedang berdiskusi dengan pihak berwajib.

Untuk beberapa saat Sania menyesal karena telah memeluk kakek menyebalkan itu.

“Nona Sania?”

“Ya?” senyuman Sania mengembang, saat pak polisi memberinya kertas untuk mengisi data dirinya. Termasuk walinya.

Kok sesak ya.

Sania menghela nafasnya kasar, sebelum berkata pada pak polisi secara terang-terangan. “Aku tidak punya ibu.” ucap Sania acuh tak acuh.

“Kalau begitu ayah mu.”

“Aku tidak punya ayah.”

“Saudara mu?” Sania mengelengkan kepalanya. “Bagaimana dengan paman? Bibi? Sepupu atau kerabat dekat?”

“Tidak punya.”

Jawaban Sania tidak hanya membuat pak polisi itu memijit dahinya gusar, tapi semua staff, petugas, dan kriminal menatap ke arah Sania dengan tatapan terkejut.

Polisi itu menatap Sania lagi. “Bagaimana dengan tetangga mu? Harusnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status