"tapi pak" tanya tuan Salman yang saat ini sangat terkejut pada ucapan mertuanya itu."Tapi Aisyah tidak bilang pada saya" ucap tuan Salman."Tuan lihat anda, saat ini anda kaya dan sangat tampan tapi dengan begitu anda tidak boleh mempermainkan perasaan orang lain, tuan saya paham kalau saya dan Aisyah itu bukan orang berada apa lagi hutang kami memang banyak pada anda, tapi perjanjian awalnya Aisyah menikah dengan anda itu bukan karena ingin melunasi hutang karena saat itu tuan Imran meminta Aisyah untuk menjadi istri anda yang mampu melayani anda, tapi sayang karena masalah Aisyah berada di bar anda langsung menyalahkan Aisyah atas apa yang dia tak lakukan, saya paham anda marah tapi apa anda berhak memulangkan Aisyah dengan cara seperti itu, tak apa tuan jika anda tidak mau lagi mengurus Aisyah maka aku yang akan mengambil alih tentang kehidupannya, mulai detik ini saya Abinya Aisyah memutuskan hubungan dengan anda tuan Salman" ucap Pak Retno."Tapi pak saya tidak menceraikan Aisy
"Yang laknat itu kamu, jalang dasar jalang kau bahkan melakukan apa pun demi mendapatkan Daddy dan harta ini kan, aku sangat yakin pada hal itu" ucap Velisya."Vey" geram tuan Imran yang sudah sangat marah.PlakkTuan Imran menampar Putri nya itu, sungguh saat ini Velisya sudah sangat melewati batas apa lagi tak pernah tuan Imran bayangkan kalau putri nya akan melakukan hal itu pada Mommynya."Berani kau menghina wanita yang sudah melahirkan kamu" geram tuan Imran menatap tajam pada Velisya yang saat ini hanya diam saja memegang pipinya yang terasa nyeri.Sedangkan madam Rose saat ini hanya tersenyum tipis dia paham pada apa yang terjadi sekarang apa lagi ada orang yang ikut campur yang mendidik Velisya hingga menjadi seperti itu."Kau hanya pandai membantu orang lain ingat tuan kau sudah menelantarkan anak mu" sahut Velisya."Kau bicara seolah kau tak pernah aku peduli kan Vey" geram tuan Imran."Lihat apa menurut mu kelurga mu tak hancur, saat ini keluarga mu hancur pak tua kau liha
Belaian halus yang dilakukan Aisyah mampu membuat tuan Salman terlelap dengan sangat nyenyak, hari ini Tuan Salman tak bekerja dia hanya diam saja di rumah karena tengah kacau.Beberapa jam kemudian mata tuan Salman terbuka dia melihat kalau dia tidur di sofa dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.Tuan Salman bangkit dia merasakan kepalanya yang sakit, mungkin karena terlalu banyak melamun membuat Tuan Salman berhalusinasi."Tadi aku yakin aku membukakan pintu untuk Aisyah, tapi sayang itu hanya halusinasi saja" gumam tuan Salman.Tapi sayang saat ini dia melihat jelas kalau di sana ada Aisyah yang tengah menyiapkan makanan untuk suaminya itu, tuan Salman menggelengkan kepalanya."Astagfirullah seberapa rindu aku pada Aisyah sampai sampai aku merasakan hal ini" ucap Tuan Salman.Hal itu tentu saja membuat Aisyah bingung dia tidak tau kalau Aisyah benar benar nyata ada di sana, tanpa tuan Salman sadari Aisyah membawakan teh hangat untuk suaminya itu."Tuan ayo minum" sahut Aisy
