Beranda / Romansa / Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan / Kerinduan yang Akan Terobati

Share

Kerinduan yang Akan Terobati

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-04 18:15:22

Pagi di bulan Juni, musim panas datang dengan membawa kesejukan yang luar biasa. Secangkir teh hangat tersedia di atas meja bersama dengan scone buah di atas piring kecil.

Alesha duduk di sebuah kursi kayu melamun menatap ke arah lautan luas. Sudah berhari-hari lamanya dia tidak tahu kabar tentang apapun.

"Nyonya, ada salah satu rekan Tuan Oliver ingin bertemu dengan Nyonya," ujar Bibi Ruitz mendekati Alesha.

Lamunan gadis itu pun buyar, dia langsung beranjak dari duduknya.

Alesha belum berjalan ke depan, seorang laki-laki dengan stelan seragam perwira berwarna putih berjalan ke arahnya.

Laki-laki berambut hitam itu menundukkan kepalanya memberi hormat.

"Selamat pagi, Nyonya Vorgath," sapanya.

"Pagi... Ada keperluan apa? A-apa kau datang membawa kabar tentang suamiku?" tanya Alesha menatap laki-laki di depannya ini.

Aghis tersenyum dan mengangguk. "Benar Nyonya. Semalam Kapten Vorgath memenangkan pertempurannya, beliau mengirimkan pesan pada kami di pangkalan, bahwa beliau aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
aaaaa .. enggak kok kak... wkwkw,
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
iyaa jgn sampe oliver & alesha berpisah dong thor . ngenes bgt nasib Alesha kalo bnran nnt dia salah paham prkara Oliver pulang lewat dr hari sabtu . kasian bumil kbykan sedihnya drpd bahagianya .
goodnovel comment avatar
Maranta Karoshi
jgn blg oliver telat pulang n’ lewat dr hr sbtu.. trs nnt Alesha slh paham n’ lgsg pergi dr rmh hiks :’( jgn buat oliver sm alesha slg trpisah dong thor.. kasian bgt nasib alesha mnderita bgt kynya, diserang dr sgala arah kalo gak ada oliver.. buat mrk ttp brsama thor wlwpun byk cobaan.. jgn trpisah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Kepulangan Oliver dan Amarahnya pada Keluarga Vorgath

    Sesampainya di pelabuhan, Oliver kembali ke pangkalan bersama beberapa rekannya. Masih ada beberapa hal yang harus dia urus, dan mengenai beberapa laporan penting yang akan dia bahas. Oliver sangat tidak sabar ingin segera pulang dan bertemu dengan Alesha. "Kapten Vorgath, kau langsung pulang?" tanya Kapten Lionil yang kini muncul membawa ransel di punggungnya. "Tidak. Aku masih ada urusan di luar, kalau kau mau ke rumahku, datang saja nanti." Oliver menepuk pundak sang rekan. "Oh baiklah," jawab Lionil mengangguk. "Kau sudah bertemu Laksamana Fredrick?" "Dia tidak ada di sini, mungkin nanti aku akan ke kediamannya." Lionil mengangguk, dia menepuk pundak Oliver pelan. "Baik Kapt, sampai nanti!" Oliver melangkah keluar dari dalam tempat itu. Dia mengemudikan sebuah mobil berwarna hitam miliknya yang berada di sana sejak kapan hari. Sepanjang perjalanan, Oliver memikirkan apa saja yang ingin ia belikan untuk Alesha. "Apa saja yang harus aku belikan untuk mereka?" gumam Oliver m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Bayiku Sayang, Bayiku Malang

