Di sebuah gedung perusahaan di kota B. Seorang wanita cantik sedang sibuk berkutat di laptopnya. Padahal sudah waktunya jam makan siang. Tapi wanita itu, masih saja sibuk.''Sis, ayo makan siang dulu! Kamu belum makan siang loh?" tanya salah satu teman kantor nya.''Iya Mel, sebentar lagi ya. Kamu duluan saja."Ya, wanita itu adalah Siska. Dia sedang menyiapkan laporan untuk meeting nanti sore.Siska bekerja di perusahaan cabang di kota B. Setelah dia lepas dari Bastian, Siska pulang ke indonesia. Memulai hidup baru disana. Dan selama 5 bulan ini, dia juga sangat dekat dengan Rehan.Hubungan mereka terbilang dekat, bagaikan sepasang kekasih. Rehan sudah beberapa kali menyatakan perasaannya, tapi Siska masih belum siap untuk menjalani sebuah hubungan kembali. Bayang-bayang masa lalu yang mengerikan, membuat dirinya trauma.Akan tetapi Rehan selalu berusaha untuk menghilangkan rasa trauma pada diri Siska.Sebenarnya Siska juga menaruh perasaan padanya, tapi dia takut jika nanti kejadian
1 minggu setelah lamaran Rehan di terima. Kini dia membawa Siska ke Kanada, untuk di perkenalkan pada Mama dan Papanya.Mereka masuk dengan bergandengan tangan. Bahkan Rehan bisa merasakan keringat di tangan Siska. Dia tahu jika saat ini kekasihnya itu sedang gugup, dan Rehan pun mencoba menenangkan kekasihnya, supaya lebih rileksSiska merasakan kegugupan yang begitu hebat. Dia takut, jika nanti kedua orang tua Reha. tidak merestui mereka. Bahkan Siska lebih takut, jika orang tua Rehan tidak bisa menerima statusnya..''Jadi ini yang namanya Siska? Waaaah! Kamu pintar sekali Han pilih mantu buat Mama,'' ujar Mama Rehan sambil memeluk Siska.''Sayang kenalin, ini Mama aku," ujar Rehan memperkenalkan Mamanya.''Ha-halo Tante. Saya Siska.'' sambil mengulurkan tangannya.''Jenalkan sayang, nama Tante, tante Amel, dan itu Papa nya Rehan, namanya Om Rudi,'' jelas Tante Amel.Kemudian Tante Amel menggandeng Siska ke meja makan, untuk makan malam. Mereka makan dengan di selingi canda dan taw
Hari ini di Mansion Bramantyoterlihat ramai. Karena saat ini ada Sandra yang datang ke Swiss atas permintaan Gadis. Dia meminta Sandra untuk datang ke Mansion sebab dirinya bete dan suntuk tidak ada teman. Jika ada Sandra, Gadis sedikit terhibur, sebab mereka berdua sama sama gesrek.Pernikahan Asoka dan Sandra, akan di gelar di hotel milik Alex di jakarta satu bulan lagi. Mereka juga sudah melakukan foto prewedding di pantai. Dan mereka berencana akan berbulan madu, setelah 1 hari pernikahan.''Bagaimana persiapannya, Kak?''''Sudah 90%. Catering dan semua sudah beres. Tinggal nunggu acaranya saja," jawab Sandra.''Oh ya, Dis. Aku mau nanya sesuatu dong?''''Apa Kak?''''Bagaimana rasanya malam pertama? Apa sakit?'' tanya Sandra dengan wajah malu-malu dan pipi merona merah.''Hahaha ... Kakak ini macam belum pernah saja sama Om Asok,'' kekeh Gadis.''Belum tahu. Ya ... kalau sosor-sosor dikit mah pernah, hehe ...'' ujar Sandra sambil cengengesan.''Ya sakit sih, Kak. Tapi, udahan nya
Setelah di pindahkan keruang rawat. Semua orang yamg menunggu di luar masuk kedalam. Begitu mereka melihat bayi yang sedang tidur dalam box, membuat binar bahagia di wajah 2 Momy dan Papa''Lihat Pa, cucu kita lucu sekali. Dia sangat tampan seperti Papanya,'' puji Mama sambil mengusap pipi bayi mungil itu.Gadis dan Alex tersenyum bahagia melihat orang tua mereka mengajak ngobrol bayinya.''Kamu udah siapin nama belum, Lex?'' tanya Papa Jhon.''Sudah Pa. Namanya, Sagara Gent Delamo." ''Waaahh, nama yang sangat bagus. Lalu panggilannya apa?'' tanya Mama Indah.''Gara atau Saga," jawab Gadis.''Kalau gitu, mama mau manggil Gara saja. Hallo cucu Oma. Nama kamu Gara, tampan sekali sayang,'' ucap Mama sambil menoel noel hidung Baby Gara.Sedangkan Sandra duduk di Sofa. Sambil mengelus rambutnya yang masih sakit.''Sandra, kenapa diam saja?'' tanya Gadis.Sandra berdiri lalu melangkah ke arah Gadis dengan muka juteknya. Dia menatap kesal Gadis.''Kamu tanya kenapa? Kamu gak lihat nih, ram
