Share

Panggilan Telepon

“Ada yang bisa saya bisa bantu Nyonya?” tanya pelayan itu dengan ekspresi hormat.

“Bersihkan pecahan vas di lantai dan ambilkan kotak P3K, cepat!”

“Baik Nyonya.”

Salah satu dari pelayan itu membersihkan pecahan beling vas yang berserakan di lantai sementara satunya keluar untuk mengambil kotak.

Mereka saat ini sedang merangkai bunga yang baru di petik di taman rumah kaca kediaman Garrett.

“Mengapa kamu begitu ceroboh. bukankah kamu selalu fokus? Lihat kamu sampai melukai kakimu,” omel Mira khawatir melihat kaki Aria berdarah tergores pecahan beling.

Aria tersenyum meringis.

“Tidak tahu Nek, hanya saja perasaanku tiba-tiba tidak enak,” ujar Aria mencengkeram bagian depan keras dadanya. Dia mengerutkan keningnya. Entah mengapa hatinya terus gelisah.

“Mungkin kamu sakit?” kata Mira meraba kening Aria.

Dia dapat merasakan kening Aria berkeringat dingin.

“Lihat kamu sampai berkeringat dingin. Mungkin kamu sakit.”

“Benarkah?” Aria meraba keningnya, tangannya sedikit gemetar. Gelisah di hat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status