Happy reading ....."Andre ... Andre ... di mana kamu!" teriak Bu Lisa dengan lari yang sedikit tergopoh-gopoh.Di meneriaki Andre, akan tetapi putranya tidak ada di sana, akhirnya Bu Lisa duduk di sofa sambil mengatur nafasnya. Dia yakin jika Andre masih berada di kebun.Wanita itu tadi baru saja menjual cincinnya di pasar, dan tadi dia tidak sengaja bertemu dengan seorang warga yang biasa mengoloknya. Dia pun menghindar dan sedikit berlari itu kenapa tubuhnya menabrak Aisyah.Saat dirinya baru saja selesai membuat teh hangat, dia melihat Andre dan juga Putri pulang. Wanita itu pun langsung menarik tangan putranya."Andre ... kamu harus balikan sama Aisyah," ucap Bu Lisa dengan tegas."Maksud ibu apa sih?" tanya Andre yang belum mengerti arah pembicaraan ibunya."Kamu harus balikan dengan Aisyah, Andre! Jangan Cmceraikan dia. Dia sepertinya sudah balik lagi dengan dengan kehidupannya yang dulu." Terlihat wajahnya begitu sangat serius.Sementara Putri hanya memutar bola matanya dengan
Happy reading ....."Mass Andre meminta balikan Mah," jawab Aisyah."Ap? Balikan? Gila kali itu orang. Heran mama ... ada ya pria seperti itu? Sudah memperlakukan kamu seenaknya, menyiksa kamu, bahkan memfitnah kamu dengan sadis, terus sekarang dia minta balikan setelah kamu berubah lagi menjadi Aisyah yang dulu? Benar-benar menjijikan!" geram Mama Rani.Aisyah dapat melihat kebencian di kedua netra wanita yang sudah melahirkannya dan membesarkannya ke dunia, kemudian dia memeluk tubuh sang Mama. "Tidak usah khawatir! Aisyah tidak akan kok kembali sama dia.""Syukurlah ... Mama lega mendengarnya. Jangan sampai kamu terpedaya lagi ya sayang! Cukup penderitaan kamu selama ini, Mama tidak ingin melihat putri kesayangan Mama ini menderita lagi." Mama Rani mengecup kening Aisyah dengan lembut.Kemudian Aisyah pun mengutarakan niatnya bersama dengan Okta yang akan membangun Cafe."Apa? Kamu serius? Kalau Mama sih setuju aja itung-itung itu adalah bisnis kamu selain mengurus perusahaan nan
Happy reading ....Papa Agam tidak bicara, dia masih diam sambil menatap dingin ke arah Andre dan bu Lisa bergantian. Rasanya jika ia adalah buto ijo ingin sekali melahap mereka hidup-hidup."Apa kepentingan kalian datang kesini?" tanya Papa Agam dengan sorot mata yang masih memancarakan aura dinginnya."Ka-kami ke sini ma-mau meminta ma-maaf O-om, karena--""Bicara yang jelas!" bentak Papa Agam, membuat Andre terlonjak kaget.Jantung Andre dan Bu Lisa hampir saja copot dari tempatnya. 'Astaga! Orang tua Aisyah galak amat? Sampe jantungan aku.' gerutu bu Lisa.Andre menarik napasnya terlebih dulu, kemudian dia mengutarakan niatnya untuk meminta maaf pada orang tua Aisyah. Berharap mereka mau menerimanya."Begini Om ... saya dan ibu kesini, karena kami mau minta maaf sama Om dan Tante, sebab saya selaku suami Aisyah--""Mantan suami!" potong Mama Rani dengan nada menekan. "Kalian baru bercerai dan sekarang status sudah mantan!" tegasnya."Elaah Bu ... baru beberapa jam, belum ada 1 bul
Happy reading ...Semua mata ke arah sumber suara, dan ternyata yang datang adalah Aisyah. Wanita itu pulang lebih awal karena dia mendapat kabar dari pelayan jika Andre dan juga ibunya datang."Apa yang dikatakan oleh kamu benar, Mas. Aku mana mungkin mau rujuk sama kamu lagi, setelah apa yang telah kamu dan ibumu lakukan kepadaku selama ini. Aku bukan wanita bodoh yang akan masuk ke dalam jurang yang sama. Apakah dengan ketidakhadiranku di pengadilan, masih belum membuat otak kalian terbuka?" Aisyah duduk di sofa dengan gaya yang elegan, namun tatapannya tajam ke arah Bu Lisa dan juga Andre."Ciiih! Jangan sombong kamu Aisyahm Mentang-mentang kamu anak orang kaya, kamu bisa berlaku seenaknya gitu?!""Oh ... ya tentu bisa dong, Bu. Semua bisa dibeli dengan uang. Di dunia ini tidak ada yang tidak suka dengan uang, termasuk Ibu kan? Kalau kalian ingin ke sini hanya membuat keributan saja, lebih baik, silahkan ... pintu terbuka dengan lebar." Aisyah menunjuk pintu utama yang masih terbu