    Rasa sakit luar biasa, darah berceceran di mana-mana dan Alesha terduduk di bawah ranjang. Dia mengerang kesakitan seorang diri. Gadis itu merasa kali ini dia tidak akan selamat. Keringat membasahi tubuhnya dan dorongan kuat dari perutnya membuat Alesha menangis kesakitan. "Aakkhhh... Tolong, sakit?" Alesha mencengkeram erat sebuah selimut di atas ranjang dengan kepala mendongak dan mata berair. Napasnya naik turun, gaun biru muda yang ia pakai sudah tak berwarna lagi. Alesha seperti akan melahirkan di sana. "Oliver," lirih Alesha memejamkan matanya lagi dan mengerang berkali-kali. "Aarrgghh, sakit sekali. Ibu," rintihnya tak tahan. Sementara di luar, Bibi Ruitz baru saja membuat sup ayam seperti yang Alesha inginkan. Wanita setengah baya itu melangkah ke lantai dua. Bibi Ruitz mendekati pintu kamar Alesha, namun langkahnya terhenti di depan pintu begitu ia mendengarkan suara erangan-erangan dan rintihan tangis di dalam. "Aarrgghh... Ya Tuhan, sakit!" rintih suara itu, suara A

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Perlakuan Hangat Suamiku

    Oliver menamani Alesha yang terlelap dengan pulas. Bahkan usikan jemari Oliver di wajahnya tidak mengganggu tidurnya sama sekali. "Dia benar-benar sedang tertidur, kan?" Oliver bertanya pada seorang Dokter Teodora yang kini berdiri menjaga Alesha. "Benar Kapten, sejak sore tadi tenaga Nyonya banyak terkuras. Saya pun bersyukur Nyonya Alesha bisa sekuat ini." Oliver menggenggam telapak tangan Alesha dan mengecup punggung tangan kecil istrinya, diletakkan di pipi dan menatapi wajah damai dalam tidur. "Apa yang membuat bayi itu lahir sebelum waktunya, Teodora?" tanya Oliver lagi. "Bayinya tidak sehat, Nyonya terlalu banyak tekanan, dan beberapa hari ini nama kalian berdua cukup keruh di luar, berita simpang siur mengatakan kalau bayi itu, bukan anak Kapten Vorgath," jelas Dokter Teodora menceritakan yang sesungguhnya. Tawa sumbang lirih terdengar dari bibir Oliver. "Mereka semua memang brengsek," ujar Oliver. Tak ada jawaban apapun dari Dokter Teodora. Sampai akhirnya Alesha terb

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Sepanjang Waktuku Untukmu

    Kabar duka atas kehilangan bayinya terdengar sampai di telinga keluarga Alesha. Dan kedua orang tuanya datang berkunjung pagi ini. Meskipun di sana terlihat Fredrick dengan raut wajah yang tidak baik-baik saja. Alesha sedikit takut dengan ekspresi sang Ayah. "Bagaimana ini bisa terjadi nak? Apa yang membuat Alesha sampai seperti ini?" Rena memeluk Alesha yang diam tidak menjawabnya. Oliver berada di antara mereka semua, baru saja dia menggendong sang istri dan memintanya duduk di sofa menemui orang tuanya yang datang. "Semuanya bisa saja terjadi bila Tuhan sudah berkehendak, Ibu," jawab Alesha dengan tenang. "Harusnya Alesha kemarin-kemarin tidak pulang. Tinggal bersama Ibu, mungkin hal ini tidak terjadi, Sayang!" seru wanita itu tak henti-hentinya mencemaskan Alesha. "Tapi Alesha sudah kenyang dengan tamparan Ayah." Alesha berucap dingin menatap Laksamana Fredrick. "Alesha tidak tahu, kenapa Ayah sebenci ini padaku." "Alesha, dengar-""Tidak Yah, aku tidak mau mendengarkan apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Satu Malam Menyenangkanmu

