.Saat Alex membuka pintu kamar, dahinya mengeryit heran melihat seseorang yang tidur di kamar nya dengan membelakanginya, dan itu membuat ia tak bisa melihat wajah orang itu.'Siapa dia? Berani sekali tidur di ranjangku!'Alex melangkah mendekati ranjang di mana orang itu tertidur. Tapi ia seperti mengenali tubuh yang di kiranya adalah seorang wanita. Kemudian ia memanggil nama istrinya, tapi tak ada sahutan. 'Kok kayak Gadis, ya? Tapi kan dia ada di Swss dan belum pulang?' Lalu ia duduk di samping wanita yang tidur membelakangi nya itu, kemudian menepuk pundaknya dengan ragu. Terlihat pergerakan dari tubuh wanita tersebut.Sedangkan Gadis yang merasa tidurnya terganggu, karena tepukan di bahu. Akhirnya menggeliat dan membalik badannya. Dia menatap Alex yang sedang memasang wajah kaget.''Mas, kamu kok sudah pulang?'' tanyanya sambil mengucek mata.''Sayang, kamu kenapa pulang tak bilang bilang sama aku?'' ''Maaf Mas, aku khawatir banget sama kamu Jadi aku pulang deh."''Terus Ma
''Ya James, ada apa?'' tanya Gadis saat ia baru saja pulang dari supermarket.''Princess, gawat. Gawat Princess!'' panik James.''Gawat? Ada apa, James? Apa yang terjadi?''''Suami mu, dia di culik oleh anak buah Steven,'' ujar James.''APA!'' kagetnya.''Dimana Mas Alex, sekarang?'' sambungnya dengan nada khawatir.''Akan ku sherlock."Tak lama setelah telpon terputus, James mengirim lokasinya pada Gadis. Dia segera menyuruh supir untuk menuju ke tempat dimana Alex di sekap.Selama dalam perjalanan ia begitu khawatir dengan keadaan Alex, dia terus menghubungi nomor suaminya tapi tak aktif. Begitu pun dengan Asoka, membuat Gadis mengusap wajah nya dengan kasar.''Tunggu aku Mas! Aku gak akan biarin kamu celaka," gumam Gadis dengan tangan terkepal.''Tak akan ku maafkan kau Farah. Akan ku buat kau menyesal karena sudah mengusikku!" geram GadisSetelah menempuh perjalanan 25 menit, mobil pun sampai dan parkir tak jauh dari tempat Alex di sekap. Gadis menatap gudang tua yang terbengkalai
''Mas, kamu apa apaan sih? Malu tuh, di liat James dan anak buah nya?'' malu Gadis saat Alex menciuminya dan James serta anak buah nya, melihat ke arah mereka.''Biarkan saja sayang, biar dia tahu jika kamu hanya miliku,'' ucap Alex dengan cemburu.'Ck! Dasar pria pencemburu. Siapa juga yang mau merebut Princess darimu.' batin James.Gadis memapah suami nya keluar dari gudang. Tapi sebelum itu, dia mengatakan pada James, agar urusan Steven terserah padanya saja. Dia tak mau menghabisi sepupu sahabatnya itu di depan James. Dia menyerahkan nyawa Steven pada James.James menatap wajah Steven. Dia menjambak rambutnya hingga kepala pria itu mendongkak ke atas. Steven menatap angkuh pada James, dia meludah kesamping.''Kau pikir, aku akan takut padamu? Hahaha!"James menembak leher Steven, dengan senjata yang di kasih Gadis. Senjata itu berisi obat bius, dan James menyuruh anak buahnya untuk membawa Steven ke markasnya, agar Steven di siksa di sana.Gadis menuju mobilnya yang terparkir tak
Hari terus berganti bulan. Kini kandungan Gadis sudah memasuki bulan ke 8.Saat ini mereka sedang berada di Swiss, sebab ingin Gadis melahirkan di sana. Bukan tanpa alasan. Mereka hanya takut, jika nanti ada apa-apa pada Gadis dan kandungan nya. Sebab, penculikan Alex beberapa bulan yang lalu membuat mereka begitu khawatir akan terjadi lagi.Kalau di Mansion Bramantyo banyak pengawal dan juga pelayan. Jadi keselamatan sangat terjamin. Alex juga setuju dengan usulan mertuanya, dia juga tidak mau membuat keselamatan anak dan istrinya dalam bahaya.''Mas, kita beli kereta bayi ya? Aku mau keluar!'' rengek Gadis dengan manja.Sudah 1 bulan ini dia Mansion, tapi Gadis tidak di perbolehkan untuk keluar oleh Papa nya. Demi keselamatannya dan calon pewaris BM Group.''Sayang, nanti saja ya,'' bujuk Alex sambil mengusap perut istrinya.Gadis merengut kesal, dia pergi meninggalkan Alex dengan menghentakkan kakinya. Mama Indah menyuruh Alex untuk membujuk Gadis dan menyusulnya ke kamar.Alex me
