Bibir bawahnya bergerak di sepanjang bahu putihnya dan menggigit dengan lembut. Salah satu tangannya turun mengelus paha dalam Aria dibalik roknya.Aria bergerak tidak nyaman dan geli. Lututnya lemah dan goyah, dia tanpa sadar mengerang. Aria menghentikan gerakan mengiris bawang, takut akan ceroboh mengiris jarinya lagi akibat rangsangan pria itu membuatnya tidak bisa fokus.“Hentikan, anak-anak masih di ruang tamu.” Dia mendorong dengan pinggulnya dengan enggan.“Kamu yakin?” Dario menggoda menyelinap ke dalam celana dalamnya dan meraba-raba bagian intimnya yang mulai basah.“Kamu basah sayang,” bisiknya menggoda di telinga Aria.Kaki Aria tampak lemas, dia menggigit bibir bawahnya menahan suara erangannya keluar merasakan jari-jari Dario menggelitik bagian intimnya. Aria mencengkeram pinggiran marmer chicken set mencegah tubuhnya goyah.Pipinya memerah saat dia melirik Dario dari ujung matanya sambil mengerucutkan bibirnya.“Aku harus menyiapkan makan malam,” ujarnya lalu melirik ke
“Aria, kamu terlalu polos. Aku mengenal Hanna, dia tidak mencintaiku. Yang dia inginkan adalah status Nyonya Clark,” kata Dario menjelaskannya dengan sabar.“Sekarang sudah tujuh tahun berlalu, cukup baginya melupakan obsesinya menjadi Nyonya. Aku yakin dia menjalin hubungan dengan beberapa pria selama tinggal di luar negeri. Pengaruh keluarganya sudah setara dengan keluarga Clark-ku.”Aria membantah.“Hanna tidak akan berbohong padaku. Dia bahkan memohon padaku agar kamu memaafkannya. Dia terlihat tulus saat itu.”Wajah Dario berkerut tampak tidak senang. Dia menghela napas tidak ingin memperpanjang perdebatannya dengan Aria.“Terserah kamu ingin mempercayainya atau tidak. Akan lebih baik jika kamu menjauhinya. Hanna tidak sesederhana yang kamu pikirkan,” ujarnya memperingatkan Aria.“Bagaimana aku bisa? Aku tidak bisa menjauhinya ketika Hanna mendekatiku. Itu tampak jahat baginya.”Dario menghela napas, agak putus asa dengan kenaifan Aria. Dia begitu cerdas dan tegas saat dia mengha
“Belajar yang rajin dan jangan nakal ya.” Aria mengingatkan si kembar sebelum mengantar mereka pada wali kelas.“Dah, dah ....” si kembar melambai masuk ke dalam sekolah dengan ibu mereka bersama Bibi pengasuh.Aria balas melambai mereka menghilang ke dalam gerbang sekolah sambil menghela napas.Sudah sebulan dia mengambil cuti menjaga si kembar. Sampai saat ini belum ada melakukan sesuatu yang mengancam keselamatan anak-anaknya sejak dia menerima paket berdarah.Mungkin Aria berpikir berlebihan. Tidak ada yang akan menyakiti anak-anaknya, terutama dengan pengawal Dario yang mengawasi dalam bayang-bayang.Aria merasa bosan sejak dia berhenti sejenak dari pekerjaan kantornya.Jenny hanya sesekali menghubungi untuk melaporkan masalah peluncuran Ms. Quinzy. Aria memperkerjakan sebagai kaki tangannya di kantor selagi dia tidak ada.Aria masih memegang posisi ketua Perusahaan Quin meski dia tidak terjun langsung ke lapangan sejak dia memutuskan berhenti sejenak, membiarkan Jenny dan Dario
Namun pemandangan di kantor Dario membuatnya membeku.“Apa yang sedang kalian lakukan?”“Nona Aria!” Haris menyusulnya di belakang, terlambat untuk menghentikannya dan meringis melihat pemandangan di depannya.Aria terpaku menatap lurus ke depan.Di tengah kantor, dia melihat Dario berpelukan mesra dengan seorang wanita.“Hanna?” Aria membeku. Dia tidak menyangka melihat Hanna di kantor Dario dan berpelukan dengan kekasihnya.Dario menoleh dengan cepat dan melepaskan cengkeraman Hanna dari jasnya dengan ekspresi kesal. Dia mendorongnya hingga membuatnya terhuyung sebelum menghampiri Aria dengan cemas.“Sayang jangan salah paham ....”Aria tidak mendengarnya dia menghampiri Hanna.“Apa yang kamu lakukan di sini?”Hanna memperbaiki letak gaunnya yang agak berantakan sebelum berbalik memandang Aria dengan senyum ramah.“Aria, kenapa kamu bertanya seperti itu? Tentu saja aku bertemu dengan mantan tunanganku.”Ari melirik Dario. Wajah pria itu cemberut kesal tampak seseorang membuat marah.
