“Tidak buruk.” Seth berkomentar ketika Aria melewatinya.Aria tersenyum padanya dan mengucapkan terima kasih atas pujiannya.Seth melihat Aria menggendong Dixon, mengulurkan tangannya untuk menggendong Dixon.“Biarkan aku saja. Pasti berat menggendongnya.”Aria menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.“Tidak apa-apa. Aku ingin terus menggendongnya karena ketika dia bangun dia aku tidak akan bisa menggendongnya,” lanjutnya terkekeh mengingat sifat dewasa kecil Dixon yang tidak ingin diperlakukan seperti anak kecil.Seth juga tersenyum pemikiran dengan Aria.“Ayo masuk.” Aria mengajak Seth masuk ke dalam rumahnya.Saat Aria masuk dia melihat sosok kecil Delin berteriak sambil berlari menghampirinya. Bibi pengasuh mengikutinya di belakang.“Ibu .....” Delin menerjang memeluk kaki Aria. Dia mendongak menatap Aria dengan mata berkaca-kaca.“Ibu, kamu dari mana saja. Mengapa ibu tiba-tiba pergi meninggalkan Delin ....” Dia berkata dengan ekspresi cemberut.Gadis kecil itu tampak tida
Delin mendorong pintu putar masuk ke dalam gedung perusahaan. Dia berdecak kagum melihat interior dalam ruangan sangat mewah dan elegan.Para orang dewasa berlalu lalang ke sana-kemari sibuk dengan urusan masing-masing tidak memedulikan seorang gadis kecil menerobos masuk.Delin b berlari mendekati meja resepsionis. Dia berdecak melihat meja resepsionis sangat tinggi hingga dia tidak dapat melihat wanita yang berjaga di meja resepsionis.Dia mendongak dan menarik napas dalam-dalam sebelum berteriak.“Hellooooo ....” panggil Delin dengan suara kekanak-kanakannya yang nyaring.Tidak ada yang menyahut. Bahkan pria dewasa yang tampan di sebelahnya tidak menyadari keberadaan Delin karena tubuhnya kecil.“Helloooo ....” Dia memanggil sekali lagi.Namun tetap tidak ada yang menyahutnya.Delin kesal dan menarik-narik ujung kemeja seorang pria tampan di sebelahnya.“Paman, paman, paman ....”Pria di sebelahnya menunduk dan terkejut melihat sosok gadis berusia enam tahun yang terlihat menggemas
“Dario Clark. Papa Delin Dario Clark!”Baik resepsionis wanita maupun pria tampan yang menggendong Delin terkejut mendengar pernyataannya.“A-apaa! Dario Clark adalah papamu?!” kata pria tampan itu terkejut menatap gadis kecil dalam pelukannya dengan pandangan luar biasa.Delin mengangguk dengan percaya diri.“Hahaha pasti ada kesalahpahaman di sini.” Resepsionis tertawa kaku membantah kata-kata Delin. Meski dia terkejut dan penasaran, dia tidak boleh membiarkan rumor bos besar tentang gadis kecil mengaku adalah putri bos besar.Semua orang di perusahaan dan Capital tahu Dario belum menikah apalagi memiliki seorang anak berusia enam tahun.Jika ada rumor bos besar tiba-tiba memiliki putri berusia tujuh tahun tersebar, dia bisa kena masalah.“Nona kecil, tidak baik berbohong. Tuan Dario Clark belum menikah. Apa kamu ingat nomor orang tuamu atau punya ponsel biar kakak bantu kamu cari orang tuamu, okey?”Delin mengembungkan pipi chubby kesal sebelum berteriak marah.“Sudah kubilang Pap
“Aku ceroboh,” gumamnya dengan ekspresi muram.“Bagaimana aku bisa tidak menyadari tokoh sepenting Seth Garrett mendekati Aria,” desisnya dengan tatapan menusuk pada berkas di atas mejanya.Dia tidak merasa latar belakang Aria yang mengesankan memiliki keluarga Garrett adalah hal yang baik untuknya.Dia mengingat pertemuannya dengan Seth. Ekspresi Dario sangat muram. Dia bisa mendominasi atau berbuat semena-mena pada Aria seperti yang dia lakukan tujuh tahun yang lalu. Dia bisa memprediksi tidak mudah untuk mendapatkan Aria atau pun anak-anaknya dengan Seth di sekitarnya dan dukungan latar belakang Garrett.Satu-satunya cara adalah mendekati Aria dengan normal tanpa pemaksaan.Ya itu pun dengan sepupunya akan menatapnya seperti harimau. Pria itu akan menodongkan pistolnya bahkan sebelum dia mendekatinya tiga langkah, pikirnya sinis mengingat ancaman Seth.Itu membuatnya frustrasi tidak bisa melihat Aria atau pun anak-anaknya. Dia tidak bisa gegabah menentang Garrett dengan mengambil h
