"Mas Aldo?" Aldo tidak melihat ada Kinan di sana. Dia sudah sangat yakin istrinya tidak mungkin akan bertemu dengannya di tempat ini. Sayangnya, Aldo salah dan justru kini malah ketahuan sedang berduaan dengan Hana di bioskop."Sarah, sepertinya kita tidak cocok mendatangi tempat ini."Sarah menengok pada Kinan dan ikut melihat sesuatu yang terlihat oleh Kinan di depan mereka."Ki, maaf ya aku nggak bermaksud. Sungguh, suamimu benar-benar keterlaluan. Kita harus labrak mereka dan kasih wanita itu perhitungan," ujar Sarah kesal dengan pemandangan yang ada di depan nya."Jangan menyetrika di tempat ini karena pasti kita akan menjadi bahan tontonan mereka semua," lirih Kinan yang tidak mau memperlebar masalah di tempat umum."Gak lah. Kita hanya menegur mereka Biar mereka gelisah sendiri karena sudah melakukan salah."Sarah langsung menuju ke kursi depan di mana Aldo dan Hana sedang duduk sambil tersenyum dan berbincang. Aldo kaget saat melihat Kinan dan Sarah ada di sana. Dia berdiri d
Kinan semakin tidak mengerti dengan keadaan ini. Suaminya menalaknya di malam itu juga tanpa mendengar penjelasannya. “Mas, aku pulang ke rumah dan tak ada orang. Aku memutuskan menginap di kontrakanya Teh Yati biar kalau mau pulang ke rumah itu mudah. Aku nggak kenal siapa lelaki itu dan aku tak tahu kalau ini bakalan menimpaku. Aku difitnah, mas. Tolong percayalah!”KInan mencoba membela diri. Namun, Aldo murka dan tidak mau lagi mendengar alasan dari Kinan. Rini yang ada di sana nampak tersenyum senang. REncananya berhasil dan kini Hana pasti akan menjadi adik ipar pengganti Kinan.“Udah, Al. Kita pulang saja dan tidak usah kamu dengarkan wanita tidak tahu malu ini. Dia sudah tidak bisa menjaga marwahnya sebagai istri. Bahkan dia tidak pulang selama ini karena sedang asik dengan lelaki ini.”Kinan yang mendengar tuduhan Rini sungguh tak terima. Dia tak menyangka Rini menyalakan api di tengah tumpukan emosi suaminya.“Mbak Rini jangan sembarangan ya! Aku pergi karena aku tidak kuat
Melihat tindakan Sammy yang tidak main main, Pak RT pun merasa takut. Dia meminta beberapa warga yang hendak pergi itu untuk membantunya. “Cepat lepaskan Bu Kinan,” ucap Pak RT pada warga yang masih ada di sana. Kinan dilepaskan dan dia sangat shock dan takut hingga bersembunyi di balik tubuh tinggi Sammy. Dia menangis karena rasa takut itu dan tidak bisa berkata apapun.“Mungkin saja kalau ternyata kami yang salah. Kita tutup saja masalah ini, seccara damai,” ucap salah satu warga pada Sammy. Mereka takut melihat Sammy yang benar-benar datang dengan wajah marahnya. Tubuhnya yang tinggi membuat beberapa nyali orang di sana menciut dan tidak berani melawan.“Kenapa tidak dipikirkan itu sebelumnya? Ini sudah melanggar hukum dan saya tidak terima. Saya akan pulang dan saya harap kalian semua kooperatif untuk memberikan kesaksian. Jika kalian masih menggunakan sisitem main hakim sendiri, sudah dipastikan hukuman pada kalian semua akan berat. Terutama bagi pemimpin yang zalim seperti And