Di sebuah gedung perusahaan di kota B. Seorang wanita cantik sedang sibuk berkutat di laptopnya. Padahal sudah waktunya jam makan siang. Tapi wanita itu, masih saja sibuk.''Sis, ayo makan siang dulu! Kamu belum makan siang loh?" tanya salah satu teman kantor nya.''Iya Mel, sebentar lagi ya. Kamu duluan saja."Ya, wanita itu adalah Siska. Dia sedang menyiapkan laporan untuk meeting nanti sore.Siska bekerja di perusahaan cabang di kota B. Setelah dia lepas dari Bastian, Siska pulang ke indonesia. Memulai hidup baru disana. Dan selama 5 bulan ini, dia juga sangat dekat dengan Rehan.Hubungan mereka terbilang dekat, bagaikan sepasang kekasih. Rehan sudah beberapa kali menyatakan perasaannya, tapi Siska masih belum siap untuk menjalani sebuah hubungan kembali. Bayang-bayang masa lalu yang mengerikan, membuat dirinya trauma.Akan tetapi Rehan selalu berusaha untuk menghilangkan rasa trauma pada diri Siska.Sebenarnya Siska juga menaruh perasaan padanya, tapi dia takut jika nanti kejadian
1 minggu setelah lamaran Rehan di terima. Kini dia membawa Siska ke Kanada, untuk di perkenalkan pada Mama dan Papanya.Mereka masuk dengan bergandengan tangan. Bahkan Rehan bisa merasakan keringat di tangan Siska. Dia tahu jika saat ini kekasihnya itu sedang gugup, dan Rehan pun mencoba menenangkan kekasihnya, supaya lebih rileksSiska merasakan kegugupan yang begitu hebat. Dia takut, jika nanti kedua orang tua Reha. tidak merestui mereka. Bahkan Siska lebih takut, jika orang tua Rehan tidak bisa menerima statusnya..''Jadi ini yang namanya Siska? Waaaah! Kamu pintar sekali Han pilih mantu buat Mama,'' ujar Mama Rehan sambil memeluk Siska.''Sayang kenalin, ini Mama aku," ujar Rehan memperkenalkan Mamanya.''Ha-halo Tante. Saya Siska.'' sambil mengulurkan tangannya.''Jenalkan sayang, nama Tante, tante Amel, dan itu Papa nya Rehan, namanya Om Rudi,'' jelas Tante Amel.Kemudian Tante Amel menggandeng Siska ke meja makan, untuk makan malam. Mereka makan dengan di selingi canda dan taw
Hari ini di Mansion Bramantyoterlihat ramai. Karena saat ini ada Sandra yang datang ke Swiss atas permintaan Gadis. Dia meminta Sandra untuk datang ke Mansion sebab dirinya bete dan suntuk tidak ada teman. Jika ada Sandra, Gadis sedikit terhibur, sebab mereka berdua sama sama gesrek.Pernikahan Asoka dan Sandra, akan di gelar di hotel milik Alex di jakarta satu bulan lagi. Mereka juga sudah melakukan foto prewedding di pantai. Dan mereka berencana akan berbulan madu, setelah 1 hari pernikahan.''Bagaimana persiapannya, Kak?''''Sudah 90%. Catering dan semua sudah beres. Tinggal nunggu acaranya saja," jawab Sandra.''Oh ya, Dis. Aku mau nanya sesuatu dong?''''Apa Kak?''''Bagaimana rasanya malam pertama? Apa sakit?'' tanya Sandra dengan wajah malu-malu dan pipi merona merah.''Hahaha ... Kakak ini macam belum pernah saja sama Om Asok,'' kekeh Gadis.''Belum tahu. Ya ... kalau sosor-sosor dikit mah pernah, hehe ...'' ujar Sandra sambil cengengesan.''Ya sakit sih, Kak. Tapi, udahan nya
Setelah di pindahkan keruang rawat. Semua orang yamg menunggu di luar masuk kedalam. Begitu mereka melihat bayi yang sedang tidur dalam box, membuat binar bahagia di wajah 2 Momy dan Papa''Lihat Pa, cucu kita lucu sekali. Dia sangat tampan seperti Papanya,'' puji Mama sambil mengusap pipi bayi mungil itu.Gadis dan Alex tersenyum bahagia melihat orang tua mereka mengajak ngobrol bayinya.''Kamu udah siapin nama belum, Lex?'' tanya Papa Jhon.''Sudah Pa. Namanya, Sagara Gent Delamo." ''Waaahh, nama yang sangat bagus. Lalu panggilannya apa?'' tanya Mama Indah.''Gara atau Saga," jawab Gadis.''Kalau gitu, mama mau manggil Gara saja. Hallo cucu Oma. Nama kamu Gara, tampan sekali sayang,'' ucap Mama sambil menoel noel hidung Baby Gara.Sedangkan Sandra duduk di Sofa. Sambil mengelus rambutnya yang masih sakit.''Sandra, kenapa diam saja?'' tanya Gadis.Sandra berdiri lalu melangkah ke arah Gadis dengan muka juteknya. Dia menatap kesal Gadis.''Kamu tanya kenapa? Kamu gak lihat nih, ram