Allen mati-matian menggigit bibir bawahnya menahan dirinya agar tidak tertawa terbahak-bahak melihat Dario seorang pengusaha sukses dan brilian dimarahi oleh seorang gadis kecil.Dario terbata-bata tidak tahu bagaimana menangani temperamen putrinya. Dia tidak hanya terlihat manis, polos dan imut, tetapi juga pintar dan temperamennya berapi-api langsung memarahi Dario.Menjadi pintar juga tidak terlalu bagus. Pantas Dixon memusuhinya di pertemuan mereka tempo hari.“Delin bukan seperti itu, Papa dan Ibu ....”Dario butuh waktu lama untuk membujuk dan menenangkan putrinya di lobi perusahaannya.Hal itu menarik perhatian beberapa karyawannya di hotel melihat seorang pria dewasa yang merupakan bos besar Clark Corporation berlutut di depan seorang gadis kecil yang merajuk dan menenangkannya tampak siap menjadi budak putrinya.“Delin, Papa minta maaf. Papa tidak meninggalkan Delin, Dixon dan Ibu. Tapi ibumu yang pergi meninggalkan Papa.” Dario menjelaskan dengan memasang ekspresi sedih yang
“Jadi siapa ibunya?” Allen duduk di sebelah Dario di sebuah bangku taman sambil mengawasi Delin bermain seluncuran di taman anak-anak.Dia menyodorkan sekaleng soft drink pada pria itu sambil menatapnya dengan rasa ingin tahu dingin.Dario tidak menyembunyikannya dari teman karib tentang hubungannya dengan Aria.“Apa kamu ingat sekretarisku tujuh tahun yang lalu?”“Sekretaris yang mana? Kamu punya banyak dan berganti-ganti sekretaris waktu itu.”Dario menatapnya sebal.“Aria Crowen, putri dari keluarga Crowen. Tujuh tahun yang lalu aku sudah mengumumkan pernikahanku di depan masyarakat kelas atas, kamu ingat?”“Oh gadis itu. Aku ingat dan sampai sekarang pernikahan kalian tidak pernah terlaksanakan, dia masih berstatus calon istrimu?”Dario mengangguk.“Dan wanita itu hamil dan meninggalkanmu saat itu? Sekarang dia kembali membawa anak-anaknya?”Dario mengangguk sekali lagi.Allen bertepuk tangannya dengan ekspresi heran dan geli.“Sungguh luar biasa, kehidupan lebih drama dibandingka
“Di mana kamu menyembunyikan putriku—!” tinju Aria menghantam dada Dario marah.Dario mengerutkan keningnya dan menangkap tangannya sebelum dia memukulnya sekali lagi.“Mengapa kamu bertanya tentang Delin padaku? Bukankah dia bersamamu?” balasnya sarkastis sebelum memarahinya.“Delin lepas dari pengawasanmu dan hilang, apa hanya sebatas ini perawatanmu pada putri kita? Membiarkannya berkeliaran sendirian dan lepas dari pengawasan orang dewasa. Bagaimana kalau ada orang orang jahat yang menculiknya,” desisnya menatap Aria tajam.Aria tertawa hampir histeris.“Putri kita? Omong kosong apa yang kamu semburkan! Dia putriku! Dan kamu tidak berhak mengkritikku. Ini tidak akan terjadi jika kamu tidak pernah muncul di depan anak-anak!”“Aku yang melahirkannya dan membesarkannya selama tujuh tahun tanpa masalah apa pun sampai kamu ....” Aria terengah-engah tidak melanjutkan kalimatnya. Matanya memelototi Dario dengan tatapan belati.“Sampai kamu muncul, semua jadi kacau! Kamu membuat Dixon tra
Aria meraih kerah kemejanya dengan agresif. “Dengar bajingan, kamu bisa melakukan apa yang kamu suka padaku, penghinaan dan pelecehan, tapi jangan pernah menyentuh anak-anakku ataupun memanfaatkan mereka,” desisnya menatap belati pada pria itu. “Aku akan membuatmu menyesal jika kamu memanfaatkan anak-anakku lagi!” Dario menatap mata penuh amarah Aria dengan tenang, membiarkannya mencengkeram kerah kemejanya. Keduanya saling menatap selama beberapa saat dengan emosi masing-masing. Setelah beberapa saat, Dario berkata tanpa memutuskan kontak mata mereka. “Aku tidak akan pernah melakukan itu. Aku memang seorang bajingan, tapi aku tetaplah seorang ayah,” ujarnya dengan ekspresi tenang. “Tidak ada orang tua yang akan menyakiti anak-anaknya,” lanjutnya dengan suara tegas dan serius menatap Aria. “Kamu bisa mencari tahu sendiri bahwa aku tidak membuat lelucon mengerikan seperti itu memanfaatkan putriku dan menjelekkannya hanya untuk mendapatkanmu.” Aria menatapnya dengan mata menyipit
