Share

220. Langkah Terakhir

“Dia benar-benar datang!” seru Kian.

“Apa kubilang,” ujar Miya. “Ayo cepat cium aku!”

Kian menautkan alisnya. “Haruskah?”

“Terserah padamu. Aku hanya tidak ingin kamu sia-sia membayarku hari ini.”

Miya memposisikan tubuhnya sedekat mungkin dengan Kian. Ia sudah memejamkan matanya. Kian masih menatap wajah Miya yang sudah amat sangat siap untuk dicium, sementara Kian tidak menginginkannya.

Namun, lagi-lagi ide gilanya itu memang harus dibarengi dengan orang yang sepadan. Miya memang rekan yang tepat untuk melakukannya. Kian pun memiringkan kepalanya dan mendekati wajah Miya.

Wanita itu memajukan wajahnya dan segera saja bibir mereka saling bertemu. Miya mengenakan semprot mulut yang wangi segar. Kian menyukai aromanya. Ia mencium bibir wanita itu sambil membayangkan wajah Laureta.

Jika tidak begitu, ia mungkin akan merasa canggung karena Miya adalah seorang wanita bayaran yang tentunya sudah sering dicium oleh banyak pria yang berbeda-beda. Kian benar-benar resmi menjadi seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status