“Apa yang terjadi di sini?” seorang dokter berkata menarik perhatian mereka. Mira adalah orang pertama yang bereaksi. Dia langsung menghampiri dokter itu. “Dokter bagaimana keadaan anak saya?!” Suaranya terdengar cemas, matanya berkaca-kaca seolah dia akan menangis. Joseph langsung melepaskan kerah baju Dario dan menghampiri dokter itu dengan cepat. “Bagaimana keadaan putraku?!” suaranya tak kalah cemas dari istrinya. Semua anggota keluarga Garrett memfokus perhatian pada dokter itu. Aria mengambil kesempatan itu untuk menanyakan keadaan Dario sebelum mengikuti anggota keluarga Garrett yang lain untuk menanyakan keadaan Seth. Dario berdiri diam di belakangnya. Begiut perhatian semua orang tertuju padanya, Dokter itu menghela napas berat. “Tuan Muda Seth terluka parah dan kehilangan banyak darah. Kami membutuhkan golongan darah O. Tapi stok darah O kami sedang kosong. Jika kami tidak mendapatkan donor darah sekarang, takutnya nyawa Tuan Muda Seth tidak dapat di selamatkan,” kata
Usai mengantar Joseph untuk pemeriksaan, Aria pamit untuk melihat kemajuan donor darah Seth.Kebetulan dia melihat Dario keluar dari sebuah ruangan sambil memegang lengannya.“Dario!” panggilnya berlari kecil menghampiri pria itu.Dario berbalik melihat Aria berlari kecilnya.“Kamu baru saja donor darah? Apa rasanya sakit?” Aria bertanya dengan cemas memeriksa lengan Dario.Dario tersenyum menenangkannya.“Aku baik-baik saja. Di bandingkan aku, kondisi Seth lebih parah.”Aria mendesah dan menatap Dario dengan tatapan bersalah.“Maafkan sikap pamanku. Bagi pamanku, Seth sangat berharga. Dia putra tunggal ....”“Aku tahu, kamu tidak seharusnya meminta maaf.” Dario menyentil dahi Aria.“Aku mengerti perasaan pamanmu. Jika hal yang sama terjadi pada Dixon aku akan bereaksi seperti pamanmu,” ujarnya menenangkannya.Aria menarik dan menghembuskan napas untuk menenangkan hatinya yang kalut.“Aku sungguh tidak menyangka Melissa akan berbuat sejauh ini merencanakan penculikan dan pembunuhan.”
Setidaknya Melissa sudah mati. Tidak akan lagi orang yang bisa menyakiti Aria atau pun keluarga kecilnya. Dario melepaskan pelukan Aria dan menatap wanita itu dengan ekspresi serius. “Aria, aku tidak akan mundur lagi. Kejadian hari ini sudah membuatku menyadari banyak hal.” Aria menghapus air matanya dan menatap Dario dengan ekspresi bertanya. “Apa yang ingin kamu ....” “Mari kita menikah,” potong Dario dengan ekspresi serius. “Kita sudah banyak dan membuang waktu dengan berpisah. Kita tidak tahu apa berapa banyak waktu kita miliki, dan jika sesuatu terjadi—“ “Apa yang kamu katakan! Jangan berpikir macam-macam!” potong Aria marah. “Aku tahu ....” balas Dario muram. Dia memikirkan banyak hal hari ini, ada banyak orang yang memisahkan dan menyakiti mereka. Dia tidak yakin apa lagi yang akan terjadi di masa depan. Dario menatap Aria dengan ekspresi serius. “Sayang, mari kita menikah dan meyakinkan keluarga Garrett agar merestui kita.” “Tapi bagaimana? Keluargaku belum bisa me
Suasana keluarga Garrett cukup suram.Seth sudah melewati masa kritisnya. Namun selama seminggu dia masih belum sadar.“Bagaimana ini dokter, mengapa Seth belum kunjung bangun juga?” Mira berkata cemas untuk sekian kalinya menghadapi dokter yang bertanggung jawab atas perawatan Seth.Pasalnya putranya koma selama seminggu setelah kejadian itu.Semua anggota keluarga Garrett berkumpul di ruang rawat Seth, termasuk Aria dan Dario.“Nyonya mohon tenang. Secara medis Tuan Seth sudah melewati masa kritisnya dan butuh waktu pemulihan. Mohon jangan khawatir dan menunggu selama beberapa hari.”“Berapa lama lagi aku harus menunggu putraku bangun! Dia sudah koma selama seminggu!” Mira tidak bisa menahan kecemasannya dan memerahi dokter itu.Matanya memerah menahan tangis karena kecemasan dan rasa takutnya melihat putra tunggalnya terbaring tidak sadar diri.“Bibi tenanglah ....” James dengan cepat menghampiri Mira dan mengusap pundaknya menenangkannya.Sementara Joseph duduk di samping ranjang
