Beranda / Romansa / Istri Warisan CEO / Bab 150 Cerita Papa

Share

Bab 150 Cerita Papa

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-17 18:50:14
“Sayang, apa kontraksinya bertambah?” tanya Ale.

“Bukan, Kak. Tapi, dia menendang.” Ale bukan berteriak kontraksi, tapi karena bayinya menendang.” Ale tersenyum.

Alca bernapas lega. Ternyata itulah alasan Ale. Mungkin karena tadi saat istrinya mengaduh, Alca langsung menjauhkan tubuhnya. Jadi mungkin tidak terasa tendangannya.

“Aku pikir kamu kontraksi lagi.” Alca mengembuskan napasnya. Dia bernapas lega karena ternyata hanya tendangan. “Sayang, ternyata kamu merespons ucapan papa. Jadi kamu cepatlah keluar agar kita bisa bertemu.” Alca kembali membelai lembut perut Ale.

Alca mendaratkan kecupan di perut sang istri. Dia benar-benar tak sabar bertemu dengan anak di dalam kandungan sang istri.

“Sebaiknya kamu istirahat saja. Kata mama kamu harus istirahat.” Alca menyejajarkan tubuhnya dengan sang istri. Membelai lembut wajah sang istri.

“Iya.” Ale mengangguk. Dia akan berusaha untuk tidur. Lagi pula saat persalinan dia butuh tenaga.

Alca mengusap-usap kepala Ale bak anak kecil. Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
knp aku ikutan mules ky Ale ya wkwkwk
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ga sabar aku nunggu part yg sebelah saat Lolo lahiran hihihi
goodnovel comment avatar
tintiin
bertukar cerita sasama papa saat istri" mau melahirkan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Warisan CEO   Bab 151 Air Ketuban Pecah

    “Iya, Kak. Mulasnya mulai terasa lebih dekat jaraknya.” Ale menjelaskan apa yang dirasakannya. “Apa kita ke dokter sekarang?” tanya Alca. Dia tidak tega melihat sang istri kesakitan. “Tunggu dulu saja, Kak.” Ale masih belum yakin akan segera melahirkan. Jadi lebih baik dia menunggu di rumah saja. Dari pada di rumah sakit. Alca tidak mau memaksa jika sang istri tidak mau. Dia pun memilih mengusap perut Ale. Memastikan Ale merasa lebih baik. Saat merasa lebih baik, Ale memilih kembali memejamkan matanya. Dia ingat jika dia butuh tenaga untuk melahirkan. Jadi tentu saja dia akan menggunakan waktu untuk terus beristirahat. Alca terus mengusap perut sang istri. Lambat laun, dia juga mengantuk. Karena itu dia memejamkan matanya. Namun, saat mendengar suara istrinya merintih, dia kembali membuka mata dan mengusap perutnya. Menjelang pagi, kontraksi perut Ale lebih intens. Tiba-tiba air ketuban merembes ke celah-celah pahanya. “Kak ... Kak ....” Ale membangunkan Alca. Alca yang semp

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Warisan CEO   Bab 152 Mengecek

    Semua sudah siap. Barang-barang sudah dimasukkan ke dalam mobil semua. Di dalam mobil duduk diapit oleh Mama Mauren dan Alca. Mama Arriel memilih duduk di depan. Bersebelahan dengan sopir. Papa David dan Papa Adriel di mobil satu lagi bersama dengan sopir. Mereka beriringan menuju ke rumah sakit. Ale terus meringis kesakitan. Dia merasa kontraksi yang dirasakannya sudah mulai intens. Membuatnya kesakitan. “Sabar, Sayang, kita akan segera sampai di rumah sakit.” Alca berusaha untuk meyakinkan sang istri. Cengkeraman tangan Ale menandakan jika sang istri benar-benar merasakan sakit yang teramat. Ale berusaha menahan mulas yang dirasakan. Tubuhnya sudah keringat dingin merasakan sakit itu. Rasanya benar-benar nikmat. “Aku tidak punya pengalaman apa-apa perihal melahirkan normal. Bagaimana ini?” Mama Mauren menatap teman sekaligus iparnya itu. Dia bingung menenangkan sang menantu. “Kami pikir aku juga punya? Kamu tahu bukan jika aku melahirkan Alca dengan operasi.” Mama Arriel ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Warisan CEO   Bab 153 Berjuang