Pagi hari, Sammy mengajak Kinan untuk pergi ke kantor polisi menjadi saksi atas kejahatan para warga yang melakukan kekerasan dan main hakim sendiri padanya. Semua warga yang ada di sana mengaku khilaf dan mereka meminta maaf secara terbuka kepada Kinan karena sudah melakukan hal yang tidak seharusnya."Maafkan kami Bu Kinan. Kami memang salah dan kami janji tidak akan mengulanginya lagi," ucap Pak RT."Iya, Pak. Saya minta maaf juga karena sudah membuat panik dengan keadaan kemarin. Namun, sungguh saya tidak mengenal siapa lelaki itu."Pak RT dan beberapa warga yang ada di sana juga menjelaskan jika mereka diberitahu ada perbuatan mesum di salah satu kamar kos. Yang membuat Sammy merasa curiga adalah orang yang membuat huru-hara itu."Polisi akan menyelidiki siapa lelaki itu dan siapa yang sudah memberitahukan informasi itu. Semoga ada kejelasan dan yang melakukan kejahatan bisa diberikan hukuman yang setimpal," ucap Sammy.Menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian, Kinan pun
"Sendirian aja. Sammy nggak nganterin?""Dia aku minta untuk bekerja dulu di tempat dia bekerja. Nggak enak kalau membuat dia bolos. Udah pesan makanan belum?" tanya Kinan yang baru saja sampai."Udah. Aku pesenin makanan kesukaan kamu Dan semoga makanan kesukaan kamu itu belum berubah," kekeh Sarah seperti tidak terjadi hal apapun.Kinan meraih tangan sahabatnya. "Kamu seperti tidak ada beban sama sekali, Sar. Padahal kamu juga sedang merasakan gujang-gunjing kehidupan rumah tangga yang tidak baik-baik saja," lirih Kinan.Sarah tersenyum. "Tidak semua yang berhubungan dengan masalah itu selalu membuat sedih. Aku memang ditinggalkan oleh suami tetapi aku bukan di ceraikan olehnya. Aku di sini diberi waktu untuk berpikir dan menenangkan diri sebelum memutuskan hal yang besar di sana nanti. Masalah kami ini berakar dari keluarganya yang tentu saja keberatan dengan statusku sebagai ibu rumah tangga saja. Keluarganya menginginkan aku sebagai PNS, bukan menjadi ibu rumah tangga seperti ini
"Entahlah, Sam. Aku takut dan aku belum bisa berpikir dengan baik untuk perceraian aku. Namun, Aku berharap dia juga akan ikut mengurus hal ini Jika memang benar-benar berniat untuk menceraikan ku," ujar Kinan sendu."Anda jangan takut karena dalam proses perceraian nanti ada media yang bisa membuat Kalian juga bisa berbicara dari hati ke hati. Hal ini juga bisa dijadikan untuk melihat Bagaimana rasa cinta dari suami Anda dalam persidangan perceraian. Jika dia datang dalam semua agenda persidangan maka dia masih memiliki rasa dan harapan untuk kembali dengan anda. Namun, jika tidak datang dari awal sampai akhir persidangan maka dia memang benar-benar memutuskan perpisahan dengan anda. Maaf, kalau saya mengatakan hal itu karena dari kebanyakan klien yang saya tangani, pihak ketiga yang sering membuat suatu pasangan menjadi berantakan dan itu adalah bagian dari salah satu alasan itu," terang Arka seperti tahu apa yang menjadi kegelisahan Kinan saat ini."Iya Pak Arka, Saya hanya takut k
"Awas aja kalau kamu berani membuat Janji temu dengan Kinan. Ibu bakalan marah besar sama kamu dan ibu bakalan kutuk kamu jadi anak yang durhaka," omel Tini.Aldo hanya bisa mengangguk pasrah saat Ibunya sudah mengeluarkan ultimatum. Meski hatinya masih belum percaya jika Kinan melakukan hal yang tidak baik itu tetapi sang Ibu dan juga kakaknya selalu mengatakan hal yang buruk mengenai Kinan sehingga dia tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dengan keadaan. Dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia masing-masing mencintainya dan berharap hubungannya akan kembali baik. Tini dan Rini masuk ke dalam kamar sedangkan Aldo memilih untuk duduk di kursi yang ada di teras rumahnya. Dia memandangi halaman yang tadi terparkir motor yang ditumpangi oleh istrinya itu. Ada iba dan juga simpati saat melihat istrinya yang pergi dengan perasaan sedih karena dia tidak bisa membelanya. Aldo merogoh ponsel yang ada di sakunya dan mencari kontak Kinan yang lama tidak dia kirimi pesan. Dia ragu ingin