Hanna tiba-tiba tertawa sambil menyilangkan tangannya di depan dada menatap Aria dingin.“Luar biasa, tujuh tabun yang lalu kamu merebut tunanganku. Kemarin kamu mengaku tidak bersama Dario. Apa kamu mempermainkan dan menertawakan aku saat aku memohon padamu?!”Aria tertunduk merasa bersalah dalam hati. Dia mengeratkan pegangannya di lengan Dario.Bagaimana pun, dia tidak ingin kehilangan pria ini, ayah dari anak-anaknya.Dia menatap Hanna dengan tatapan lurus.“Aku tidak permainkan kamu Hanna. Aku tidak mengatakan aku tidak memiliki hubungan dengan Dario,” ujarnya dengan tenang.“Kamu yang menarik kesimpulanmu sendiri hanya agar minta aku membantumu bersama Dario.”Hanna mendengus marah dan mengangkat tangannya untuk menampar Aria.“Beraninya jalang sepertimu—“Aria memejamkan matanya siap mendapat tamparan Hanna.Sebelum tangan Hanna memukulnya, sebuah tangan kekar menangkap tangannya.“Jangan pernah menyentuh wanitaku.” Suara dingin nan berat di sebelahnya memperingatkan wanita itu
“Bisakah kamu turun dari meja kerjaku,” desisnya dingin.“Tidak, aku suka seperti ini.” Dia menyeringai menatap Dario menggoda.Wajah Dario tetap tanpa ekspresi menatap wajah wanita itu. Mengabaikan belahan dada yang terbuka di depan wajahnya.“Katakan apa tujuanmu atau aku akan membuat satpam mengusirmu dari sini,” desisnya melirik Haris yang menunggu perintahnya di ambang pintu.Hanna melirik Haris lalu berdecak.“Keluarkan pria itu dulu, baru aku akan tunjukkan padamu perjanjian utang modal yang dibuat ayahmu Kyle Clark saat masih menjabat ketua perusahaan pada keluarga Smith di Perancis.”Dario tidak bergeming pada permintaannya.“Tunjukkan padaku atau pergi. Aku tidak peduli utang yang dibuat ayahku karena dia bukan lagi ketua dan tidak ada hubungan lagi dengan perusahaan ini.”Hanna mengerucutkan bibirnya.“Kamu memang pembicara ulung. Tapi sayangnya Kyle membuat utang saat dia masih menjabat ketua perusahaan ini dan mengataskan namakan Clark Corporation untuk membayar hutang.”
Hanna memutar matanya sambil menegakkan tubuhnya.“Kamu membosankan,” sungut sengit.Dia menyibak rambutnya ke belakang lalu mengeluarkan sebuah berkas dari tasnya.“Di sini tertulis perjanjian yang dibuat Kyle pada SM Group meminjam $70 miliar dolar dan mengatas namakan Clark Corporation untuk membayar hutang. Ada stempel ketua Perusahaan di dokumen ini.” Dia memamerkan berkas di depan wajah Dario.“Ini dibuat saat kita masih bertunangan. Kyle Clark cukup licik memanfaatkan kesempatan itu untuk meminjam modal dari perusahaan keluarga ibuku. Jika aku tahu dari awal, aku tidak akan begitu menyedihkan diputuskan olehmu dan melarikan diri ke luar negeri,” ujarnya melirik Dario dengan sinis.Dario balas menatapnya acuh tak acuh dan mengambil berkas di tangan Hanna tak sabar serta membaca isinya.Isi perjanjian itu sesuai dengan yang dikatakan Hanna tanpa ada tipuan. Stempel ketua Clark Corporation di kertas tidak mungkin bisa di palsukan.Raut wajah Dario tampak gelap saat dia mencengkera
Sehari kemudian Hanna merilis berita bahwa Clark Corporation memiliki hutang 100 miliar dolar dan menuntut Clark Corporation untuk membayar hutang. Hal ini menyebabkan kehebohan di kalangan pemegang saham Clark Corporation yang menuntut Dario memberi penjelasan dan mengancam akan menjual saham mereka untuk menghindari kerugian jika Clark Corporation tidak bisa membayar hutang.Dario menghadapi tekanan dari para pemegang saham dan para wartawan yang mengejarnya seperti ngengat. Dia belum bisa memberikan penjelasan pada pemegang saham atau pun awak media karena harus mengumpulkan bukti valid bahwa Kyle benar-benar berhutang $70 miliar pada SM Group.Dario menjadi semakin sibuk tiap hari pergi pagi dan pulang tengah malam, bahkan tidak memiliki waktu untuk bermain atau memeriksa si kembar. Sejak mereka menjadi kekasih, Dario tinggal di rumah Aria.Si kembar sering kali menanyakan keberadaan ayah mereka yang absen seminggu penuh pada Aria.Aria merasa bersalah tidak bisa banyak membantu D