    Dokter kandungan yang datang segera mengecek Ale. Ternyata pembukaan Ale sudah penuh. Jadi bisa segera melahirkan. “Pindahkan ruang persalinan.” Dokter meminta perawat memindahkan Ale. Perawat langsung bergegas memindahkan Ale dengan brankar. Membawa ke ruang persalinan. Alca dengan setia menemani Ale untuk menuju ke ruang persalinan. Tangannya terus memegangi sang istri. Mama Mauren dan Mama Arriel juga turut mengikuti Ale ke ruang persalinan. Mereka tidak mau meninggalkan menantu mereka. Papa David dan Papa Adriel juga turut mengikuti Ale saat menantunya keluar dari uang IGD. Tepat di depan ruang perawatan, Mama Mauren, Mama Arriel, Papa David, dan Papa Adriel harus berhenti karena hanya diizinkan satu orang saja yang boleh masuk. Yaitu Alca. Yang lain diminta menunggu di luar.Menunggu Ale yang berada di ruang persalinan membuat keluarga begitu berdebar-debar. Mereka senantiasa berdoa agar proses melahirkan Ale lancar. Di ruang persalinan perawat sudah menyiapkan alat untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Istri Warisan CEO   Bab 154 Dima Janitra

    Bayi akan dibawa ke ruang bayi oleh perawat. Dokter masih harus melakukan proses akhir yaitu mengeluarkan ari-ari dan dibersihkan setelah operasi. Keluarga melihat bayi mungil yang dibawa oleh perawat ke ruang bayi. Hal itu membuat mereka benar-benar kagum sekali karena bayi kecil itu begitu menggemaskan sekali. “Lihatlah, dia seperti Dima sewaktu kecil.” Mama Mauren menangis ketika melihat anak Ale yang begitu mirip dengan anaknya. Papa David melihat jelas wajah anak Ale. Wajahnya benar-benar mirip Dima waktu lahir. Ada terselip rasa rindu di hatinya. Andai saja anaknya masih di sini, pastinya kebahagiaan mereka akan semakin lengkap. Papa David langsung membawa istrinya ke dalam pelukan. Menenangkan sang istri. Mama Arriel juga ikut bahagia melihat anak Ale. Sangat tampan dan lucu. Anak Ale adalah cucunya juga, meskipun bukan anak dari Alca. Saat bayi dibawa ke ruang bayi, para nenek dab kakek itu ikutan juga. Mereka seolah tidak mau melepaskan pandangan dari bayi mungil yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Istri Warisan CEO   Bab 155 Cucu Kita Juga

    “Jarak untuk melahirkan normal adalah delapan belas sampai dua puluh empat bulan, Bu.” Dokter memberitahu Mama Arriel. Mama Arriel mencoba menghitung. “Sekitar dua tahun, Dok?” tanyanya memastikan. “Iya, Bu.” Dokter mengangguk. Mama Arriel merasa kecewa sekali. Karena ternyata dia harus menunggu cucu lagi selama dua tahun. “Apa tidak bisa lebih cepat, Dok?” tanya Mama Arriel. “Bisa paling cepat setahun atau dua belas bulan. Hanya saja, tetap dalam pengawasan dokter.” Dokter kembali memberitahu. Mama Arriel merasa jika waktu setahun sudah lebih baik dibanding dua tahun. Jika setahun, mungkin dia bisa bersabar lagi. “Baiklah, terima kasih, Dok. Maaf mengganggu.” Mama Arriel tidak ada yang dipertanyakan lagi. Jadi tidak mau mengganggu dokter lagi. “Baiklah, saya permisi dulu.” Dokter segera pergi.“Sayang.” Papa Adriel yang mencari istrinya segera keluar. Dia ingin tahu apa yang dilakukan istrinya. Mama Arriel langsung menoleh pada suaminya. Dia tersenyum ketika sang suami menat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Istri Warisan CEO   Bab 156 Tamu