Kinan mengantar Sarah ke bandara. Dengan drama perpisahan yang cukup melankolis akhirnya Kinan kini tinggal seorang diri. Berbekal sepeda motor yang diberikan oleh Sarah Kinan kembali ke apartemen yang diberikan oleh Sammi untuk dia tinggali."Loh, Sam. Kok ada di sini?" Tanya Kinan kaget saat melihat Sammi ada di apartemennya."Aku dikirimi pesan sama Sarah kalau kamu pulang ke apartemen seorang diri. Tadi niatnya aku nyusul ke bandara dan mengikuti kamu dari belakang, sayangnya Sarah sudah terlanjur bilang kalau kamu sudah pulang dan aku langsung ngebut untuk sampai di apartemen lebih dahulu. Gimana? Kamu masih sedih nggak?""Sedih kenapa? Biasa aja," ucap Kinan lalu duduk di sofa Dan meletakkan tasnya."Kayaknya aku lebih baik cari kosan deh daripada harus di apartemen kamu seperti ini. Gawat kalau misal malam-malam kamu tiba-tiba lupa kalau ada aku di sini, kita tidur bareng… euuu."Sammy tertawa cukup keras mendengar penuturan Kinan yang absurd. Namun dia juga tidak menyalahka
Sammi sudah berusaha untuk mencari di manapun keberadaan Kinan, tetapi wanita itu sama sekali tidak bisa di cari. Bahkan dia minta bantuan Sarah agar mau mencari keberadaan Kinan. "Masih nggak ada kabar?"Sarah terdiam dan menatap iba pada Sammy. Dia sudah mendapatkan Kabar dari Kinan dan kenyataan yang menyedihkan membuat Sarah harus mengatakan hal ini."Sam, Aku nggak tahu mau ngomong apa nggak sama kamu tentang rahasia pencarian kita selama ini. Sepertinya kita harus menghentikan pencarian yang tidak mungkin akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang kita inginkan karena Kinan … Kinan udah gak ada.""Maksudnya?" tanya Sammy kaget."Kita tidak usah mencarinya lagi karena Kinan sudah tenang berada di alam sana. Aku sudah mendatangi rumah kedua orang tuanya dan dia meminta maaf atas semua kesalahan Kinan selama ini kepadaku. Ibunya bilang, Kinan sakit dan pergi satu bulan pasca kita tak bertemu dengannya. Dia, dia ternyata selama ini menyembunyikan rasa sakitnya sendirian. Dia men
Sammmy akhirnya berangkat setelah mendapatkan imboost dari Ibunya. Jelas hatinya galau karena Sarah adalah teman Kinan dan ia tak bisa semudah itu menikahi Kinan jika masih ada keterlibatan perasaan Sarah,Saat baru sampai di rumah sakit, dia justru mendapati pemandangan yang tidak enak. Sarah sudah ada di ruangannya dan lagi lagi dia tersenyum tanpa dosa ke arahnya.“Sam.”“Kenapa datang lagi? Aku sudah bilang, beri aku waktu.”“Aku … aku ingin kamu tak usah pikirkan semua ini. Aku pasrah saja sudah, nggak usah kamu mikirin nasib pernikahanku.”“Maksudnya?”Sarah tahu diri. Di dalam hati Kinan dan Sammy, ada perasaan cinta yang tak bisa digambarkan. Bahkan, Sammy juga tak pernah terlihat tak peduli jika berkaitan dengan Kinan. “Aku minta maaf padamu. Aku sudah merenungkan ini dan aku pikir, aku salah. Aku sudah melibatkanmu dalam masalahku dan menjadikan kamu dilema dengan permintaan tiba-tibaku. Tadi pagi aku hanya panik. Aku hanya bingung dan aku mencoba meresapi kesalahanku.”S