Dia sangat menggemaskan. Senyum tiba-tiba menghilang melihat seorang pria dewasa menggendongnya. Tatapan berubah mematikan melihat pria itu hendak mencium gadis kecilnya. Dia melangkah mendekati mereka dengan cepat. Resepsionis wanita mulai kehilangan kesabaran dengan kekeraskepalaan gadis kecil itu. “Nona kecil ....” “Apa yang terjadi di sini?” Tiga kepala menoleh menatap ke arahnya. Raut wajah resepsionis berubah hormat ketika memberi salam. “Tuan Clark, selamat siang.” Dario tidak memedulikannya. Tatapan sangat mematikan menatap pria yang masih menggendong putrinya. Pria itu menyeringai menatap Dario. “Yo~~ Dario, apa kabar?” “Allen, apa yang kamu lakukan di sini?” balas Dario dengan suara sedingin es memelototi tangan Allen yang menggendong putrinya dengan tatapan maut. Sebelum Allen membalasnya, gadis kecil di gendongnya berteriak gembira. “Paman tampan!” serunya memaksa turun dari gendongan Allen. Allen terpaksa menurunkannya dari gendongnya. Delin segera berlari da
Delin memiringkan kepalanya dengan ekspresi polos menatap Dario.“Mengapa Delin harus minta Ibu bersama Papa? Papa kan suami Ibu, masa tidak tinggal bersama? Apa Ibu mencampakkan Papa?”Pufftt!Allen tersedak ludahnya sendiri, hampir tercekik sebelum tertawa terbahak-bahak menepuk-nepuk pundak Dario yang berlutut di depan gadis kecil itu.“Hahaha benar, benar, benar! Dario mengapa kamu tidak tinggal bersama istrimu? Omong-omong siapa istrimu? Aku tidak pernah mendengarmu sudah menikah apalagi memiliki anak seusia gadis kecil ini.” Dia terkekeh geli menatap Dario menggoda.Dario tidak menghiraukannya. Otak geniusnya mendadak blank mendapat serangan pertanyaan putrinya.“Papa, mengapa kamu tidak tinggal bersama ibu?” Delin bertanya dengan ingin tahu menarik-narik lengan kemeja Dario untuk perhatian pria itu.Dario berkedip menatap ke sana kemari mencari alasan untuk menjawab pertanyaan putrinya. Dia bahkan menatap Haris untuk membantunya menjawab pertanyaan Delin.Namun Haris langsung m
Allen mati-matian menggigit bibir bawahnya menahan dirinya agar tidak tertawa terbahak-bahak melihat Dario seorang pengusaha sukses dan brilian dimarahi oleh seorang gadis kecil.Dario terbata-bata tidak tahu bagaimana menangani temperamen putrinya. Dia tidak hanya terlihat manis, polos dan imut, tetapi juga pintar dan temperamennya berapi-api langsung memarahi Dario.Menjadi pintar juga tidak terlalu bagus. Pantas Dixon memusuhinya di pertemuan mereka tempo hari.“Delin bukan seperti itu, Papa dan Ibu ....”Dario butuh waktu lama untuk membujuk dan menenangkan putrinya di lobi perusahaannya.Hal itu menarik perhatian beberapa karyawannya di hotel melihat seorang pria dewasa yang merupakan bos besar Clark Corporation berlutut di depan seorang gadis kecil yang merajuk dan menenangkannya tampak siap menjadi budak putrinya.“Delin, Papa minta maaf. Papa tidak meninggalkan Delin, Dixon dan Ibu. Tapi ibumu yang pergi meninggalkan Papa.” Dario menjelaskan dengan memasang ekspresi sedih yang
“Jadi siapa ibunya?” Allen duduk di sebelah Dario di sebuah bangku taman sambil mengawasi Delin bermain seluncuran di taman anak-anak.Dia menyodorkan sekaleng soft drink pada pria itu sambil menatapnya dengan rasa ingin tahu dingin.Dario tidak menyembunyikannya dari teman karib tentang hubungannya dengan Aria.“Apa kamu ingat sekretarisku tujuh tahun yang lalu?”“Sekretaris yang mana? Kamu punya banyak dan berganti-ganti sekretaris waktu itu.”Dario menatapnya sebal.“Aria Crowen, putri dari keluarga Crowen. Tujuh tahun yang lalu aku sudah mengumumkan pernikahanku di depan masyarakat kelas atas, kamu ingat?”“Oh gadis itu. Aku ingat dan sampai sekarang pernikahan kalian tidak pernah terlaksanakan, dia masih berstatus calon istrimu?”Dario mengangguk.“Dan wanita itu hamil dan meninggalkanmu saat itu? Sekarang dia kembali membawa anak-anaknya?”Dario mengangguk sekali lagi.Allen bertepuk tangannya dengan ekspresi heran dan geli.“Sungguh luar biasa, kehidupan lebih drama dibandingka
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per