    “Hai ....” Loveta menyapa Ale dan Alca. “Kak.” Ale dan Alca tersenyum ketika kedatangan Loveta. Ternyata tamu yang datang adalah kakaknya. Loveta tidak sendiri. Dia bersama dengan sang suami, Liam. Loveta menghampiri Ale. “Selamat atas kelahiran anakmu.” Loveta menautkan pipi di pipi Ale. Dia turut senang ketika mendengar kabar jika Ale sudah melahirkan. “Terima kasih banyak, Kak.” Ale tersenyum. “Selamat, Al.” Liam mengulurkan tangan pada Alca. Menjabat tangan adik iparnya itu. “Terima kasih banyak, Kak.” Alca menerima uluran tangan dari Liam.Liam beralih pada Ale. Menjabat tangan Ale.“Ini untuk kalian.” Loveta meletakkan buah dan kue untuk adiknya di atas meja.“Kenapa harus repot-repot, Kak. Kalian datang saja aku senang.” Alca merasa kedatangan kakaknya adalah sebuah dukungan. “Tidak repot, Al.” Loveta tersenyum. Loveta segera beralih pada bayi mungil yang berada di dalam box. Tampak lucu sekali. “Tidak dirawat di ruang bayi?” tanya Loveta. “Dokter tadi bilang keadaanny

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-21
  • Istri Warisan CEO   Bab 157 Untung Aku Datang

    Melihat sang istri, Alca langsung menghampiri. Dia langsung mengambilkan minum yang berada di meja. Ale tersenyum malu. “Aku haus, hanya saja jaraknya jauh.” “Untung aku langsung datang.” Alca memberikan gelas pada Ale. Ale meminum minumannya menggunakan sedotan. Melegakan tenggorokannya yang kering Satu gelas penuh air putih habis diminum oleh Ale. Tampaknya yang haus tidak hanya anaknya saja, tetapi Ale saja. “Kamu sepertinya haus sekali.” Alca tersenyum ketika meraih gelas. “Iya, aku merasa haus sekali.” Ale tersenyum malu. Alca mengalihkan pandangan pada baby Dima. Tampak bayi kecil itu tidur pulas sekali. “Apa setelah minum dia langsung tidur?” tanya Ale. “Iya, dia langsung tidur.” Ale merasa gemas sekali. Padahal baru bangun, tapi anaknya sudah tidur lagi.“Apa anak bayi tidur terus saat siang?” Alca ingin bermain dengan anaknya tetapi justru sang anak tidur terus. “Sepertinya begitu. Sampai nanti dia akan punya siklus tidur yang teratur seperti kita.” Ale mempelajar

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Istri Warisan CEO   Bab 158 Mau Menyusui

    “Aku mau menyusui, Kak.” Ale memberitahu malu-malu. “Lalu masalahnya apa?” tanya Alca polos. “Aku malu, Kak.” Pipi Ale sudah merona ketika Alca justru balik bertanya. “Cepat anak kita haus, kenapa kamu justru mengajak berdebat.” Alca menegur sang istri. Anaknya terus menangi, tapi sang istri terus bicara. Ale pun tidak punya pilihan. Dia segera membuka kancing bajunya. Kemudian mengeluarkan gundukan kenyal miliknya. Entah kebetulan atau tidak, setiap dia tadi menyusui Alca selalu tidak ada. Saat ada mamanya, Alca di luar, saat ada Loveta pun Alca di luar. Sisanya selalu kebetulan sekali Alca keluar dan perawat yang menemani. Kali ini Ale tidak punya pilihan. Tidak ada perawat yang masuk karena sudah malam. Ale langsung mengarahkan puncak dadanya itu pada Baby Dima.Alca menyeringai. Dia sengaja sekali ingin melihat anggota tubuh sang istri. Sudah sejak lama dia menahan diri. Jadi tentu saja kali ini dia tidak sanggup lagi. “Kamu sepertinya haus sekali.” Alca memegangi dagu san