"Vey" sahut seseorang yang mencoba membangunkan Velisya yang sekarang tertidur di depan pintu apartemennya."Bangun Vey" ucapnya lagi menepuk pelan pipi Velisya yang saat ini masih tertidur.Matanya terbuka saat mendengar suara yang sangat asing di telinganya itu.Dia terkejut saat melihat kalau orang yang saat ini ada di hadapannya itu adalah guru les dia dahulu."Pak Rasyid" gumam Velisya yang langsung terbangun.Bukan hanya Rasyid yang ada di sana bahkan penghuni apartemen yang lain pun datang ke sana karena takutnya Velisya korban penjambretan."Ada apa" tanya Rasyid yang menyewa apartemen itu juga."Ehh ini aku mau masuk ke sini tapi aku lupa kodenya" ucap Velisya yang langsung berdiri dari duduknya."Aku lupa nomor PIN pintu ini jadi aku gak bisa masuk" ucap Velisya."Kenapa begitu" tanya seorang wanita yang ada di sana."Ya tadi yang buka mamah aku" ucap Velisya."Apa sekarang sudah tau nomor PIN nya" tanya Rasyid."Belum tadi mamah ga jawab telpon, aku akan coba telpon lagi" u
Pagi ini Aisyah terbangun dia melihat suaminya yang sudah bangun dan tengah melaksanakan sholat subuh.Aisyah tersenyum melihat hal itu, mungkin sekarang dia merindukan kebersamaan bersama dengan tuan Salman."Masya Alloh" gumam Aisyah.Namun saat terbangun Aisyah merasa sangat mual bahkan dia sepertinya ingin sekali untuk muntah, namun dia mencoba untuk menahannya padahal itu adalah hal yang sangat susah bagi dia.Hingga lama kemudian dia malah semakin mual tapi tak muntah, "Apa aku masuk angin" batin Aisyah."Ada apa Aisyah" tanya tuan Salman sambil melipat sejadah yang baru saja dia pakai untuk sholat."Aku merasa sangat mual" ucap Aisyah."Mual, apa jangan jangan" ucap tuan Salman tersenyum lebar."Jangan jangan apa, tuan anda jangan berpikir yang bukan bukan aku begini karena aku masuk angin" ucap Aisyah."Mau aku buatkan yang hangat hangat" tanya tuan Salman."Boleh" ucap Aisyah."Tunggu sebentar ya" ucap tuan Salman.Aisyah memutus kan untuk sholat sambil menunggu tuan Salman
"Aisyah" teriak tuan Salman.Sayangnya pak Retno seolah tak punya hati dia hanya berdiri di sana menatap pada tuan Salman yang saat ini di seret oleh beberapa orang satpamnya."Ini lebih baik" batin pak Retno.saat ini Aisyah tengah bertanya tanya pada apa yang terjadi sekarang, tak pernah dia lihat kalau Abi nya akan melakukan hal itu.Aisyah marah pada orang tuanya karena orang tuanya sudah terlalu banyak mengatur masalah rumah tangga Aisyah, padahal Aisyah dan tuan Salman juga sudah berbaikan.Aisyah duduk di sofa bersama dengan uminya yang saat ini memegang tangannya seolah tak membiarkan Aisyah untuk keluar dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.Hanya penjelasan dari Abinya yang saat ini Aisyah tunggu tunggu."Umi ada apa sebenarnya" tanya Aisyah yang sudah beberapa kali bertanya tapi sayang tak ada jawaban dari uminya itu.Hal itu membuat Aisyah semakin bingung dan penasaran saja, apa lagi mereka seolah bersekongkol melakukan hal itu."Mereka sama saja" batin Aisyah.Setelah m
"Selamat pagi" sahut seseorang mendekat pada mereka.Mira tersenyum menatap pada seseorang yang datang itu."Pak Rasyid" tanya Mira."Mira" ucap Rasyid.Dan hal itu membuat Kenan merasa sangat risih dia cemburu melihat istrinya akrab dengan laki laki lain."Pak Kenan saya Rasyid dari perusahaan Winata grup" sahut Rasyid."Oh jadi klien saya, anda" tanya Kenan yang semakin risih saja dengan kebenaran itu."Mohon maaf menunggu lama ya" tanya Rasyid yang langsung duduk setelah di persilahkan oleh Kenan."Tidak juga" ucap Kenan."Syukurlah" ucap Rasyid."Pak mau pesan makanan" tanya Mira."Tidak usah saya sudah sarapan tadi" ucap Rasyid tersenyum manis pada Mira.Perasaan Rasyid masih sama pada Mira walaupun Mira sudah menikah dan sampai saat ini tak ada niatan bagi Rasyid untuk memiliki Mira apa lagi sekarang Mira sudah ada yang punya."Oh ya sebentar pak saya tengah menunggu Asisten saya" ucap Rasyid."Oh ya silahkan" ucap Kenan.Seorang wanita datang ke sana dia tak asing bagi Mira mau
