“Ada yang bisa saya bisa bantu Nyonya?” tanya pelayan itu dengan ekspresi hormat.“Bersihkan pecahan vas di lantai dan ambilkan kotak P3K, cepat!”“Baik Nyonya.”Salah satu dari pelayan itu membersihkan pecahan beling vas yang berserakan di lantai sementara satunya keluar untuk mengambil kotak.Mereka saat ini sedang merangkai bunga yang baru di petik di taman rumah kaca kediaman Garrett.“Mengapa kamu begitu ceroboh. bukankah kamu selalu fokus? Lihat kamu sampai melukai kakimu,” omel Mira khawatir melihat kaki Aria berdarah tergores pecahan beling.Aria tersenyum meringis.“Tidak tahu Nek, hanya saja perasaanku tiba-tiba tidak enak,” ujar Aria mencengkeram bagian depan keras dadanya. Dia mengerutkan keningnya. Entah mengapa hatinya terus gelisah.“Mungkin kamu sakit?” kata Mira meraba kening Aria.Dia dapat merasakan kening Aria berkeringat dingin.“Lihat kamu sampai berkeringat dingin. Mungkin kamu sakit.” “Benarkah?” Aria meraba keningnya, tangannya sedikit gemetar. Gelisah di hat
Aria tidak pernah mendengar kabar Melissa selama satu tahun ini. Aria merasakan firasat yang sangat buruk.Wanita itu pasti bukan Melissa karena dia tidak pernah memanggilnya kakak. Dia hanya akan memanggilnya seperti itu bukan untuk sesuatu yang baik.Suara tawa keras membalas pertanyaan Aria.“Kak Aria apa kamu sudah melupakan suaraku? Ini aku, Melissa Crowen, adik tirimu tersayang. Apa kamu merindukan aku?” tawanya mengejek Aria.Aria seolah merasakan batu jatuh di hatinya membuatnya sakit dan panik.“Me-Melissa ... ini sungguh kamu? mengapa kamu memegang ponsel Dario dan meneleponku?!” balas Aria kalut sembari menggigit kuku jarinya. “Menurutmu kenapa Kak?” Melissa tersenyum mengelus wajah Dario yang terikat pingsan di kursi.“Calon suamimu sungguh tampan. Sayang wajahnya terluka dan berdarah, membuatnya tidak tampan lagi.”Aria menegang mendengar kata-kata Melissa, dia sontak berdiri.“Jangan menipuku? Mustahil kamu bisa melukai Dario!”Melissa mengerucutkan bibirnya dengan eksp
Melissa meliriknya dengan senyum di bibirnya pada saat yang sama video itu terkirim pada Aria.Sementara itu Aria berjalan mondar-mandir di kamarnya dengan ekspresi cemas dan gelisah menunggu kepastian dari Melissa.Tiba-tiba notice ponselnya berbunyi. Aria kecewa melihat bukan nomor ponsel Dario yang dipegang Melissa yang meneleponnya melainkan asisten Dario, Haris.Aria dengan cepat mengangkat telepon Haris dan sekaligus menginterogasinya mengapa ponsel Dario sampai ada pada Melissa.“Halo ....”“Nona Aria, apa Anda bertemu dengan Tuan Dario?” Suara Haris tampak terdengar cemas.“Tidak. Apa yang terjadi? Aku baru saja mendapat telepon dari nomor Dario. Tapi bukan dia berbicara padaku, melainkan Melissa.”Haris membelalak mendengar kata-kata Aria.“Nona apa kamu yakin bahwa itu adalah Nona Melissa?” Dia berkata dengan suara ketakutan. Tidak lama setelah tiba di bandara Meksiko, dia baru menerima kabar bahwa Melissa kabur dari rumah sakit jiwa. Dan sekarang dia tidak bisa menghubungi
“Melissa! Apa yang kamu lakukan?!” serunya marah.“Kamu sudah melihat video yang kukirim? Aku tidak berbohong, kan?” balas Melissa terkekeh.“Apa kamu sudah gila! Apa yang sudah dilakukan Dario padamu sampai kamu membalasnya seperti ini?! jika kamu membenciku, kamu seharusnya mendatangiku!” bentak Aria dengan mata memanas.Melissa mendengus dingin. “Tenang, aku memang ingin balas dendam padamu dan juga Dario Clark.” Melirik Dario yang kesakitan terika di kursi.“Aku hanya membalas apa yang dia lakukan padaku. Apa kamu tahu di mana aku selama setahun ini?” lanjutnya mendesis memelototi Dario.“Dario Clark menyuruh sekelompok pria melecehkan aku dan kemudian mengurungku di rumah sakit jiwa. Kakak, kamu tahu betapa hancurnya hidupku di kurung di rumah sakit jiwa? Hari ini aku berhasil menculik calon suami tersayangmu untuk membalas dendamku.”“ Kakak, apa yang harus aku lakukan padanya? Membunuhnya atau menyiksanya?” dia berkata sambil tertawa terbahak-bahak.Aria mengepalkan tangannya