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22

Bab terbaru

  • Istri Warisan CEO   Bab 360 S3 Warisan Terindah (TAMAT)

    Pembawa acara memanggil Alcander Janitra dan Alegra Cecilia pemilik Janitra Grup untuk memberikan sambutan pada para tamu undangan. Mereka memperkenalkan penerus dari Janitra Grup tersebut. Ada Dima Janitra berserta istri dan anaknya. Ada Arlo Alcander Janitra bersama sang istri.Semua orang akhirnya tahu jika Almeta adalah istri dari Arlo. Apalagi nama Almeta disebut dengan jelas oleh pembawa acara.Rafael yang melihat hal itu akhirnya pasrah. Dia sepertinya memang sudah harus merelakan Almeta untuk selamanya karena Almeta benar-benar sudah menjadi istri Arlo seutuhnya.Pesta begitu mewah sekali. Dihadiri oleh para tamu undangan yang didominasi oleh pengusaha-pengusaha kelas atas.“Mama senang melihat kalian sekarang sudah dekat.” Mama Ale tersenyum ketika melihat Almeta dan Arlo. Apalagi sejak tadi mereka berdua saling bergandengan tangan.“Doakan kami bisa seperti mama dan papa.” Arlo berharap jika pernikahan dengan Almeta akan berlangsung lama sampai kakek dan nenek seperti orang

  • Istri Warisan CEO   Bab 359 S3 Biar Semua Orang Tahu

    Rafael begitu terkejut ketika mendengar suara Arlo yang tiba-tiba terdengar.“Pak Arlo.” Rafael menyapa Arlo.Arlo hanya menatap sejenak pada Arlo, sebelum akhirnya kembali pada mama Rafael. “Anda bilang siapa yang mau dengan Meta?” tanya Arlo menatap mama Rafael. “Itu saya. Saya yang menerima Almeta untuk dijadikan istri.” Arlo menegaskan pada mama Rafael.“Ma, sudah.” Rafael menegur sang mama.“Oh ... jadi ini orang yang menerima wanita ini.” Mama Rafael tidak mendengarkan anaknya sama sekali. Masih terus menghina Almeta dan Arlo.“Iya, kenalkan saya Arlo Alcander Janitra, manajer Janitra Grup sekaligus putra pemilik Janitra Grup.” Arlo mengulurkan tangannya pada mama Rafael. Mama Rafael begitu terkejut mendengar ucapan Arlo. Dia langsung melihat ke arah Rafael.“Dia atasanmu?” tanya sang mama.“Iya, Ma. Dia atasanku.” Rafael membenarkan ucapan sang mama.Mama Rafael terkejut ketika ternyata Arlo adalah atasan Rafael. Dia juga tidak menyangka jika Almeta menikah dengan atasan

  • Istri Warisan CEO   Bab 358 S3 Jangan Jauh-Jauh

    Arlo membulatkan matanya ketika mendengar pertanyaan Almeta itu. Tidak menyangka Almeta bertanya seperti itu. “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Arlo.“Kak Arlo suka aku yang berambut keriting seperti Kak Zila. Kak Arlo juga meminta aku memakai semua pakaian Kak Zila.” Almeta menjelaskan apa yang membuatnya berpikir seperti itu.Arlo akhirnya tahu apa yang membuat Almeta berpikir seperti itu.“Aku memintamu mengeriting rambut karena merasa kamu cantik saat dengan rambut bergelombang. Rambutmu lebih bervolume. Aku memintamu memakai baju Zila karena merasa sayang baju itu ada di lemari. Apalagi badanmu setipe dengan Zila. Jadi tidak ada salahnya ketika kamu memakai itu. Tidak bermaksud membuatmu menjadi Zila. Aku menyukaimu karena memang kamu bukan karena kamu mirip Zila.” Arlo mencoba menjelaskan pada Almeta. Perasaannya ada bukan karena Almeta yang mirip Zila, tetapi lebih karena memang dia adalah Almeta.Almeta menatap Arlo. Mencari kebohongan dari sorot matanya.“Jika kamu

