“Berapa banyak pria kaya yang kamu rayu? Oh tidak heran kamu kan menjual tubuhmu untuk mendapatkan uang. Dasar pelacur!” Orang-orang di sekitar terkesiap kaget menatap Aria dengan tatapan heran. Dibandingkan dengan Melissa yang berpenampilan glamor, Aria sejujurnya terlihat sederhana dan anggun dengan gaun biru polosnya. Tidak terlihat seperti seorang pelacur yang disebutkan oleh Melissa. Aria tidak memedulikan bisik-bisik di sekitarnya dan tertawa. “Apa yang kamu tertawakan?” desis Melissa mengernyit. Aria menyeringai dan menatapnya rendah. “Aku menertawakanmu karena membicarakan dirimu sendiri?” dia mengingat hasil laporan Jenny dan menatap Melissa seolah dia melihat makhluk paling kotor. Raut wajah Melissa berubah dari merah ke pucat. apa Aria mengetahu sesuatu tentang dia? Orang-orang di sekitar berbisik-bisik menatap Aria bingung dengan ucapan ambigunya membuat Melissa panik. Dia semakin terhina dan marah melihat tatapan jijik di mata Aria. Emily mengerutkan keningnya mena
Aria tidak berhenti dan merobek bagian lain dari gaun Melissa hingga tercabik-cabik.Semua orang dan Emily tercengang melihat tindakan tiba-tiba Aria. Beberapa pria di tempat itu terpaku pada dada terbuka Melissa dengan tatapan mesum di mata mereka.Suara teriakan melengking Melissa menyadarkan mereka.“Aria Crowen apa yang kamu lakukan!” Melissa dengan marah mengangkat tangannya hendak menampar Aria.Aria bergerak cepat menangkap lengannya dengan satunya dan menggunakan tangan lain untuk memukul wajahnya sekali lagi dengan keras.Plak!Suara tamparan keras bergema di ruangan itu.Melissa menggeram merasakan pipinya terasa perih dengan menyakitkan. Dia dengan cepat pulih dan berteriak sangat marah membalas tamparan Aria. Aria sekali lagi menahan tangannya dan menampar wajahnya tak kalah keras.“Aria Crowen beraninya kamu!” Melissa hampir gila. Tidak pernah dia dipermalukan sedemikian rupa oleh orang yang selalu ditindasnya di masa lalu. Gaunnya di robek di depan umum dan pandangan m
“Aria, apa salahku hingga kamu memperlakukan aku seperti ini! kita sudah menyelesaikan masalah kita dengan baik-baik! Jika kamu tidak terima ganti rugi 1 juta dolar, kamu seharusnya minta maaf! Bukan mempermalukan aku seperti ini!”Aria mengibaskan rambutnya dengan anggun dan menatapnya tanpa ekspresi.“Anakku sudah minta maaf, tapi kamu mendorong dan memarahinya dengan ganas. Buat apa lagi aku harus minta maaf pada orang sepertimu?” Dia menatap Melissa yang terduduk di lantai dengan dingin dan meludah dengan dendam.Ibu mana yang terima anaknya dimarahi dengan ganas dan dihina dengan sebutan ‘jalang kecil’? tamparan yang diterima Melissa belum cukup untuk meredam amarahnya.Orang-orang di sekitar juga mengangguk menyetujui ucapannya mengingat penghinaan Melissa pada gadis kecil itu dan semua kata-kata kotor yang dikatakannya untuk menghina ibu dan anak itu. Beberapa di antara mereka adalah wanita dan seorang ibu. Jika posisi mereka terbalik, mereka akan berbuat sama dengan Aria. Tida
Emily patah hati melihat putrinya dianiaya dan merangkak menuju putrinya dengan cepat.“Putriku yang malang ....” Melissa mendorong Emily dengan kasar dan mendongak menatap Aria sambil terisak menunjuknya dengan marah.“Aria, tunggu saja kamu! aku akan membalasmu!”Aria mengambil sapu tangan dari tasnya dengan acuh tak acuh.“Silakan saja, aku dengan senang hati meladenimu,” balasnya mengejek.Dia akan memberi mereka ‘hadiah’ yang luar biasa sebelum mereka membalasnya. Dia berbalik dengan acuh tak acuh melihat kekacauan yang dibuatnya.Para staf toko dan pelanggan menatapnya agak takut. Untunglah Aria sudah menginstruksikan Bibi pengasuh untuk membawa si kembar keluar hingga mereka tidak akan menyaksikan keganasannya. Aria mendekati salah satu staf toko dengan tenang sambil mengeluarkan kartu kredit hitamnya.Staf menerima kartu itu dengan ekspresi heran. Betapa terkejutnya dia melihat kartu kredit itu adalah kartu hitam tanpa limit. Dia menatap Aria dengan mulut menganga. Hanya bebe