“Benar, Bibi ayo pulang dulu dan beristirahat. Setelah itu baru kita kembali ke rumah sakit dan menjaga Seth,” bujuk James sekali lagi merangkul pundak Mira.Mira tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar ucapan Joseph dan keponakannya.“Baiklah ....” ujarnya lemah menepuk lengan James.James tampak lega. Sambil menopang pundak Mira, dia menuntunnya keluar dari kamar rawat. Evelyn tidak berada di tempat itu karena sedang menjaga si kembar.Sepeninggal James dan Mira, kamar rawat menjadi sunyi.“Saya juga permisi.”Dokter merasa sudah tidak dibutuhkan meninggalkan kamar rawat Seth hingga hanya menyisakan Aria, Dario dan Joseph di kamar rawat.Joseph diam membisu di samping ranjang pasien sambil mengurut lengan putranya. Selama Seth di rawat di rumah sakit, Joseph tidak meninggalkan kamar rawat putranya bahkan mengabaikan perawatan kesehatannya. Dia tidak memberi kesempatan pada orang lain untuk merawat putranya.Aria tidak tahu bagaimana menghadapi keluarga Garrett maupun Joseph dan Mi
Joseph berdiri menghadap Dario dan Aria dengan penuh amarah.“Kamu masih berani minta restu saat kondisi Seth jadi seperti ini!” serunya menunjuk wajah Dario dengan penuh amarah.“Dengar, jangan harap kamu akan menikahi Aria sebelum putraku bangun!” Dia kemudian mengambil dokumen yang diserahkan Dario dan melemparkan dokumen itu ke wajah Dario.“Keluar dari sini!” lanjutnya membentak sambil menunjuk pintu kamar.Aria terlihat cemas melihat kemarahan Joseph.“Paman maafkan Dario. Dia—““Aku tahu Seth menjadi seperti ini karena kami. Aku sungguh minta maaf,” ujar Dario memotong ucapan Aria. Dia tidak peduli dengan kemarahan Joseph.Dia menatap Joseph dengan ekspresi serius.“Tapi Tuan Joseph, saya tak bisa menunggu. Pernikahan kami tertunda cukup lama. Aku harus memikirkan masa depan anak-anakku jika status mereka belum tidak jelas. Aku ingin membawa Aria dan anak-anakku pulang dan memberikan mereka status keluarga.”“Tolong beri kami restu sesuai perjanjian Anda,” ujar Dario membungkuk
Semua gejolak batin Aria tercetak sangat jelas dalam ekspresi wajahnya yang kemudian disadari Dario.Ekspresi Dario tampak muram. Dia berusaha keras agar Aria tidak pernah menyadari perasaan Seth padanya karena dia tahu Aria akan merasa bersalah. Dia takut perasaannya akan berpaling karena hutang budinya pada Seth.Dario menarik Aria di belakang punggung seolah melindunginya.“Tuan Joseph, kamu tidak bisa memaksa Aria untuk mengikuti—““Diam kamu!” potong Joseph dingin memelototi Dario sebelum mengalihkan pandangannya pada Aria.“Pada saat itu kamu membuat Aria menderita, Seth membawanya ke keluarga kami dan merawat anak-anaknya. Atas hak apa kamu meminta restu untuk menikahi Aria dan membuat putraku terbaring koma di tempat tidur!”Aria tertunduk di belakang punggung Dario. dia merasa sangat bersalah mengingat bagaimana Seth ditusuk belati demi melindungi dirinya.Dario menggenggam tangan Aria sambil menatap Joseph, sama sekali tak merasa gentar melawan pria itu.“Seth memang menyela
“Aria, apa kamu setuju jika pamanmu ingin menikahkan kamu dengan sepupumu!” Aria mengacak rambutnya frustasi. “Ini tidak akan terjadi jika kamu tidak mengungkit masalah meminta restu di depan Paman!” “Tapi Aria, harus berapa lama kita menunggu?!” kata Dario sambil menggertak gigi. “Tidak bisakah kamu menahan semuanya?! Apa kamu tidak melihat situasi keluarga Garrett karena Seth koma! Yang kamu lakukan hanya membuat pamanku marah!” “Aku tahu Aria, tapi ini sudah seminggu! Kita tidak tahu apa pamanmu itu benar-benar setuju memberi kita restu atau mempermainkan kita! Apa kamu tidak berpikir pamanmu bisa saja memanfaatkan Seth melakukan sesuatu untuk memisahkan kita! Dia orang yang licik—” Plak! Aria menampar wajah Dario menghentikan kata-kata pria itu. Dario terdiam. Dia menoleh menatap Aria dengan suram. Sementara Aria menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan kecewa. “Apa ini yang kamu pikirkan tentang pamanku? Dia itu keluargaku dan orang yang sudah merawat si kembar selama tuj