Happy reading....Tepat jam 19.00 malam, tamu yang diundang oleh Mama Rani pun datang. Dan dia adalah keluarga Okta. Aisyah cepat cukup terkejut saat melihat ternyata yang datang adalah Oktam"Mah, jadi tamunya itu bang Okta sama Papahnya?" bisik Aisyah sambil menyenggol bahu mamahnya."Iya ... sekalian Mama mau ngucapin terima kasih, karena Okta kan sudah ngebantu kamu buat urus perceraian mu dengan Andre."Aisyah mengangguk, kemudian dia menangkupkan kedua tangannya di depan dada saat Okta dan juga Papa Abraham duduk di hadapannya."Terima kasih ya ... sudah menerima undangan makan malam dari kami," ucap Papa Agam sambil tersenyum ke arah sahabatnya."Santai saja, kayak sama orang lain," jawab papa Abraham sambil terkekeh kecil. "Oh iya ... gimana? Kata Okta perceraian anak kamu dan juga suaminya berjalan lancar?" Kali ini papa Abraham menatap ke arah Aisyah."Iya ... alhamdulillah perceraian putriku lancar, walaupun tadi ada sedikit kendala sih ""Kendala? Apa itu?" tanya papa Abra
Happy reading ....."Ada apa Aisyah?" tanya Okta."Ini Bang, ada yang mengirimkan ku pesan, tapi isinya sebuah ancaman," jawab Aisyah sambil memberikan ponselnya ke arah Okta.Pria itu pun membacanya, dan di sana tertera sebuah ancaman untuk Aisyah, di mana isinya adalah ....KAMU DAN KELIARHAMU AKAN MENDAPATKAN BALASANNYA! AKU AKAN MEMBUAT KALIAN HANCUR."Kira-kira siapa ya, Bang?" tanya Aisyah dengan raut wajah yang ketakutan.Jujur dia merasa takut jika keluarganya dalam bahaya, dan Okta yang melihat ketakutan di wajah Aisyah pun menggenggam tangan wanita itu, membuat Aisyah sontak langsung menariknya."Maaf ... aku hanya tidak ingin kamu cemas. Kamu tidak usah khawatir ya! Aku akan mencari tahu siapa orang yang sudah meneror kamu, dan sebaiknya kamu blok saja nomornya," tutur Okta."Iya Bang, terima kasih ya ... tapi aku penasaran siapa yang sudah berani mengirimkan pesan ancaman seperti itu?"Okta diam, sepertinya dia tahu siapa dalang dari pemilik nomor asing tersebut. Tapi Okta
Happy reading ....."Kenapa Syah?" tanya Okta saat melihat Aisyah terlihat panik.Tanpa menjawab wanita itu pun menyerahkan ponselnya ke pada Okta, dan lagi-lagi dia membaca sebuah ancaman.JIKA KAU TIDAK MENTRASFER UANG YANG KU MINTA DAN KAU TIDAK MEMBALAS PESAN INI, MAKA JANGAN SALAHKAN AKU JIKA KELUARGAMU AKAN CELAKA. "Benar-benar keterlaluan!" geram Okta sambil mengepalkan tangannya.Aisyah sudah dilanda ketakutan, dia takut jika orang itu benar-benar akan mencelakai kedua orang tuanya "Bang, gimana ini? Aku tidak mungkin membiarkan orang tuaku celaka Bang, sebaiknya aku--""Tidak. Entah kenapa feeling ku mengatakan bahwa ini adalah ulah mantan suamimu.""Mas Andre? Tapi bagaimana bisa dia tahu nomorku?" kaget Aisyah bercampur bingung."Entahlah ... kamu tenang aja ya, aku tidak akan membiarkan dia mencelakai keluargamu. Sebentar aku telepon anak buahku dulu."Kemudian Okta pun keluar dari mobil, dia memerintahkan anak buahnya untuk mengintai setiap gerak-gerik Andre, karena Okt
Okta membalikan badannya saat dia mengetahui siapa wanita itu. Sementara saat wanita yang berada di hadapan Aisyah melihat Okta, dia pun langsung mengejar pria tersebut."Okta tunggu!" tahan wanita tersebut sambil memegang lengan Okta."Lepaskan tanganku!" pinta Okta dengan raut wajah yang dingin."Tidak. Aku tidak mau!" Wanita itu menarik tangan Okta sedikit kuat, hingga membuat es krim yang berada di tangan pria tersebut pun akhirnya jatuh."Lepaskan!" pinta Okta sambil melepaskan tangannya dengan kasar, kemudian dia pergi dari sana. Akan tetapi wanita itu lagi-lagi menahannya, namun kali ini bukan sebuah pegangan tetapi pelukan."Kenapa sih kamu selalu menghindariku? Kamu tahu ... aku begitu sangat merindukanmu, Okta. Ayolah ... jangan seperti ini! Selama ini aku mencarimu, tapi kamu selalu saja berpaling dariku. Aku tahu kok di hatiku masih ada kamu kan?" ucap wanita tersebut dengan pedenya.Okta tersenyum sinis, kemudian dia melepaskan tangan yang melingkar di perutnya. "Jika ing