    Dua Minggu Berlalu...Hari-hari berjalan dengan damai saat Oliver berada di sampingnya. Alesha Alister sudah pulih dan dia tetap menjadi wanita yang selalu Oliver perhatikan dengan penuh. Seperti sore ini, saat Oliver kembali dari pangkalan, Alesha menunggunya di teras seperti biasa. Gadis itu dengan penuh senyuman menunggu Oliver pulang. "Apa artinya senyumanmu barusan, hem?" tanya Oliver mendekati Alesha, dia menarik lembut dagunya dan memberikan kecupan di bibir tipis gadis itu. "Apa... Jangan-jangan kau sedang merayuku?" "Iya!" Alesha menjawabnya dengan tegas. "Aku ingin jalan-jalan, bukankah hari ini ada perayaan di kota? Kau tidak ingin mengajakku jalan-jalan denganmu, ya?" Oliver memicingkan matanya seraya berjalan masuk mendahului gadis itu tanpa.Dia tidak memberikan respon apapun pada pertanyaan yang Alesha lontarkan. Membuat kesal saja!Namun menyadari istrinya yang bergeming, Oliver langsung membalikkan badannya menoleh ke belakang di mana Alesha berdiri. "Kalau kau i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Istriku yang Polos dan Manja

    "Apa kau senang sekarang? Semua tempat di sini sudah kau kunjungi. Sekarang kita pulang!" Oliver menarik lengan Alesha, namun gadis itu langsung menoleh cepat dan malah menarik balik tangan sang suami dengan tatapan meminta. "Aku masih belum ingin pulang, lagipula tempatnya belum tutup." "Oh ayolah Alesha, semalam suntuk tempat ini juga tidak akan tutup!" pekik Oliver kesal. "Oh ya! Waahhh, bagus kalau begitu. Kita pulang besok pagi saj-""Pulang sekarang!" tegas Oliver dengan tatapan mematikan. "Tapi-""Pu-lang!" tegas Oliver sekarang. Seketika Alesha menyergah napasnya panjang dan menyerah, memang menghadapi Oliver bukanlah sesuatu hal yang mudah. Seperti anak kecil yang merajuk, Alesha berjalan lemas menuju pintu keluar. Gadis itu berhenti di ambang pintu masuk pasar malam tersebut dan menoleh ke belakang. 'Setidaknya aku sudah pernah merasakan bagaimana serunya bermain di tempat ini. Karena seur hidupku, baru Oliver orang yang mengusahakan kebahagiaan untukku. Maka dari i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Istri Kesayangan Kapten Oliver

    'Apa yang dia pikirkan tentang dirinya semalam?' Oliver mengusap lembut pipi Alesha yang ditangkup lembut. Pagi ini Oliver bangun lebih awal dan asik menikmati kecantikan wajah sang istri, sesekali Oliver mengecupnya. Wanita sekecil ini, secantik ini, disia-siakan dan disakiti keluarganya sendiri. Oliver marah mengingat hal itu. "Sayang, kau tidak bangun?" Oliver berbisik-bisik kecil di pipi Alesha. "Hem, ini masih sangat pagi. Aku mengantuk," jawab gadis itu kembali menarik selimutnya dan mendusal seperti anak kecil dalam dekapan Oliver. Oliver tidak punya pilihan lain, di hari libur memang Alesha selalu menahannya di atas ranjang. "Kau bilang kau sudah membuat janji dengan Teodora," ujar Oliver, kali ini dia menyibakkan selimutnya. Kedua mata Alesha terbuka, ia baru teringat akan hal itu. Gadis itu pun segera beranjak bangun dan diam menatap Oliver yang kini melepaskan kimononya, membiarkan tubuh atasnya terekspos. Oliver berjalan membuka jendela kamar dan berdiri di sana de

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Tetaplah Hangat Kepadaku

    Setibanya di atas ranjang, Oliver memeluk erat tubuh Alesha dan mengecup bibir wanitanya itu dengan lembut dan menuntut. Rupanya dia tidak main-main dengan Alesha, Oliver mengatakan yang sesungguhnya. Bahkan laki-laki itu kini melepaskan kimononya dan hanya menyisakan celana piyama panjang yang dia pakai. "Ka-kau serius? I-ini siang hari, Oliver..." Alesha memejamkan kedua matanya saat dirasa bibir tipis Oliver sempurna mendarat di leher Alesha. "Kau pikir aku bercanda, hem?" "Tapi... Tapi Oliver, je-jendelanya belum ditutup, pintunya belum dikunci!" Alesha menatap Oliver yang kini melepaskan bibirnya di leher Alesha. Laki-laki itu menegakkan tubuhnya dengan kepala miring dan tersenyum manis. "Pintunya sudah aku kunci, Bibi Ruitz juga tidak mungkin berani ke sini kalau aku akan membuat suara merdumu saat bercinta terdengar hingga di depan sana," canda Oliver menggoda Alesha. "Astaga, kau ini!" Gadis itu meraih bantal dan dilemparkannya di wajah sang suami. Oliver tertawa, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10

