“Delin ingin pergi ke taman bermain dan aku ingin bertemu Ibu.”“Kalau begitu ajaklah pengasuh ke taman bermain sebelum menemui Ibu di toko. Maaf ibu tidak bisa pergi bersama kalian.” Aria berkata menyesal sambil menatap buku sketsanya.Ada klien penting yang harus ditemui hari ini. dia tidak bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak-anaknya.“Tidak apa-apa. Aku tahu Ibu sibuk.” Dixon berkata penuh pengertian.Aria tersenyum sambil berkata, “Ibu akan cepat menyelesaikan pekerjaan Ibu dan menemani kalian ke taman bermain, okey.”Dixon menganggukkan kepalanya.“Oke, kami akan menunggu Ibu.”“Baik-baik ya sayang, Ibu sayang kalian.”“Aku juga sayang Ibu.”Setelah mengobrol beberapa saat Aria mengakhiri panggilannya dan mengalihkan pandangannya pada Jenny yang masih ada di kantornya.“Jenny, kamu tidak perlu menemaniku bertemu klien. Pergilah untuk menemani anak-anakku ke taman bermain. Aku akan lebih tenang jika kamu juga ikut menjaga mereka.”Meski ada pengasuh, Aria masih tidak
Setelah menemani Delin di taman bermain, mereka akhirnya mereka pulang. Aria tidak bisa datang menemani mereka karena kliennya penting mengajaknya makan malam.Di dalam kamar mandi, usai mandi Dixon menarik sebuah bangku sebelum naik untuk menatap cermin wastafel di depannya. Dia terdiam menatap refleksi wajahnya di cermin di depannya.Dia meraba-raba wajah kecilnya dan tidak melihat kemiripan wajahnya dengan ibunya. Kadang dia mendengar komentar pelayan di sekitarnya bahwa dia sama sekali tidak mirip dengan ibunya. Jika keluarga Garrett tidak melihatnya dilahirkan oleh Aria, mereka ragu Dixon adalah putranya.Dixon diingatkan dengan sosok pria tampan yang dilihatnya di layar papan iklan di pusat kota.Dario Clark, CEO Clark Corporation.Dixon tidak pernah berharap akan bertemu dengan ayah kandungnya. Dia bahkan tidak tahu seperti apa wajah ayah kandungnya.Ketika melihat wajah pria itu sangat mirip dengannya, jauh di lubuk hati kecilnya Dixon berharap pria itu adalah ayah kandungnya
“Dixon apa yang kamu lakukan di ruang kerja Ibu?” Aria terkejut melihat putranya berada di ruang kerjanya.Dixon menyilangkan tangan kecilnya di punggungnya, meremas foto di tangannya sambil tersenyum gugup menatap ibunya.“Aku sedang menunggu Ibu,” ujarnya sambil tersenyum manis untuk menutupi kegugupannya. Dia merasa bersalah sudah berbohong pada ibunya.Aria sama sekali tidak curiga dan membungkuk untuk mengelus rambut Dixon merasa bersalah karena tidak bisa menepati janjinya untuk menemani anak-anaknya.“Maaf, Ibu tidak bisa menemani kalian jalan-jalan.”Dixon menggelengkan kepalanya masih dengan senyum manis di wajahnya.“Tidak apa-apa kok. Aku tahu ibu sangat sibuk.”Aria justru semakin merasa bersalah mendengar ucapan Dixon. Dia tidak menyadari perilaku ganjil Dixon tanpa menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya.“Ibu sungguh minta maaf ....” kata Aria sesaat sebelum tersenyum cerah pada putranya.“Tapi Ibu punya kabar baik untuk kamu dan Delin.”Dixon mengangkat alis pen
Banyak artikel lengkap tentang Dario Clark.Dixon terkagum pria itu bukan hanya sekedar pengusaha biasa, tetapi dia berasal dari keluarga bergengsi dan mengembang bisnis keluarga Clark di usia muda. Pria itu sangat terkenal di Capital.Dixon dengan cepat berpindah ke artikel lain. Mata Dixon menyipit membaca sebuah judul artikel yang menarik minatnya.Calon istri Dario Clark menghilang dengan misterius tujuh tahun yang lalu.Calon istri?Dixon dengan gemetar meng-klik judul artikel tersebut. Segera halaman berisi rangkaian kata muncul di layar gadget. Dixon dengan pelan dan hati-hati membaca setiap kata yang tertulis di artikel. Tidak ingin melewatkan informasi apa pun.... Tujuh tahun yang lalu, Tuan Muda Dario Clark, usai mengakhiri pertunangannya dengan putri keluarga Steward, Hanna Steward, memutuskan untuk menikah dengan Nona Muda yang tidak terkenal dari keluarga Crowen, Aria Crowen.Jantung Dixon berdegup kencang, nama Aria Crowen tampak asing baginya. Tapi dia tahu itu adalah