Aria keluar dari kediaman Garrett tanpa memberitahu siapa pun selain Seth.“Nona, Anda akan ke mana?” Satpam bertanya ketika Aria membunyikan klakson untuk membuka pintu gerbang.“Aku ada urusan penting, cepat buka pintunya!” Aria berkata tidak sabar dan gelisah menekan klakson mobil.Satpam tidak berani menunda dan membuka pintu gerbang untuk Aria.“Selamat jalan dan hati—“ sebelum Satpam menyelesaikan kalimatnya, Aria langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi meninggalkan kediaman. Laju mobilnya membuat satpam terkaget-kaget.Apa Nona Aria begitu terburu-buru? Satpam bertanya-tanya dalam hati sembari menutup pintu gerbang.Tiba-tiba terdengar lagi klakson mobil membuatnya tersentak kaget. Satpam itu langsung menoleh dan melihat mobil Audi hitam yang selalu dikendarai Seth.“Paman, tolong buka pintu gerbangnya!” Seth berseru mengeluarkan kepalanya dari jendela.“Baik Tuan Muda.” Satpam itu buru-buru membuka pintu gerbang yang hendak ditutupinya tadi.“Selamat jalan Tuan, hati-hati
“bagaimana aku bisa tidak datang saat seseorang menyakitimu!” balas Aria dengan mata berkaca-kaca dan dengan cepat mencoba melepaskan ikatan di tubuh Dario.Namun sayang ikatan simpul tali itu sangat kuat dan rumit.“Mengapa ikatan ini tidak bisa buka!’ isaknya mencoba membuka ikatan di tubuh Dario,“Aku bisa mengurus diriku sendiri. Kamu harus cepat pergi! Melissa akan menyakitmu!” kata Dario cemas.“Cepat tinggalkan aku dan pergi dari sini!”Aria menggelengkan kepalanya.“Aku tidak akan meninggalkanmu!” tegasnya tetap membuka ikatan di tubuh Dario.Sayang tali itu sangat kuat dan ikatannya sangat rumit. Aria putus asa tidak melepaskan ikatan di tubuh Dario dan tidak ada pun benda tajam yang bisa digunakan untuk memotong tali yang mengikat Dario.Sementara Dario cemas. Dia tidak tahu ke mana Melissa dan pria yang bernama Alex pergi. Dia pingsan setelah dipukul. Tapi dia tahu Melissa sudah merencanakan Aria datang untuk mencelakainya.“Aria, kamu harus pergi! Jangan pedulikan aku. Cep
“Alex, bagaimana menurutmu? Ide apa yang kamu punya agar mereka bisa merasakan penderitaan yang sama seperti yang kualami?” Melissa berbalik bertanya pada pria di belakangnya dengan senyum main-main di wajahnya.Pria di belakangnya menyilangkan tangannya di depan dada, lalu melirik Aria di atas.Matanya berkilau dengan kilatan aneh menatap tubuh Aria dari atas ke bawah.Dario mengernyit dan memelototi Alex marah melihat matanya yang tertuju pada tubuh Aria. Entah mengapa dia merasakan firasat buruk tentang ini.Alex menyeringai dengan seringai di wajahnya.“Bagaimana kalau membuat saudara tirimu merasakan apa yang kamu rasakan ketika Dario mengirim sekelompok orang untuk melecehkanmu?”Mata Melissa berbinar dengan ekspresi senang.“Benar juga. Idemu sangat bagus.” Dia kemudian menoleh menatap Aria dan Dario dengan senyum jahat.“Jangan berani-beraninya kamu melakukan sesuatu pada Aria!” Dario berkata mengancam mengerti apa yang akan dilakukan Melissa dan Alex pada Aria. Dia meronta di
“Akhh!!” Aria berteriak kesakitan meraih tangan Melissa agar melepaskan rambutnya.“Melissa Crowen! Lepaskan Aria, jalang!” Dario berseru marah melihat perlakuan Melissa pada wanita yang dicintainya.Melissa semakin kasar mencengkeram rambut Aria sambil menyeringai liar mengeluaekan sebuah belati dari sakunya.Senyum kejamSeth tidak berhenti dan menaiki perut Alex, dia menghantam wajahnya dengan pukulan keras bertubi-tubi.“Senyum kejam tersungging di bibirnya saat dia menempelkan belati itu ke leher Aria.“Kalian berdua tidak akan bisa pergi dari sini. Aku akan membunuh kalian di sini! Hahahaa .....”Melissa tertawa terbahak melihat ketakutan di wajah Dario.“Kamu gila!” seru Dario marah dan panik.“Aku memang gila! Kamu mengirimku ke rumah sakit jiwa!” geram Melissa tampak terprovokasi dengan ucapan Dario. dia dengan kuat menempelkan belati itu ke leher Aria. Darah mengalir dari sayatan pisau.“Melissa, kumohon hentikan!” Dario berseru panik. Dia tidak berani berkata apa-apa lagi