Share

Bab 86 Nightmare

Bab 86 Nightmare

Bening, memegang tangan Iswati. “Mama tolong jangan mikir dalam. Kalau Mama sakit, Bening tidak bisa kerja dengan tenang.”

Iswati bahagia sekaligus sedih, saat melihat Bening datang. Air matanya langsung tumpah. “Mama kepikiran kamu terus. Kenapa hidupmu begini, Nak? Kenapa Ibra selalu menyusahkanmu?”

Gatot menghela napas panjang. “Sabar Ma. Jangan menangis terus, karena menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Point penting saat ini adalah bagaimana supaya Bening lepas dari teror debt kolektor itu.”

Wajah Iswati bermuram durja. “Tapi bagaimana caranya, Pa? Hutang Ibra itu bukan ratusan ribu. Tapi milyaran, sedangkan kita tidak tahu di mana posisi Ibra saat ini. Terus, papa juga jangan sok nyalahin Mama.” Dia menyusut air matanya, kesal sekali suaminya malah menyalahkan dirinya.

“Mama menangis ini, bukan Mama tidak mau mencari solusi, tapi Mama kesal, dia selalu menyusahkan anakmu. Apa kamu tidak kasihan dengan anak kita? Bening berulangkali disakiti.” Iswati berbal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status