"Tok tok tok dokter Giandra! Buka pintunya tanda seru anak magang ingin bertamu!"Dia bertingkah seperti anak kecil yang sedang mengajak temannya untuk bermain. Beberapa kali dia membenturkan kepalanya ke daun pintu yang masih tertutup dengan mata yang terpejam.Pintu itu mendadak terbuka dari dalam hal tersebut membuat Amora hilang keseimbangan. Diandra yang sudah bersiap untuk menopang tubuh wanita itu mendapat serangan mendadak.Amora seolah-olah sengaja menjatuhkan diri kepelukan Giandra dan memeluk tubuh akar lelaki itu dengan sangat."Kamu mabuk?" Giandra mencium aroma alkohol yang menyengat."Aku sangat benci keluargamu, Bagaimana bisa mereka merendahkan ku seperti ini!" Masih di posisi yang sama, Amora berteriak dan sesekali menangis histeris.Karena takut hal itu dapat mengambil perhatian banyak orang akhirnya Giandra membawa masuk Amora dan membiarkan wanita itu melakukan apa saja yang dia mau."Aku ingin keluarga Dwipangga hancur! Sehancur-hancurnya!" Amora masih meracau sa
“Apa yang terjadi di sini?” seorang dokter berkata menarik perhatian mereka. Mira adalah orang pertama yang bereaksi. Dia langsung menghampiri dokter itu. “Dokter bagaimana keadaan anak saya?!” Suaranya terdengar cemas, matanya berkaca-kaca seolah dia akan menangis. Joseph langsung melepaskan kerah baju Dario dan menghampiri dokter itu dengan cepat. “Bagaimana keadaan putraku?!” suaranya tak kalah cemas dari istrinya. Semua anggota keluarga Garrett memfokus perhatian pada dokter itu. Aria mengambil kesempatan itu untuk menanyakan keadaan Dario sebelum mengikuti anggota keluarga Garrett yang lain untuk menanyakan keadaan Seth. Dario berdiri diam di belakangnya. Begiut perhatian semua orang tertuju padanya, Dokter itu menghela napas berat. “Tuan Muda Seth terluka parah dan kehilangan banyak darah. Kami membutuhkan golongan darah O. Tapi stok darah O kami sedang kosong. Jika kami tidak mendapatkan donor darah sekarang, takutnya nyawa Tuan Muda Seth tidak dapat di selamatkan,” kata
Usai mengantar Joseph untuk pemeriksaan, Aria pamit untuk melihat kemajuan donor darah Seth.Kebetulan dia melihat Dario keluar dari sebuah ruangan sambil memegang lengannya.“Dario!” panggilnya berlari kecil menghampiri pria itu.Dario berbalik melihat Aria berlari kecilnya.“Kamu baru saja donor darah? Apa rasanya sakit?” Aria bertanya dengan cemas memeriksa lengan Dario.Dario tersenyum menenangkannya.“Aku baik-baik saja. Di bandingkan aku, kondisi Seth lebih parah.”Aria mendesah dan menatap Dario dengan tatapan bersalah.“Maafkan sikap pamanku. Bagi pamanku, Seth sangat berharga. Dia putra tunggal ....”“Aku tahu, kamu tidak seharusnya meminta maaf.” Dario menyentil dahi Aria.“Aku mengerti perasaan pamanmu. Jika hal yang sama terjadi pada Dixon aku akan bereaksi seperti pamanmu,” ujarnya menenangkannya.Aria menarik dan menghembuskan napas untuk menenangkan hatinya yang kalut.“Aku sungguh tidak menyangka Melissa akan berbuat sejauh ini merencanakan penculikan dan pembunuhan.”