Malam ini Aisyah berencana akan lari dia tidak mau hidup di bawah Kekangan orang tuanya, Aisyah sudah dewasa jika harus merasakan hal itu.Aisyah membawa barang barang yang penting baginya, bahkan Aisyah hanya membawa beberapa helai pakaian saja karena yang dia perbanyak untuk di bawa adalah uang dan beberapa emas yang dia bawa.Aisyah bahkan berpikir kalau dia akan lama pergi dia juga akan pergi jauh dari sana tanpa tau kapan akan kembali lagi, Aisyah ingin hidup mandiri apalagi ucapan abinya tadi Sangat menyakiti hati Aisyah.Aisyah menatap pada jendela kamarnya yang baru saja dia buka, dia ada di lantai atas dan pastinya dia harus lompat dari lantai atas untuk bisa turun ke bawah.Aisyah melempar kan barang barang yang sudah dia masukan pada tasnya.Aisyah bingung dia tak mungkin lompat dari sana karena resikonya terlalu tinggi.Dia pun memilih untuk turun lewat lantai bawah saja dan keluar dari pintu belakang sehingga bisa langsung keluar lewat pintu belakang.Aisyah berjalan meng
Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u
"Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer
Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d
Satu bulan kemudian...Acara pernikahan Velisya sudah tiba saat ini semua keluarga sudah bersiap untuk menyambut keluarga Rasyid.Kenan saat ini sedang mencari dasi yang ada di tas, tapi sayang tidak dia temukan dasi itu."Mira" sahut Kenan."Ya tuan" ucap Mira yang saat ini sudah di dandani dengan sangat cantik.Mira datang ke sana, Kenan merasa sangat terpana pada kecantikan Mira yang sangat natural itu."Dasi" ucap Kenan.Mira mengambil tas Kenan yang ada di atas ranjang, Mira memberikan dasi yang dia simpan di kantong yang paling kecil."Ini tuan mau aku pasangkan" tanya Mira."Boleh" ucap Kenan.Mira memasang dasi Kenan, Mira tentu saja tak akan lupa kalau beberapa hari lagi adalah pernikahan Kenan dengan Nindi.Walaupun hatinya begitu sakit hanya saja dia tidak mungkin melakukan apa pun apa lagi sekarang mereka sudah bercerai."Malam ini kita nginap saja di sini" ucap Kenan."Ya baiklah" ucap Mira."Kanaya aman" tanya Kenan."Aman" ucap Mira.Namun saat ini Mira akan merencanaka
Aisyah dan tuan Salman menunggu di depan ruangan UGD yang saat ini tengah memeriksa seorang pasien yang pingsan di tengah jalan.Aisyah mengendong bayi perempuan itu dia langsung mendekap bayi itu saat tau kalau bayi itu adalah bayi dari orang yang sudah tak dia temui selama satu tahun lamanya."Aisyah bayinya sejak tadi menangis" ucap tuan Salman."Aku akan kasih asi" ucap Aisyah yang langsung di hentikan oleh tuan Salman, saat ini tuan Salman menggeleng tidak memberikan ijin pada Aisyah untuk memberikan asi pada bayi yang tidak dia kenal."Kenapa" tanya Aisyah."Aku akan beli susu formula yang itu cuman milik Reynan" ucap tuan Salman."Baiklah jangan lama" sahut Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.Tuan Salman langsung membeli kan dot dan susu formula yang ada di apotek rumah sakit itu.Bahkan tuan Salman juga di bantu oleh suster untuk membuat susunya, bahkan tuan Salman juga harus merendam beberapa menit dot itu di air yang hangat.Katanya supaya kumannya hilang, tuan Salman melakukan n