Bab terbaru

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   AKHIR YANG BAHAGIA

    Cuaca pagi yang sangat cerah, Alesha berada di taman luas rumahnya bersama Baby Noah dan Leah. Setiap pagi ia selalu menghangatkan dua malaikat kecilnya. Udara sejuk yang tak terlalu dingin, aroma pepohonan pinus di sekitar sana masih khas dengan kesejukan di tempat itu, juga bunga-bunga bermekaran di musim ini. "Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat," ucap wanita itu menunduk menatap bayi-bayi mungil yang kini terlelap. Dua bayi itu berada di dalam keranjang rajut dari rotan, dengan selimut tebal dan lembut sebagai alasnya. "Hai Sayang... Bangun juga akhirnya," bisik Alesha mengusap ujung jari telunjuknya di pipi Noah. Sedangkan Leah, bayi itu masih tertidur dan merasa nyaman dengan hangatnya sinar matahari. "Bangun Leah, kau tidur terus sepanjang hari, Cantik."Pipi gembil Leah yang memerah, persis seperti pipi milik Kakaknya, Louis. Alesha sangat yakin kedua anak ini akan tumbuh lucu dan menggemaskan. "Mami...!" Suara teriakan Louis membuat Alesha menoleh ke belakan

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Kasih Sayang yang Sangat Tulus

    "Aiko... Aku punya dua adik sekarang! Adikku nangisnya lebih keras dari adikmu!" Louis menatap teman perempuannya yang kini duduk di sampingnya. Padahal sudah berbulan-bulan lamanya mereka membahas tentang adik, dan baru sekarang Louis menunjukkan adiknya, tepatnya setelah dua adik kembarnya lahir. Teman perempuannya itu menoleh dengan mata mengerjap. "Terus, mereka laki-laki atau perempuan, Louis?" tanya Aiko. "Laki-laki dan perempuan. Yang satu Noah dan yang satu Leah. Kau harus kenalan dengan adik-adikku!" Louis mengatakan dengan bangga. Aiko pun menganggukkan kepalanya. Mereka berdua tengah menunggu jemputan, Louis mengatakan pada semua teman-temannya hari ini kalau dia punya adik bayi. Ia sangat bangga dan senang, dirinya menjadi seorang Kakak. Selang beberapa menit, mobil putih berhenti di depan Louis dan Aiko. "Woii, Big Boss! Ayo masuk!" Suara Ares membuka kaca jendela mobil. Louis pun turun dari duduknya. "Aku duluan, Aiko!" "Iya Louis, hati-hati ya..." Anak peremp

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Adik Kesayangan Louis

    Beberapa hari Alesha berada di rumah sakit. Hari ini ia sudah diizinkan pulang oleh dokter. Di rumah, ia disambut dengan hangat oleh putranya. Louis meminta Ares untuk menghias kamar adik bayinya, itu semua juga pemerintah Oliver pada mulanya. "Horee... Adik pulang! Akhirnya kita sampai rumah, Leah dan Noah harus lihat kamar barunya, Kakak kerja keras buat menghias kamar kalian!" seru Louis berjalan mengekori Rena yang kini menggendong satu bayi milik Alesha. "Benarkah Kakak yang menghias kamar adik?" tanya Alesha pada si kecil. Louis dengan antusias menganggukkan kepalanya. "Iya Mami, tanya saja pada Papi! Louis yang menghias kamar adik, sekarang jadi bagus sekali!" seru anak itu mengacungkan jempolnya. "Wahh, terima kasih banyak, Kakak Louis." Mereka masuk ke dalam kamar, Alesha dibantu oleh Oliver duduk di tepi ranjang. Dua bayinya berada di sampingnya dan Louis juga mendusal pada Alesha terus-menerus. Oliver sibuk sendiri, dia menjadi super aktif menangani ini dan itu. Bahk