Hari ini adalah hari pernikahan Sandra dan Asok. Tepat sudah satu bulan usia baby Gara. Kini Gadis sudah berada kembali di kediaman Delamo satu minggu yang lalu, dan dia sedang bersiap untuk keacara Ijab kabul di rumah Sandra.Alex turun menggandeng Gadis, sedangkan Mama menggendong cucunya. Alex pun menyalami kedua orang tua Sandra dan di ikuti oleh sang istri.''Nak Alex, apa kabar?'' tanya Tante Mala Mama Sandra.''Alhamdulillah Tan, baik. Kenalkan ini istri saya, Gadis." Lalu Gadis mencium tangan Tante mala.''Gadi, Tan."''Saya Tante Mala. Waaah, istri kamu cantik sekali Lex. Pintar kamu dalam memilih," puji nya.''Iya dong Tan, udah cantik servis-nya juga bagus,'' celetuk Alex."Aawwh!".Gadis menginjak kaki Alex dengan hels-nya, membuat pria itumeringis dan menatap tajam sang istri. Tapi Gadis menatap lebih tajam dari Alex. Sedang Tante Mala, hanya terkekeh melihat pasangan suami istri itu.''Maaf Tan, suami saya memang otaknya lagi konslet, jadi agak geser separuh."Akex mele
Malam ini Gadis menggunakan gaun merah dengan berlian di lehernya, membuat kecantikannya kian memukau. Dia dan Alex pergi ke pesta resepsi pernikahan Asoka dan Sandra. Sementara baby Gara di rumah bersama kedua mertuanya.''Sis, apa kabar?'' tanya Gadis yang terkejut saat melihat Siska datang bersama Rehan.''Baik. Kamu apa kabar?''''Baik juga. Gimana, kalian akan menyusul Sandra?'' tanya Gadis.''Iya, nanti 2 minggu lagi rencananya,'' jawab Rehan.''Baby kalian mana? Duh sory, gue belum sempat jenguk. Maklum sibuk banget. Rencana besok mau ke Mansion sama Siska, sambil ngasih undangan," ucap Rehan.''Gak papa Kak. Santai aja. Yaudah yuk masuk!" Mereka pun masuk dan menuju pelaminan untuk memberi selamat. Setelah itu Gadis dan Siska pergi mengambil minuman. Sedangkan Alex dan Rehan menemui semua teman kolega bisnisnya.''Oh ya Sis, aku senang kamu sudah menemukan tambatan hati," ucap Gadis saat mereka duduk di sebuah meja.''Iya Dis. Aku lagi menata hatiku kembali.''''Apa kamu cin
Asoka mulai melakukan tugasnya sebagai suami, dia menuntun tubuh Sandra agar mengimbangi permainan nya.Sandra yang baru saja melakukannya untuk pertama kali. Meringis sakit saat merasakan sesuatu yang besar tengah memaksa memasuki tubuhnya. Air mata jatuh saat Sandra merasakan perih pada intinya.Tapi Sandra bangga, sebab ia membaerikan itu pada suaminya. Bahkan Sandra bisa menjaganya di saat semua teman-teman nya, meminta ia untuk melepaskan mahkota nya. Sandra tersenyum menatap wajah tampan di atas tubuhnya.Peluh pun membanjiri keduanya, hingga pagi menjelang Asoka baru selesai melakukan ritualnya bersama Sandra. Mereka tersenyum puas satu sama lain.''Makasih sayang sudah menjaganya untukku,'' ucap Asoka sambil mengecup bibir Sandra sekilas.''Kamu minum obat ya Sayang?'' tebak Sandra saat mengingat ganasanya Asoka di permainan mereka. Namun Asoka menggeleng.''Lalu, kenapa kamu sangat kuat?'' heran Sandra.''Kenapa? Apa kamu gak puas?'' tatapan Asok menyipit.''Nggak sayang. Jus
Alex sedang berada di meja makan untuk meminum kopinya. Sedangkan Gadis sedang di kamar Gara untuk memberikan asi. Namun, dari kejauhan ada yang tersenyum bahagia saat melihat Alex duduk sendirian di dapur, apalagi keadaan dapur sudah gelap dan para pelayan sudah pada tidur. Siapa lagi, kalau bukan Feli.Feli berjalan ke arah Alex. Di genggaman tangannya ada sesuatu yang dia pegang. Setelah sampai di dekat pria itu, Feli pura-pura terlonjak kaget. Hingga membuat Alex mengangkat kepalanya menatap wanita itu.''Ada apa?'' bingung Alex.''Itu Tuan, ada tikus di bawah meja Tuan!'' ujar Feli dengan pura-pura takut.''Apa? tikus? Mana mungkin?'' heran nya.Sebab di rumah itu sangat bersih, jadi sangat tidak mungkin jika ada tikus.''Kalau Tuan tak percaya, coba lihat saja!''Alex kemudian menunduk kebawah meja untuk melihat tikusnya. Sedangkan Feli, buru-buru menabur cairan kedalam kopi milik Alex.''Mana? Gak ada?''''Mungkin sudah pergi, Tuan!''Feli berjalan kearah wastafel, sedangkan A