Kenan datang ke arah ruang tamu yang sejak tadi ada Nindi di sana, Nindi hanya diam saja di sana tanpa bicara apa pun."Kamu ini ngapain sih, kenapa suruh dia ke sini lagi" ucap Nindi."Aku gak tau" ucap Kenan ketus bahkan tanpa ekspresi sedikit pun."Usir saja dia" ucap Nindi."Gak mungkin, aku butuh pembantu" ucap Kenan yang langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.Namun saat dia akan masuk dia menatap pada Nindi yang masih ada di ruang tamu itu."Jalan keluarnya ada di sana" sahut Kenan menunjuk pada pintu utama.Nindi kesal dia langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan dengan kekesalan yang sangat dalam pada Kenan."Arghh aku benci pada Mira itu" geram Nindi.Kenan mengambil bantal yang ada di kamarnya dia tau kalau di kamar Mira hanya ada satu bantal.Kenan menuju ke arah sana dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.Dan sayangnya saat ini Mira tidak memakai pakaiannya karena dia baru saja mandi, hanya handuk saja yang membalut tubuh Mira yang putih dengan gurat
Di sebuah cafe yang sangat besar itu saat ini Mamah Laras tengah bertemu dengan Nindi teman Kenan."Bagaimana penawaran aku" tanya mamah Laras saat sudah mengiming imingi Nindi, harta kalau Nindi mau menikah dengan Kenan.Mamah Laras menatap pada Nindi yang saat ini tengah berpikir."Saat kamu meminta aku untuk meracuni pikiran Kenan aku lakukan tapi kamu tidak memberikan aku uang" ucap Nindi."Ya maka dari itu kamu mau kan menikah dengan Kenan, aku yakin setelah menikah harta Kenan akan jadi milik kamu" ucap Mamah Laras."Tapi" Nindi Ragu."Apa lagi kalau gak mau terserah aku bisa cari wanita yang lebih cantik dari kamu" ucap Mamah Laras."Ya baiklah aku mau" ucap Nindi."Aku akan atur rencananya" ucap Mamah Laras."Aku ikut saja" ucap Nindi."Besok kamu datang ke rumah Kenan ini alamatnya dia pindah tadi" ucap Mamah Laras."Ya baiklah" ucap Nindi.Pagi ini Mira di jemput oleh mobil yang lumayan bagus saat ini dia akan pergi dari sana meninggalkan Arman dan Neni yang selama ini memba
PlakkTamparan mendarat di pipi Mamah Laras, pelakunya adalah Ibu ayu yang sudah sangat emosi itu."Aku tekankan sekali lagi anak yang Mira bawa itu bukan anak dia tapi itu anak yang dia pungut" ucap Ibu ayu yang langsung menangis sesenggukan."Hah" semua keluarga tercengang mendengar hal itu.Ibu Ayu hanya bisa menangis saja karena dia merasa sangat marah pada Mamah Laras yang bahkan sudah menghina ibu kandungnya."Urusan kehidupan mu Laras" sahut Madam Rose yang langsung membawa Ibu Ayu untuk pergi dari sana."Ayo ayu" ucap Madam Rose."Ya" ucap Ibu ayu.Saat ini tuan Imran merasa kalau ucapan Ibu ayu mungkin saja benar apa lagi selama ini Ibu Ayu tidak berani bicara kan hal itu masalah Jaya sudah berpuluh puluh tahun yang lalu."Aku kecewa pada mu" ucap tuan Imran."Mas ayu berbohong" ucap mamah Laras."Berbohong bagaimana aku lebih percaya pada Ayu dari pada kamu, lihat sejak tadi kamu yang memulai perdebatan itu aku sadar akan hal itu Laras jadi aku mohon kamu untuk tidak ikut ca
"Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya