Di dalam sebuah mobil sedan, sosok pria terlihat memandang keluar jendela dengan ekspresi dingin dan menyendiri.Haris meliriknya melalui kaca spion melihat ekspresi bos besar tampak murung. Suasana dalam mobil seperti gua es dan suram.Sudah berhari-hari dia masih belum ada kemajuan dalam penyelidikannya tentang Aria Crowen. Wanita itu muncul tiba-tiba dan menghilang seperti hantu.Bosnya terus menatapnya dengan ekspresi gelap setiap hari mendengar kemajuan penyelidikannya untuk mencari calon istrinya yang kabur. Tidak hanya itu, mood Dario sangat jelek dan berimbas pada pekerjaannya. Banyak karyawan yang datang untuk memberi laporan, keluar dari kantornya dengan ekspresi seperti keluar dari penjara azkaban.Haris mendesah dalam hati berharap keajaiban Nona Aria muncul dari udara tipis.Bunyi dering ponselnya menarik Haris dari lamunannya. Dia menunduk dan melihat layar ponselnya di atas dasbor sesaat. Ekspresinya berubah melihat nama Kyle di layar ponselnya.Dia segera memasang earp
Jika bukan demi reputasi keluarga Clark, Dario sudah lama menendang Kyle dan Clara dari kediaman Clark tanpa memberinya satu sen pun.Haris meringis mendengar teriakan keras Kyle hampir melukai gendang telinganya. Dia tahu lebih baik untuk tidak mencoba mendamaikan ayah dan anak. Haris tetap di sisi Dario.“Maafkan saya Tuan Kyle. Tuan Dario sedang sibuk saat ini hingga tidak bisa menjawab panggilan Anda.”“Jangan berani berbohong padaku! Suruh Dario membuka kartu kredit—“ Haris buru-buru memotongnya.“Maafkan saya Tuan Kyle, aku akan menghubungi Anda lagi,” ujar Haris sebelum mematikan sambungan teleponnya.Dia menghembuskan napas lega. Telinganya mendengar umpatan dan teriakan Kyle.Dario meliriknya dari ujung matanya.“Kamu masih belum belajar untuk tidak menghubungkan aku dengan pria tua itu,” ujarnya dengan suara dingin.“Maafkan saya Tuan Clark.” Haris meminta maaf dengan ekspresi meringis.Dia bukan Dario yang bisa melawan Kyle yang merupakan ayah kandungannya apalagi yang hany
Dario tersenyum dingin dan mencengkeram lengan erat.“Tampaknya kamu lebih suka dipaksa—“Kaca di belakang Aria terdengar dipukul-pukul dan suara terendam dari dalam.Aria menegang.Dixon! ....Dixon melihat seorang pria tiba-tiba muncul dan menekan ibunya ke mobil. Matanya melebar menyadari siapa pria itu. Dario Clark!Matanya menyipit ingin tahu menatap wajah Dario. mendengar ibunya tampak berdebat dengan pria itu, lalu Dario mencengkeram dagu ibunya kasar. Wajahnya terlihat dingin dan tidak ramah.Ekspresi Dixon berubah marah. Dia bergegas membuka pintu mobil di sebelahnya. Namun menemukan pintu mobil terkunci. Dixon cemas mencoba membuka-buka pintu mobil sementara matanya terus melirik ke sebelahnya melihat ibunya masih bersama Dario. Dario melecehkan ibunya membuatnya semakin marah. Wajah pria itu sangat dingin dan mencengkeram lengan ibunya kasar.Dia memukul-mukul kaca jendela marah sambil memanggil ibunya.Mata Dario menyipit tajam menatap kaca jendela mobil di belakangnya“S
“Apa kamu gila?” Dia mendesis dingin.Aria menatapnya marah dengan mata berkaca-kaca.“Aku tidak peduli! Aku tidak terkurung atau barang sedetik pun dengan bajingan sepertimu ... Ah!” Aria berteriak ketika dunianya berputar.Ah tidak Dario menariknya sebelum menindih tubuh Aria ke bawah tempat tubuhnya“Dario Clark, apa kamu lakukan?!” Aria berkata gugup sambil melirik Haris. Wajah memerah malu karena Dario menindih tubuhnya dengan intim saat ada orang bersama mereka.Ekspresi Dario tampak gelap saat dia mencengkeram dagu Aria dan berbisik dengan suara rendah. “Aku tidak keberatan memperkosamu di sini jika kamu tidak menutup mulutmu.”Aria langsung menutup mulutnya dengan wajah pucat memelototi Dario ngeri.Bajingan gila!.....Sopir Aria tidak berdaya menghentikan menculik majikannya. Dia dengan tergesa-gesa mengambil ponselnya di saku dan menghubungi polisi untuk mengadukan kasus penculikan Aria.“Mohon maaf bisa Anda sebutkan nomor pelat mobil?” tanya polisi dengan sopan di seberan