  • Istri Warisan CEO   Bab 357 S3 Menciptakan Kak Zila

    “Kak Arlo bilang jika istri Kak Arlo yang sekarang memakaikan dasi?” Almeta langsung melemparkan pertanyaan itu saat masuk ke mobil.“Iya.” Dengan entengnya Arlo menjawab.“Kenapa Kak Arlo mengatakan hal itu?” Almeta masih tidak habis pikir. Kenapa suaminya mengatakan seperti itu.“Bukankah kamu sendiri yang bilang. Biarkan mereka tahu pelan-pelan. Aku sedang memberitahu pelan-pelan.” Arlo menyeringai. Dia memang sengaja mengatakan hal itu pada Rina-sang sekretaris karena tahu berita itu akan menyebar dengan cepat. Terbukti Almeta saja sudah dengar.Almeta hanya bisa pasrah ketika mengetahui alasan Arlo itu. Memang benar adanya jika orang perlahan harus tahu.Melihat Almeta yang sudah tidak melayangkan protes, Arlo segera melajukan mobilnya untuk segera pulang.Almeta menikmati perjalanan bersama sang suami. Namun, tiba-tiba saja Almeta teringat sesuatu.“Tadi Kak Rina bilang, Kak Arlo pesan bunga untuk istri, bunga apa?” tanya Almeta penasaran.“Lihat saja di rumah.” Arlo tidak mau m

  • Istri Warisan CEO   Bab 356 S3 Ayo Saling Mencintai

    Saat tautan bibir terlepas keduanya saling malu. Ini adalah kali pertama mereka berciuman sebagai suami dan istri.“Berapa bulan kita menikah?” tanya Arlo menatap sang istri.“Enam bulan.”“Dalam enam bulan baru ini aku menciummu.” Arlo tersenyum ketika menyadari berapa lama bertahan tanpa saling menyentuh.“Tapi, aku merasa seperti mengkhianati Kak Zila.” Almeta menundukkan kepalanya. Merasa bersalah sekali ketika baru saja melakukan ciuman.“Zila justru senang jika kita mulai membuka hati.” Arlo meyakinkan Almeta.Almeta membenarkan ucapan Arlo. Memang bisa jadi kakaknya justru senang ketika melihat dirinya dan Arlo bisa membuka hati.“Bersiaplah, kita makan malam di luar.” Arlo membelai lembut wajah Almeta.“Baiklah.” Almeta mengangguk. Dia segera berlalu keluar dari kamar Arlo. Menuju ke kamarnya.Almeta yang menutup pintu merasakan debaran yang begitu kencang di dadanya. Bayangan baru saja berciuman dengan Arlo pun menghiasi pikirannya.“Aku benar-benar jatuh cinta pada Kak Arlo

  • Istri Warisan CEO   Bab 355 S3 Masuk Ke Dalam Hatimu

    “Dasi Kak Arlo mana?” Almeta menadahkan tangannya.“Untuk apa?” tanya Arlo.“Sudah cepat mana?” Almeta terus memaksa.Arlo pun segera merogoh kantung celananya. Kemudian mengeluarkan dasi di dalam kantung celananya.Dengan segera Almeta langsung mengambil dasi yang berada di tangan Arlo. Kemudian melingkarkan ke leher Arlo.Apa yang dilakukan Almeta itu membuat Arlo terkejut.“Aku baru tahu jika Kak Arlo minta Kak Rina membuat simpul dasi. Kenapa tidak meminta padaku saja? Aku pikir selama ini Kak Arlo bisa melakukannya.” Almeta menegakkan kerah kemeja Arlo. Kemudian membuat simpul pada dasi itu.Arlo memandangi Almeta yang sedang sibuk membuat simpul. Karena dia lebih tinggi dibanding Almeta. Jadi dia tinggal menundukkan kepala saja ketika melihat Almeta. Entah debaran apa yang tiba-tiba dirasakannya itu. Dia bingung sendiri.“Aku memang tidak bisa memakai sendiri. Waktu sekolah mama yang memakaikan. Saat kuliah ada Zila. Sampai menikah pun Zila yang melakukannya.” Arlo berusaha tena

  • Istri Warisan CEO   Bab 354 S3 Apa Aku Cemburu?

