Share

Bab 151 Air Ketuban Pecah

“Iya, Kak. Mulasnya mulai terasa lebih dekat jaraknya.” Ale menjelaskan apa yang dirasakannya.

“Apa kita ke dokter sekarang?” tanya Alca. Dia tidak tega melihat sang istri kesakitan.

“Tunggu dulu saja, Kak.” Ale masih belum yakin akan segera melahirkan. Jadi lebih baik dia menunggu di rumah saja. Dari pada di rumah sakit.

Alca tidak mau memaksa jika sang istri tidak mau. Dia pun memilih mengusap perut Ale. Memastikan Ale merasa

lebih baik.

Saat merasa lebih baik, Ale memilih kembali memejamkan matanya. Dia ingat jika dia butuh tenaga untuk melahirkan. Jadi tentu saja dia akan menggunakan waktu untuk terus beristirahat.

Alca terus mengusap perut sang istri. Lambat laun, dia juga mengantuk. Karena itu dia memejamkan matanya. Namun, saat mendengar suara istrinya merintih, dia kembali membuka mata dan mengusap perutnya.

Menjelang pagi, kontraksi perut Ale lebih intens. Tiba-tiba air ketuban merembes ke celah-celah pahanya.

“Kak ... Kak ....” Ale membangunkan Alca.

Alca yang semp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
semoga lahirannya lancar yah ...sehat selamat mama dan bayinya ...aku deg degan juga
goodnovel comment avatar
vieta_novie
semoga persalinan Ale lancar...Dima junior & Ale sehat ......
goodnovel comment avatar
tintiin
Ale masih malu Alca, hihihi... semoga lancar lahirannya Ale.... semangad
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status