Hati Sarah merasa tidak karuan sekarang ini. Dia sudah menyeret semi untuk masuk ke dalam masalahnya. mau tidak mau dia harus terus membujuk seni agar mau membantunya dalam hal ini."Kamu sudah memberikan surat yang aku titipkan kepada mu untuk Kinan?""Ya. Maaf, Sam. Aku sudah membuat semuanya menjadi kacau. Aku janji setelah ini nggak akan ganggu kamu lagi.""Buat janji jangan semudah membuat kopi. Kamu sudah membawaku jauh ke dalam masalah dan bahkan kamu mengakui aku sebagai calon suami kamu. Tahukah kamu, itu sangat membuat aku kecewa. Apalagi kamu memaksa untuk aku menikahimu. Mustahil!"Sammy memang tidak benar-benar pergi ke rumah sakit. Dia pergi pulang ke rumahnya untuk berkonsultasi kepada sang Ibu mengenai masalahnya ini. Dia termasuk anak yang tidak pernah menutupi segala masalahnya, apalagi terkait masalah perasaan. Maharani bahkan tidak pernah memarahi anaknya jika anaknya mencintai wanita yang lebih rendah darinya. Wanita yang selalu membuat hati Sammy tenang dengan s
“Tidur yuk!” ajak Sammy.“Kamu tidur di kamar, aku mau ke kamar Sarah.”“Bantuin!” Dengan manjanya Sammy meminta KInan membantu ia berdiri masuk kamar dan tidur di sana. Beruntung apartemen ini memiliki dua kamar sehingga Kinan bisa dengan mudah memilih tempat istirahat untuk kedua sahabatnya itu.“Jangan usil!” omel Kinan saat Sammy dengan sengaja mencegahnya pergi.“Kamu tidur di mana?” tanya Semmi lagi.“Di kamar Sarah lah. Aku takut dia masih sedih dengan insiden tadi.”“Hm, Ki, kamu denger percakapan tadi?” tanya Sammy khawatir jika Kinan mendengar ucapan Sarah yang mengaku dia sebagai pasangannya.“Percakapan apa?”“Aku, Sarah dan suaminya. Kamu dengar?”“Enggak. Aku kan jagaian Tiara. Lagian, bagaimana pun ini semua nggak ada hubungannya sama kita, Sam. Kita hanya menemani saja dan apa yang mereka ucapkan, kita anggap angin lalu saja.” Kinan mengatakan itu agar tidak terjadi masalah antara mereka bertiga, meskipun tadi dia sedikit mendengarkan.“Syukurlah kalau kamu nggak deng
“Kamu?!”Kinan cukup shock dengan kejadian kali ini. Dia tak menyangka ada pertikaian hebat yang terjadi antara Sarah dan juga madunya itu. Hingga tubuh basah kuyup Sammy akibat madu Sarah pun membuat Kinan heran. Mau tanya di sana pun nampaknya tidak etis dan juga tidak mungkin, mengingat wajah mereka nampak serius.Tak mau membuat Tiara sedih, Kinan langsung menggendong Tiara dan membawanya menjauh mengikuti arahan Sarah. Ketegangan sempat terjadi di dalam lantaran sikap mantan suami Sarah dan istri barunya tak terima dengan kedatangan Sammy dan Kinan di sana.“Kamu yang membuat semuanya kacau!” Restu melayangkan pukulan pada Sammy. Keduanya adu kekuatan, meski Sammy hanya mencoba untuk melindungi diri dan tak ada niatan melawan. Sammy sempat terkena puluan di hidung dan membuat Sarah murka.“Awalnya aku antusias dan menghormati adanya kamu, tapi makin ke sini kamu menguras emosiku, Mas. Mulai detik ini, jangan hubungi aku.”Dengan emosi menggebu, Sarah menarik Sammi dari sana. Dia
Mereka berdua sampai di hotel Star di mana keduanya melakukan janji temu. Saat baru turun dari kendaraan, Kinan menggenggam tangan Sarah untuk menguatkan. Tarikan napas terdengar berat, tapi Sarah terlihat menghiraukan.“Itu?” tanya Kinan menunjuk meja yang tentunya ada suami dan calon istri baru suami Sarah.Sarah mengangguk dan mendatangi meja yang sudah dipesankan untuk pertemuan itu. “Mama.”Tiara berlari ke arah Sarah dan keduanya berpelukan bak bertahun tahun tak bertemu. Kinan tersenyum dan menyapa istri baru Restu.“Aku pikir kamu datang sendiri, Ki.” Restu menjabat tangan Sarah dan Sarah membalasnya dengan senyum.“Kinan akan membantu untuk menjaga Tiara saat kita bicara. Ya kan, Ki?” Sarah tentu tak mengatakan ini sebelumnya. Namun, Kinan langsung paham jika semua ini adalah cara Sarah meminta bantuannya untuk bisa membuat Tiara tidak mengetahui semua hal yang terjadi pada orangtua dia.“Iya, Mas. Biar lebih baik Tiara sama saya aja, kalian bertiga silahkan berbincang.”Kin