“Diam Bu, berisik banget!” Suasana hati Melissa sangat buruk karena pertengkarannya dengan Aria. Ibunya hanya membuatnya tambah jengkel.Para pelanggan di sekitar menatap Melissa dengan pandangan mencemooh melihat sikap kasar dan kurang ajarnya pada ibunya sendiri.“Apa yang kalian liat! Urus urusan kalian sendiri!” bentak Melissa panas terbakar amarah.Mereka mendengus dan meninggalkan Melissa dengan pandangan merendahkan di mata mereka.Melissa menggertakkan giginya melihat pandangan merendahkan di mata mereka.Pada saat itu Aria melewati mereka dan melirik dengan ekspresi mencemooh sebelum meninggalkan toko.“Jalang sialan,” desis Melissa memelototi punggung Aria dengan penuh kebencian.“Nona ini kartu Anda.” Staf toko kembali mengembalikan kartu kredit Melissa.“Lama banget sih!” Melissa mengambil kartunya dengan kasar sebelum berbalik meninggalkan toko mata berkilat dingin.“Cih, siapa yang tahu berapa lama dia bisa menjadi tunangan Tuan Muda Jones. Dengan sikap angkuh dan kasar
“Kevin ....”Pria itu tersenyum menatap Aria dengan kilau kerinduan di wajahnya.“Sudah tujuh tahun kita tidak bertemu, kamu semakin cantik.”“Aaa ... terima kasih.” Aria tersenyum agak kaku dan mengalihkan pandangannya.“Dan kamu tampaknya tidak banyak berubah,” ujarnya melirik penampilan Kevin.Dia mengenakan pakaian santai sweater cokelat dipadukan mantel putih susu yang membungkus bahu kekarnya alih-alih setelan kerja membosankan yang selalu dikenakannya.Wajahnya yang tersenyum sangat berbeda dengan tujuh tahun yang lalu. Kevin yang tujuh tahun yang lalu selalu memasang wajah angkuh dan tanpa ekspresi. Dia tampak agak positif di bandingkan tujuh tahun yang lalu saat dia bersama Melissa.Kevin tertawa kecil sambil mengusap belakang kepalanya“Ya, bagaimana denganmu? Di mana kamu tinggal selama ini? aku tidak pernah melihatmu selama tujuh tahun di Capital.”“Aku tinggal di luar negeri,” balas Aria sopan, dalam hati ingin menghindar pria itu. masa lalu mereka agak tidak menyenangkan
Apa saat dia hamil muda saat tinggal di Capital hamil muda?Tapi Kevin tidak pernah mendengar Aria sudah menikah. Sebuah pikiran aneh melintas di kepala pria itu dia menatap Aria agak rumit. Mulutnya terbuka ingin bertanya tapi kemudian menutup mulutnya.Aria seperti melihat apa yang dipikirkan mantan tunangannya tentang dia dan tidak mencoba untuk menjelaskan. Hanya menatap pria itu dengan tenang menunggu ejekan dan hinaannya.Namun alih-alih menghinanya seperti tujuh tahun yang lalu dia justru tersenyum tulus.“Aku tidak tahu kamu sudah menikah, selamat ya.”Wajah Aria agak kaku. Dia tidak membantah atau mengoreksi ucapan Kevin yang mengira dia sudah menikah.“Ya terima kasih.”Kevin mengalihkan pandangannya pada si kembar sebelum berjongkok di depan mereka sambil tersenyum mengulurkan tangannya di depan Delin.“Halo, aku teman ibumu, siapa nama gadis cantik?”Delin tersipu dipuji oleh seorang paman tampan. Meski tidak setampan ayah dan paman Seth-nya, Kevin adalah orang asing yang
“Omong-omong, keluargaku akan mengadakan pesta untuk perayaan perusahaan dua minggu lagi, apa kamu ingin datang?”“Pesta? Tapi aku tidak mendapat undangannya.”“Aku bisa mengurus itu selama kamu mau datang. Akan kukirimkan undangan padamu.”“Ah, akan aku pikirkan. Aku agak sibuk dengan usaha bisnisku,” balas Aria mengalihkan pandangannya.Sejujurnya dia tidak ingin datang apalagi harus bertemu dengan orang tua Kevin yang dulu dianggap sebagai orang tua kedua baginya. Karena masalah kehamilan Melissa orang tua Kevin mengungkap wajah asli mereka dan menghinanya dengan kejam.Meski Aria ingin melupakan masa lalunya, ada beberapa hal yang tidak bisa dia lupakan. Terutama orang-orang yang dulu sangat dekat dengannya.Aria mengernyit suram mengingat penghinaan dan angkuh orang tua Kevin saat merendahkannya. Sebisa mungkin dia menjauh dari mereka untuk menjauh dari perasaan tidak enak.Kevin tampak tidak mengingat hal itu dan membujuknya untuk datang.“Banyak pengusaha dan rekan bisnisku yan
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per