Seth muncul di depan Dario, menahan dadanya dengan ekspresi datar.“Seth ....” Aria menoleh menatap sepupunya.“Pergilah duluan,” ujar Seth melirik Aria dari ujung matanya.Aria mengangguk. Tanpa menatap Dario meninggalkan dia meninggalkan apartemennya dengan Delin yang masih menangis di pelukannya memanggil Dario.Hati Dario tercubit melihat putrinya memanggilnya. Dia ingin menyusul Aria namun Seth sekali lagi menahan dadanya.Dario meliriknya dengan tatapan marah dan menyingkirkan tangannya dari dadanya.“Apa yang kamu lakukan?” desisnya dengan tatapan mengancam.Seth menatapnya acuh tak acuh, tampak tidak terpengaruh dengan pandangan mengancam Dario.“Bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk menjauh dari Aria dan anak-anak?”Dario menyeringai sinis.“Apa hakmu melarangku? Dan siapa kamu bagi mereka untuk memperingatkan aku, ayah kandung si kembar, menjauh dari anak-anakku?” cibirnya dingin.Sudut bibir Seth berkedut, namun dia tetap mempertahankan topeng tanpa ekspresi di wajahnya
“Bagaimana jika aku beritahu kenyataan ini pada mereka?”Wajah Seth berkedut dengan urat biru menonjol di pelipisnya. Ketenangannya hilang mendengar setiap kata-kata Dario.Dia mencengkeram kerah kemeja Dario semakin erat.“Jangan berani-berani ....” Dia mendesis menatap Dario mengancam.Dario mencibir dan melepaskan cengkeraman Seth dari kerah kemejanya dengan kasar.“ha yang sama berlaku untukmu. Jangan berani menghalangi hubunganku dengan Aria ataupun anak-anakku atau menggunakan pengaruh keluarga Garrett-mu untuk mengancamku. Jangan melewati batasmu,” desis Dario sebelum mendorong Seth dan berbalik masuk ke apartemennya dan menutup pintu tepat di depan hidung Seth.“Sialan!” Seth menendang dinding di sebelahnya begitu pintu tertutup.Dia memelototi pintu apartemen Dario dengan napas terengah-engah.Beraninya dia mengancamku?!Sorot mata Seth menjadi gelap.Dario Clark, jangan pikir kamu menang.....Delin masih menangis ketika mereka sampai di rumah.Aria sakit kepala tidak peduli
Dixon menarik ujung baju Aria untuk meminta perhatian ibunya.Aria menunduk menatap putranya dengan pandangan bertanya.“Ibu jangan marah sama Delin. Ini salahku karena tidak mengawasinya hingga dia bisa menyelinap pergi dan bertemu dengan pria itu.” Dixon menatap ibunya dengan pandangan hati-hati, takut akan membuat Aria marah karena membela ibunya.Aria mengusap keningnya yang sakit. Sifat manja dan tidak kenal takut membuatnya marah sekaligus cemas. Bisa-bisanya anak seusia enam tahun pergi sendirian sejauh itu ke perusahaan Dario sendirian. Dia takut setengah mati mendapat kabar putrinya hilang dan tidak tahu ke mana. Butuh seharian untuk mencarinya di seluruh Capital. Jika bukan karena berita itu, Aria tidak akan tahu apa yang terjadi pada putrinya.“Ibu tidak marah. Hanya agak ... takut. Delin masih berusia enam tahun dan berani pergi sendiri sejauh itu menemui pria itu,” desis Aria menggertakkan gigi sebelum menghempaskan tubuhnya ke sofa.“Ini juga salah ibu,” desahnya mengus
Aria tidak ingin Dixon dan Delin membencinya karena memisahkan mereka dan diam-diam bertemu di belakang punggungnya.Tubuh Dixon sesaat kaku sebelum dia menunduk dan mengalihkan pandangan.“Aku benar-benar tidak ingin bertemu dengan pria itu,” gumamnya pelan.Aria menatapnya dengan tatapan dalam berharap bisa melihat perasaan anak itu tentang sosok ayahnya. Namun dia tidak bisa melihat perasaan anak itu karena Dixon memasang wajah datar. Kadang dia merasa Dixon bukan anak usia enam tahun.“Tapi Ibu bisa mengatur pertemuan Delin dengan pria itu daripada Delin akan menyilap diam-diam lagi.” Setelah mengatakan itu dia berbalik naik ke kamarnya meninggalkan Aria sendirian di ruang tamu.Aria mendesah menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa sambil menutup matanya dengan lengannya.Apa yang harus dia lakukan?Haruskan dia mempertemukan anak-anaknya dengan Dario Clark?.....Di sebuah klub malam, di depan pintu salah satu kamar VIP terlihat seorang wanita bergaun hitam berpotongan rendah di b
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per