Akhirnya Kinan pulang tanpa menunggu Sammy. Perlakuan teman-temannya yang selalu saja membuat masalah dengannya terpaksa membuat Kinan harus terpaksa membuat dia harus memperbanyak stok sabar.Kinan memutuskan untuk pergi ke rumah Sarah. Dia ingin berbincang dengannya sebelum sore nanti pergi ke rumah orang tua Sammi. Meskipun Sarah sudah sering bercerita mengenai masalahnya yang benar-benar tidak ingin diceritakan tetapi Kinan selalu mencoba untuk selalu berada di dekatnya dan memberikan support agar tetap semangat menjalani hidup."Kamu datang-datang nggak ngomong dulu sama aku. Untung Aku belum pergi." Sarah mengajak Kinan masuk ke dalam rumahnya."Memangnya mau pergi ke mana? Soalnya tadi aku juga bingung mau kembali ke apartemen atau ke rumah kamu. Bajuku basah semua dan jarak yang paling dekat dengan rumah sakit adalah rumah kamu.""Hm, Aku mau ada urusan dengan ayahnya Tiara.""Mau bahas apa lagi? Bukankah kalian sudah resmi bercerai?""Dia mau memperkenalkan Ibu sambung Tiara
"Bagaimana?" tanya Ratna."Mbak Kinan tidak tidak merespon tetapi yang saya tangkap dari percakapan keduanya, nampak ada keraguan yang tergambar dari wajah Mbak Kinan.""Keraguan bagaimana maksudnya?" Tanya Sammi yang kebetulan sedang berada di sana."Pak Aldo meminta untuk Mbak Kinan kembali rujuk Karena dia sudah menganggap bahwa keluarganya tidak berpihak dengan kebahagiaan Pak Aldo dan Mbak Kinan. Pak Aldo siap meninggalkan keluarganya jika Mbak Kinan mau kembali dan bahkan Pak Aldo menjanjikan janji-janji manis yang tentu saja membuat Mbak Kinan sepertinya menjadi ragu.""Dia nggak berkenan untuk mengikuti sidang besok?" tanya Sammy mulai mengkhawatirkan perasaan Kinan."Kalau mbak Kinan nya sih jawabnya semuanya tidak akan berubah. Hanya saya menangkap wajah ragu sebab Pak Aldo menjanjikan banyak sekali perubahan terhadap dirinya setelah ini. kalau untuk hal yang berkaitan dengan mau kembali, saya kurang paham.'Sammy mendesah pelan. Tidak semudah itu membuat hati tetap berada d
"Percayalah, Ki. Aku benar-benar sangat mencintaimu dan aku janji akan berubah demi kamu dan akan hidup berdua saja dengan kamu. Aku sadar jika selama ini hanya kamu yang sayang dan tulus sama aku. Gak wanita lain yang menerima segala kekurangan. Aku mohon, kembalilah," ucap Aldo lagi."Aku masih nggak habis pikir sama Mas Kenapa dengan mudahnya mengatakan hal itu sedangkan dulu, dulu permintaan dan tangisanku tidak pernah Mas dengarkan. Sekarang, semuanya sudah seperti ini dan Mas meminta aku kembali menjadi istri mas. Maaf, nggak bisa. Kita jalani saja hidup kita sendiri-sendiri dan aku yakin Mas bisa bahagia setelah kini tanpa aku. Jika ingin bahagia, Mas harus merubah sikap Mas yang plin-plan dan tidak punya pendirian itu. Tentu agar istri mas yang baru nanti tidak kecewa dan kembali meninggalkan Mas. Aku ikhlas menjadi contoh Bagaimana Mas berperilaku buruk selama ini dan aku yakin jika Mas mau merubah sikap dan tabiat buruk itu, akan ada banyak wanita baik yang menerima Mas ap