“Aa ... aku ... aku sedang ingin berganti baju,” balas Dixon dengan suara kecil sambil menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang tertangkap berbuat nakal. Entah sudah berapa kali dia berbohong pada ibunya hari ini.Aria tidak menyadari hal itu dan tersenyum geli.“Kamu malu ibu melihatmu berganti baju?” Dia membungkuk menatap wajah kecil putranya dengan senyum menggoda.Dixon setinggi pinggangnya. Kadang dia takjub sekaligus sedih dengan pertumbuhan si kembar.Dixon menghindar tatapan ibunya dan berbohong.“Ya.”Aria terkekeh sambil mencubit kedua pipinya gemas dan penuh sayang.“Untuk apa malu. Bagi Ibu kamu adalah bayi yang baru ibu lahirkan kemarin. Kadang ibu sedih melihatmu dan Delin tumbuh begitu cepat.”Dixon mendongak menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya.“Ibu ... seperti apa ayah kandung kami?”Tubuh Aria membeku mendengar pertanyaan Dixon.Suasana menjadi kaku di dalam kamar. Dixon menatap Aria dengan tatapan penuh harap
Dixon tidak ingin membuat ibunya sedih dan tidak bertanya lagi tentang ayah kandungnya. Dia balas memeluk tubuh Aria.“Aku juga minta maaf ibu. Dixon tidak akan bertanya lagi tentang pria itu lagi. Dia meninggalkan kita dan ibu. Aku tidak akan mencarinya.”Aria merasa hatinya tertusuk mendengar kata-kata putranya. Dia memeluk tubuh kecil Dixon erat. Setitik air mata mengalir di pipinya.Maaf Dixon.........Keesokan paginya Aria cuti dan tidak berangkat ke toko seperti biasa. Dia membawa si kembar untuk melihat-lihat sekolah.“Ibu, Ibu, kita benaran akan sekolah di sini?”Delin melompat-lompat antusias di tempat duduknya.Aria mengangguk.“Iya, Ibu mungkin akan lama di sini. Aku tidak ingin mengabaikan pendidikan kalian dan lingkungan sosial. Kalian berdua harus bergaul dengan baik nanti dengan teman-teman baru,” ujar Aria menatap Dixon dan Delin.Dixon dan Delin mengangguk kepala mengerti.“Di Capital tidak seperti di Meksiko, kalian harus menahan diri agar tidak mememarkan identitas
Di dalam sebuah mobil sedan, sosok pria terlihat memandang keluar jendela dengan ekspresi dingin dan menyendiri.Haris meliriknya melalui kaca spion melihat ekspresi bos besar tampak murung. Suasana dalam mobil seperti gua es dan suram.Sudah berhari-hari dia masih belum ada kemajuan dalam penyelidikannya tentang Aria Crowen. Wanita itu muncul tiba-tiba dan menghilang seperti hantu.Bosnya terus menatapnya dengan ekspresi gelap setiap hari mendengar kemajuan penyelidikannya untuk mencari calon istrinya yang kabur. Tidak hanya itu, mood Dario sangat jelek dan berimbas pada pekerjaannya. Banyak karyawan yang datang untuk memberi laporan, keluar dari kantornya dengan ekspresi seperti keluar dari penjara azkaban.Haris mendesah dalam hati berharap keajaiban Nona Aria muncul dari udara tipis.Bunyi dering ponselnya menarik Haris dari lamunannya. Dia menunduk dan melihat layar ponselnya di atas dasbor sesaat. Ekspresinya berubah melihat nama Kyle di layar ponselnya.Dia segera memasang earp
Jika bukan demi reputasi keluarga Clark, Dario sudah lama menendang Kyle dan Clara dari kediaman Clark tanpa memberinya satu sen pun.Haris meringis mendengar teriakan keras Kyle hampir melukai gendang telinganya. Dia tahu lebih baik untuk tidak mencoba mendamaikan ayah dan anak. Haris tetap di sisi Dario.“Maafkan saya Tuan Kyle. Tuan Dario sedang sibuk saat ini hingga tidak bisa menjawab panggilan Anda.”“Jangan berani berbohong padaku! Suruh Dario membuka kartu kredit—“ Haris buru-buru memotongnya.“Maafkan saya Tuan Kyle, aku akan menghubungi Anda lagi,” ujar Haris sebelum mematikan sambungan teleponnya.Dia menghembuskan napas lega. Telinganya mendengar umpatan dan teriakan Kyle.Dario meliriknya dari ujung matanya.“Kamu masih belum belajar untuk tidak menghubungkan aku dengan pria tua itu,” ujarnya dengan suara dingin.“Maafkan saya Tuan Clark.” Haris meminta maaf dengan ekspresi meringis.Dia bukan Dario yang bisa melawan Kyle yang merupakan ayah kandungannya apalagi yang hany
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per