Setidaknya Melissa sudah mati. Tidak akan lagi orang yang bisa menyakiti Aria atau pun keluarga kecilnya. Dario melepaskan pelukan Aria dan menatap wanita itu dengan ekspresi serius. “Aria, aku tidak akan mundur lagi. Kejadian hari ini sudah membuatku menyadari banyak hal.” Aria menghapus air matanya dan menatap Dario dengan ekspresi bertanya. “Apa yang ingin kamu ....” “Mari kita menikah,” potong Dario dengan ekspresi serius. “Kita sudah banyak dan membuang waktu dengan berpisah. Kita tidak tahu apa berapa banyak waktu kita miliki, dan jika sesuatu terjadi—“ “Apa yang kamu katakan! Jangan berpikir macam-macam!” potong Aria marah. “Aku tahu ....” balas Dario muram. Dia memikirkan banyak hal hari ini, ada banyak orang yang memisahkan dan menyakiti mereka. Dia tidak yakin apa lagi yang akan terjadi di masa depan. Dario menatap Aria dengan ekspresi serius. “Sayang, mari kita menikah dan meyakinkan keluarga Garrett agar merestui kita.” “Tapi bagaimana? Keluargaku belum bisa me
Suasana keluarga Garrett cukup suram.Seth sudah melewati masa kritisnya. Namun selama seminggu dia masih belum sadar.“Bagaimana ini dokter, mengapa Seth belum kunjung bangun juga?” Mira berkata cemas untuk sekian kalinya menghadapi dokter yang bertanggung jawab atas perawatan Seth.Pasalnya putranya koma selama seminggu setelah kejadian itu.Semua anggota keluarga Garrett berkumpul di ruang rawat Seth, termasuk Aria dan Dario.“Nyonya mohon tenang. Secara medis Tuan Seth sudah melewati masa kritisnya dan butuh waktu pemulihan. Mohon jangan khawatir dan menunggu selama beberapa hari.”“Berapa lama lagi aku harus menunggu putraku bangun! Dia sudah koma selama seminggu!” Mira tidak bisa menahan kecemasannya dan memerahi dokter itu.Matanya memerah menahan tangis karena kecemasan dan rasa takutnya melihat putra tunggalnya terbaring tidak sadar diri.“Bibi tenanglah ....” James dengan cepat menghampiri Mira dan mengusap pundaknya menenangkannya.Sementara Joseph duduk di samping ranjang
“Benar, Bibi ayo pulang dulu dan beristirahat. Setelah itu baru kita kembali ke rumah sakit dan menjaga Seth,” bujuk James sekali lagi merangkul pundak Mira.Mira tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar ucapan Joseph dan keponakannya.“Baiklah ....” ujarnya lemah menepuk lengan James.James tampak lega. Sambil menopang pundak Mira, dia menuntunnya keluar dari kamar rawat. Evelyn tidak berada di tempat itu karena sedang menjaga si kembar.Sepeninggal James dan Mira, kamar rawat menjadi sunyi.“Saya juga permisi.”Dokter merasa sudah tidak dibutuhkan meninggalkan kamar rawat Seth hingga hanya menyisakan Aria, Dario dan Joseph di kamar rawat.Joseph diam membisu di samping ranjang pasien sambil mengurut lengan putranya. Selama Seth di rawat di rumah sakit, Joseph tidak meninggalkan kamar rawat putranya bahkan mengabaikan perawatan kesehatannya. Dia tidak memberi kesempatan pada orang lain untuk merawat putranya.Aria tidak tahu bagaimana menghadapi keluarga Garrett maupun Joseph dan Mi
Joseph berdiri menghadap Dario dan Aria dengan penuh amarah.“Kamu masih berani minta restu saat kondisi Seth jadi seperti ini!” serunya menunjuk wajah Dario dengan penuh amarah.“Dengar, jangan harap kamu akan menikahi Aria sebelum putraku bangun!” Dia kemudian mengambil dokumen yang diserahkan Dario dan melemparkan dokumen itu ke wajah Dario.“Keluar dari sini!” lanjutnya membentak sambil menunjuk pintu kamar.Aria terlihat cemas melihat kemarahan Joseph.“Paman maafkan Dario. Dia—““Aku tahu Seth menjadi seperti ini karena kami. Aku sungguh minta maaf,” ujar Dario memotong ucapan Aria. Dia tidak peduli dengan kemarahan Joseph.Dia menatap Joseph dengan ekspresi serius.“Tapi Tuan Joseph, saya tak bisa menunggu. Pernikahan kami tertunda cukup lama. Aku harus memikirkan masa depan anak-anakku jika status mereka belum tidak jelas. Aku ingin membawa Aria dan anak-anakku pulang dan memberikan mereka status keluarga.”“Tolong beri kami restu sesuai perjanjian Anda,” ujar Dario membungkuk
Semua gejolak batin Aria tercetak sangat jelas dalam ekspresi wajahnya yang kemudian disadari Dario.Ekspresi Dario tampak muram. Dia berusaha keras agar Aria tidak pernah menyadari perasaan Seth padanya karena dia tahu Aria akan merasa bersalah. Dia takut perasaannya akan berpaling karena hutang budinya pada Seth.Dario menarik Aria di belakang punggung seolah melindunginya.“Tuan Joseph, kamu tidak bisa memaksa Aria untuk mengikuti—““Diam kamu!” potong Joseph dingin memelototi Dario sebelum mengalihkan pandangannya pada Aria.“Pada saat itu kamu membuat Aria menderita, Seth membawanya ke keluarga kami dan merawat anak-anaknya. Atas hak apa kamu meminta restu untuk menikahi Aria dan membuat putraku terbaring koma di tempat tidur!”Aria tertunduk di belakang punggung Dario. dia merasa sangat bersalah mengingat bagaimana Seth ditusuk belati demi melindungi dirinya.Dario menggenggam tangan Aria sambil menatap Joseph, sama sekali tak merasa gentar melawan pria itu.“Seth memang menyela
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per