Share

97. Butuh Pendonor

Aldi mengulas senyum tipis, definisi kesepian sebenarnya. Bahkan di saat dirinya terbaring lemah di ranjang pesakitan. Tak ada satu pun keluarganya yang datang.

"Terima kasih Tuhan untuk semua yang telah Engkau berikan dalam hidupku. Aku menyukai semuanya, menyukai setiap hal indah dan menyakitkan yang datang. Tuhan, aku dapat menahan semua rasa sakit yang kau berikan, aku dapat menerima semuanya dengan ikhlas. Tapi satu hal yang aku pinta, jangan buat dia menderita kembali. Jangan buat dia bersedih karena setelah ini aku sudah tidak bisa lagi berada di sampingnya."

Tanpa sadar air mata Aldi mengalir, dengan baju rumah sakit yang dia gunakan. Ia terduduk di kursi roda menatap kosong ke arah jendela. Menghirup dalam-dalam segarnya udara yang masih bisa ia hirup.

"Aku rela membayar kebahagiaannya dengan nyawaku!" lirih Aldi.

Ia menyentuh pinggangnya yang mulai terasa nyeri, Aldi meringis saat sakit itu kembali datang. Bibirnya bahkan terasa kelu untuk sekedar berteriam meminta perto
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status