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Baby Noah dan Baby Leah

    Louis datang ke rumah sakit bersama dengan Ares, di sana ia bertemu dengan Papinya yang kini melambaikan tangan ke arah anak itu. "Papi...! Mana adikku?!" pekik Louis mengulurkan kedua tangannya. "Adik masih di dalam," jawab Oliver tersenyum mengecup pipi Louis. "Wahhh, mereka seperti apa Pi? Lucu mana sama Louis?" tanya anak itu terus tak sabaran. Oliver terkekeh. "Sama-sama lucu!" jawab Laki-laki itu. Ares dan Lilith tersenyum manis mendengar ocehan Louis. Anak itu sangat penasaran dengan adik kembarnya. "Laksamana Fredrick tidak ke sini, Tuan?" tanya Ares pada Oliver. "Ke sini, tapi mereka sudah pulang. Sebentar lagi ke sini lagi membawa peralatan bayi, aku tidak bisa meninggalkan Alesha." Oliver menoleh dan menatap Ares. Akhirnya, pintu di depan mereka terbuka. Dan muncul seorang suster menatap Oliver yang berdiri paling depan. "Tuan, silakan masuk," ucap suster itu mempersilakan Oliver masuk ke dalam sana. Oliver pun langsung bergegas masuk ke dalam ruangan tersebut. Lo

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Sehari Diasuh Paman Ares

    "Mami... Mami kenapa?!" Louis membuka pintu kamar orang tuanya dan anak itu mendapati Maminya yang kini nampak kesakitan di atas ranjang. Dia berlari mendekati Alesha dengan wajah panik dan ketakutan. "Mami... Huwaa Mami kenapa sih, Mi?!" pekik Louis berteriak. "Louis, tolong panggilkan Papi ya," pinta Alesha kesakitan. "Iya Mi." Anak laki-laki itu berlari keluar secepatnya. Papinya yang kini tengah berada di dalam ruangan kerja bersama dengan Ares. "Papi! Huwaa Papi ihhh ke mana sih..!" Louis berteriak sekeras-kerasnya. Oliver dan Ares berjalan keluar dan melihat Louis berdiri di depan pintu kamar Alesha dengan wajah setengah menangis. Bocah manis itu menunjuk ke dalam kamar. "Mami nangis, perut Mami sakit!" teriaknya sambil menangis. "Ya Tuhan, Alesha!" Oliver bergegas masuk ke dalam kamar. Sementara Louis digendong oleh Ares. Anak itu menangis ketakutan, baru kali ini Louis melihat Maminya kesakitan sampai menangis. "Res, aku titip Louis padamu. Aku akan membawa Alesha

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Calon Adik Kembar Louis

    Hari demi hari berjalan dengan cepat. Pagi ini Alesha duduk di kursi kayu ukiran yang berada di teras samping rumahnya. Wanita cantik dengan perut besar itu memperhatikan suami dan putranya yang tengah bermain di taman. Louis mengamuk ingin bermain bersama Oliver, hingga mau tidak mau waktu kerja pun tersita. "Huhhh, Papi curang! Louis kalah!" teriak anak itu marah saat bola yang ia lemparkan tertangkap oleh Oliver."Ya sudah kalau tidak mau kalah jangan main!" balas Oliver mengusap rambut pirang Louis. Bibir anak itu langsung cemberut seketika. Alesha yang melihat mereka berdua pun hanya tersenyum saja. Lucu sekali Papa dan anak itu. Louis berlari ke arahnya, ia mengambil botol minum di pangkuan Alesha. "Kalau kalah tidak boleh marah, Sayang..." "Emmm, tidak mau pokoknya!" serunya memeluk perut besar sang Mami. "Nanti kalau adik sudah lahir, kalau Louis masih nakal seperti ini, bagaimana?" Alesha mengusap pipi basah Louis karena keringat. Oliver terkekeh mendekati mereka, lak

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Adik Laki-laki atau Perempuan?