Aria menatap keluar jendela mobil. Hiruk pikuk kendaraan dan gedung pencakar langit sudah lama menghilang digantikan deretan pepohonan hutan di sepanjang jalan, menolak memperhatikan pria di sebelahnya. Pun dengan Dario yang tidak mengucapkan sepatah kata pun.Haris memperhatikan dari kaca spion dan tidak berani berbicara pada salah satu dari mereka. Suasana dalam mobil goa dingin.Butuh tiga jam perjalanan sebelum mobil Dario berhenti di depan sebuah vila.Aria menatap vila tersebut dengan ekspresi rumit. Vila ini menyimpan kenangan saat dia dikurung selama masa kehamilannya.Vila ini berada di tempat terpencil. Akan sulit bagi orang lain untuk mengetahui keberadaannya dan mengeluarkannya dari cengkeraman Dario. Jika Seth di sini, Aria akan menghubungi sepupunya. Sayang dia bahkan tidak membawa ponselnya untuk menghubungi SethDario keluar lebih dulu dan memandang Aria yang masih dalam mobil.“Turun.”Aria menatapnya marah dan tidak turun dari mobil sambil menyilangkan tangannya di d
Aria terkejut melihat Dixon dan Seth datang. Bagaimana Seth bisa ada di Capital?Pikiran Aria terputus ketika mendengar Dixon berteriak memanggilnya.Aria dapat melihat ekspresi terkejut di wajah Dario. Yah, dia tidak bisa menyembunyikan Dixon dari Dario.Aria kemudian malu menyadari kondisi tubuhnya setengah telanjang di atas tempat tidur dengan Dario di atas tubuhnya. Aria merutuk Seth dalam hati karena membawa Dixon ke dalam kamar dan membuatnya melihat kondisinya yang memalukan.Untunglah tubuh Dario menutupinya dari pandangan Dixon dan Seth. Dia menendang Dario yang linglung dan melepaskan borgol yang tidak terkunci dari tangannya. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang setengah telanjang.Dixon berlari naik ke tempat tidur dan menerjang Aria dengan pelukan erat.Aria balas memeluknya erat-erat.“Ibu, kamu tidak apa-apa kan? Kamu tidak terluka?” Dixon bertanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca penuh dengan kekhawatiran.Aria malu dan berharap Dixon tidak menyadari ap
“Kemarilah Dixon ....” Seth mengulurkan tangannya pada Dixon.Dario menepis tangannya dan berdiri berhadapan dengan Seth.“Siapa kamu? Beraninya kamu masuk ke vilaku tanpa izin dan mengambil wanitaku serta anakku,” desisnya dingin.“Kamu tahu kamu bisa dituntut atas penculikan. Aku bisa memastikanmu mendekam di penjara,” desisnya mengancam Dario.“Aku ragu kamu bisa melakukan itu,” balas Dario meremehkannya.“Yang seharusnya mendekam di penjara adalah kamu. Membawa senjata api dan menerobos ke rumah orang lain,” ujarnya melirik pistol di tangannya.Dia mengerutkan keningnya menebak-nebak identitas pria itu. Bagaimana dia bisa tahu vilanya dan menerobos dengan senjata di tangannya.Dario menetapnya curiga.“Aku tidak ingin berbasa-basi denganmu. Minggir sebelum aku membunuhmu,” desis Seth menatapnya tajam.“Ayo Dixon.”Dario menghalanginya dengan ekspresi marah di wajahnya.“Dan apa yang membuatmu berpikir aku akan membiarkan kalian pergi. Bahkan jika kamu bisa membawanya pergi dari si
Dario menarik bibirnya membentuk garis lurus dengan ekspresi muram di wajahnya m“Ayo Dixon.” Sambil menggenggam tangan Dixon, Seth berbalik meninggalkan kamar itu.Ketika Dario menatap Dixon yang sangat patuh pada pria itu dan menggenggam tangannya, hatinya terganggu dan berharap bisa menjauhkan Dixon dari pria itu.Dia putranya!Apa hubungan Aria dengan pria itu? Mengapa putranya begitu dekat dengannya?Aria tidak memedulikan Dario dan melilitkan tubuhnya dengan selimut turun dari tempat tidur.Dario tiba-tiba menahan lengannya dan menatapnya dengan mata menyipit.“Apa hubunganmu dengan pria itu?”Aria menatapnya tajam.“Tidak ada hubungannya denganmu!” Dia menepis tangannya dan berjalan mengambil setengah gaunnya yang robek di lantai.Sebelum Aria pergi dia mendengar Dario berkata.“Aku tidak akan menyerah. Aku akan mendapatkanmu dan anak-anakku.”......“Bagaimana kamu datang ke Capital?” Di dalam mobil Van, Aria bertanya menatap Seth di sebelahnya.Mereka sudah meninggalkan vila
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per