    “Kalian mau ke mana?” tanya salah seorang karyawan senior.“Mau makan di kantin, Kak.” Almeta yang menjawab pertanyaan tersebut.“Kalian urungkan saja. Karena Pak Arlo mengajak kita semua untuk makan bersama. Jadi kalian ikut saja bersama untuk makan di restoran.” Karyawan senior itu memberitahu dengan penuh semangat.“Wah ... lumayan, aku bisa berhemat.” Dani begitu semangat mendengar hal itu.Almeta dan Rafael saling pandang sejenak. Sampai akhirnya Almeta membuang muka.“Kalau begitu ayo.” Karyawan senior itu menarik tangan Almeta.“Ayo, Rafael.” Dani pun menarik tangan Rafael.Almeta dan Rafael tidak punya pilihan. Mereka pun ikut bersama yang lain.Almeta dan teman-temannya pergi ke restoran di dekat kantor. Selang beberapa saat barulah Arlo datang.“Terima kasih, Pak Arlo untuk traktirannya.” Salah satu karyawan menatap Arlo.“Kalian belum makan. Kenapa berterima kasih?” Arlo tersenyum. “Sudah ayo duduk dan pesanlah apa yang kalian inginkan.” Arlo menatap para karyawannya. Terma

  • Istri Warisan CEO   Bab 353 S3 Seperti Zila

    Keduanya dalam keadaan canggung sekali. Apalagi baru saja Arlo memeluk Fazila.“Maafkan aku.” Arlo benar merasa tidak enak.“Tidak apa-apa, Kak. Aku yang harusnya minta maaf karena memakai baju Kak Zila, jadi membuat Kak Arlo mengira aku Kak Zila.” Almeta sadar alasan apa yang membuat Arlo memeluknya.Arlo merasa lega karena Almeta tahu alasannya memeluk. “Jadi baju ini yang kamu pinjam?” Arlo langsung mengalihkan pembicaraan.“Iya, aku tidak punya baju kerja, jadi aku meminjam baju Kak Zila. Nanti jika aku gajian, aku akan membeli.” Almeta mencoba memberitahu.“Tidak perlu beli. Pakai saja baju kakakmu. Lagi pula juga sayang jika baju dibiarkan di lemari begitu saja.” Arlo merasa jika lebih baik baju Fazila dipakai Almeta, dibanding Almeta harus membeli.Almeta tidak menyangka jika Arlo akan justru mengizinkannya untuk memakai semua pakaian kakaknya.“Baiklah, nanti aku akan ambil pakaian seperlunya saja.” Almeta tidak mau aji mumpung. Karena itu di akan memakai pakaian seperlunya sa

  • Istri Warisan CEO   Bab 352 S3 -Memeluk

    “Dengan saudara Almeta Annora?” Seseorang dari sambungan telepon terdengar bertanya.“Iya, saya sendiri. Ini dari siapa?” Almeta penasaran dengan yang siap yang berada di sambungan tersebut.“Saya, bagian HRD dari Janitra Grup, ingin memberitahu jika Anda sudah diterima bekerja di Janitra Grup.”Mendengar kabar itu Almeta langsung berbinar. Dia benar-benar senang sekali akhirnya dapat kabar jika diterima bekerja.“Silakan datang besok untuk tanda tangan kontrak.”“Baik, saya akan datang.” Almeta benar-benar terkejut sekali. Akhirnya dapat diterima di Janitra. Dia benar-benar begitu senang sekali.Akhirnya sambungan telepon mati juga. Dia langsung bersorak senang ketika akhirnya di terima di Janitra Grup.Seharian Almeta mempersiapkan diri untuk besok datang ke Janitra. Dia memilih-milih baju kerja untuk dipakai besok. Almeta baru menyadari jika dia tidak punya banyak baju ker

DMCA.com Protection Status