Share

Kenangan yang terindah

Selamat membaca.

"Sania, Sania, ku mohon bangunlah."

Suara itu, membuat Sania terbangun untuk kedua kalinya di hari ini. Anehnya dia tidak bermimpi buruk, tapi tubuhnya seakan kehilangan kekuataan untuk bergerak.

Darrel menatap Sania dengan raut wajah yang aneh. "Syukurlah kau sudah bangun." Dia terlihat sangat panik. "Sania, kau baik-baik saja kan?"

Pertanyaan tak perlu itu, Sania mengabaikan Darrel dan fokus mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Dan ingatannya berhenti saat Jihana tertembak oleh senjata api Darrel, sisanya Sania tidak ingat lagi.

BRAK!

"Tolong saya!"

Kepala Sania dan Darrel langsung menoleh ke arah pintu masuk, dimana Nael berlari ke arah Sania. Dan berlindung di samping Sania.

Ah, rupanya dia di kejar orang gila.

"NAEL…,"

ucapan Luke berhenti saat menatap Sania yang akhirnya membuka matanya setelah 7 hari pingsan.

Sania yang mendengar itu, tentu saja terkejut. "Tujuh hari? Sepertinya ada yang salah dengan perhitungan hatinya, bagaimana aku bisa pingsan padahal ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status