Share

Ini yang terakhir

Selamat membaca.

Bahkan saat ketahanan Luke sama sekali tak memperdulikan perasaan Sania, dia hanya ingin menang sendirian. Dia—Luke conan tidak pernah memikirkan akan jadi seperti apa wanita yang ia anggap sebagai bagian dari hidupnya saat ini.

Benar. Sania membiarkan Luke melakukan itu, tapi percayalah itu bukanlah kehendaknya sendiri.

Nael mendekat dengan menyodorkan makanan pada wanita yang sedang termenung memandangi lantai marmer dengan pandangan buram.

“Makanlah selagi bisa.”

“Dia tidak kau mengerti aku!” ucap Sania lirih, suara serak itu membuat Nael yakin kalau Sania habis bertengkar lagi dengan Luke.

Tapi disisi lain Nael tak bisa berbuat apapun untuk menghibur Sania. Dia hanya bisa bilang kalau, “racun tidak boleh bersama dengan yang hidup.”

Mata Sania dan Nael kini saling tatap. “Aku takut, aku masih sangat takut akan datangnya hari itu. Aku terlalu takut untuk menyesal.”

“Aku tahu, tapi waktu terus berjalan. Sania, tidak akan berhenti atau berjalan mundur meski kau menan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status