    Oliver melangkah santai masuk ke dalam rumah. Sudut bibirnya terangkat begitu senang melihat kepulangannya kali ini disambut oleh istrinya tercinta yang tengah berdiri di ambang pintu. "Hemm, tumben menyambutku di depan pintu langsung seperti ini, hem?" Alesha masih bergeming, ia mendorong pipi suaminya saat Oliver hendak mengecupnya hingga laki-laki itu langsung mengerutkan keningnya. "Kenapa lagi, Sayang?" tanya Oliver bernada lelah. "Mau mau tanya dulu, kau sering menghukum anak kita, ya?! Menjewernya? Memintanya angkat tangan, berapa jam?!" pekik Alesha berkacak pinggang. Wanita cantik ini menunjukkan sisi garang dan galaknya sebagai seorang istri sekaligus Ibu. Alesha yang sedang hamil memang sangat sensitif dan agresif, bahkan dia tidak sungkan mendorong dan memukul Oliver sekuat tenaganya. "Hooohh ayolah! Jangan bilang si bocah itu mengadu, heh?" Oliver menantang. Alesha berdecak kesal dan ia memukul dada bidang Oliver dengan kuat. "Astaga Alesha..." "Aku kan sudah bil

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Hukuman Menanti Papi!

    Hari sudah gelap, Alesha berjalan keluar dari dalam kamarnya. Wanita itu melangkah menuju ke kamar milik Louis. Alesha membuka pintu kamar putranya pelan-pelan dan ia melihat putranya yang tertidur sendirian di atas ranjang. Perasaan tak tega menyelimuti Alesha, baginya Louis terlalu kecil untuk punya adik, namun bagi Oliver anak itu bisa dilatih untuk lebih bertanggung jawab sejak dini. "Louis," lirih Alesha mendekati ranjang. Jemari tangan Alesha mengusap rambut pirang Louis dan mengecup lembut pipi putranya. "Maafkan Mami ya Sayang, Mami tidak bisa mengurus Louis sepenuh hati seperti dulu," ujar Alesha sedih. "Mami akan tetap menjadi sandaran terbaik buat Louis, jangan khawatir." Kecupan lembut Alesha berikan di pipi Louis. Ia tidak ingin beranjak pergi saat ini, Alesha memutuskan untuk berbaring di sana, di samping Louis. Alesha memeluk tubuh mungil putranya hingga gerakan lembutnya membuat Louis terbangun. "Mami..." "Iya Sayang, Mami di sini." Kedua mata indah Louis terb

  • Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan   Didikan Keras Papi Oliver

    "Mami mau diambilkan air minum?" Louis mendekati Alesha yang duduk di sofa ruang keluarga di lantai dua. Wanita itu tersenyum dengan kebaikan hati putranya. "Tidak usah Sayang, nanti Mami ambil sendiri saja." "Emm, Mami jangan jalan-jalan, nanti adikku sakit!" seru Louis berlari lebih dulu mengambil botol minum. Alesha merasa tersentuh, setiap hari selama ia hamil Louis dan Oliver seperti sengaja berlomba-lomba untuk membantunya dan mendapat hatinya. Baru saja Alesha selesai makan siang, Louis pun langsung mengambilkan air minum untuknya dan membawa piringnya ke dapur di lantai satu. Alesha terdiam memperhatikan. 'Apa ini ajaran Oliver? Kalau Louis kelelahan nanti dia bisa sakit,' batin Alesha. "Ck! Jangan-jangan sungguh Oliver yang mengajarkannya!" Saat itu juga Alesha langsung melangkah turun ke lantai satu, ia melihat Louis di dapur bersama Bibi Ruitz, anak itu nampak memakan roti selai yang ia buat sendiri. Bibi Ruitz di sampingnya terlihat seperti membujuk Louis untuk

DMCA.com Protection Status