Share

113. Meeting Keluarga

Gawat, pikir Laureta. Apakah sejak tadi Kian mendengarkan pembicaraannya dengan Adinda? Laureta sungguh tidak yakin. Ia tidak ingin Kian sampai menegurnya jika telah berkata salah pada Adinda. Laureta jadi tegang.

Kian duduk di samping Laureta dan langsung merangkul bahunya. Tubuhnya wangi sekali dan terasa sejuk, segar sehabis mandi.

“Aku hanya berkata sejujurnya,” ucap Adinda cuek sambil mengedikkan bahunya. “Bagaimanapun juga aku mengatakan kalau kamu itu menyebalkan, dia tetap saja membelamu. Kalian memang pasangan yang sangat ideal meski perbedaan usia kalian terpaut sangat jauh.”

Kian tersenyum sambil menoleh pada Laureta. “Aku juga beruntung menjadi suamimu, Laura.”

Hati Laureta serasa dibawa terbang setinggi langit ketujuh. Ia khawatir akan jatuh kembali ke bumi dan merasa sakit. Namun, ucapan Kian terdengar begitu tulus. Jantung Laureta berdegup kencang sekali hingga ia merasa sekujur tubuhnya gemetar. Senyumannya pun membuat bibirnya jadi agak bergetar seperti orang bodoh.

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status