“Aria, apa kamu setuju jika pamanmu ingin menikahkan kamu dengan sepupumu!” Aria mengacak rambutnya frustasi. “Ini tidak akan terjadi jika kamu tidak mengungkit masalah meminta restu di depan Paman!” “Tapi Aria, harus berapa lama kita menunggu?!” kata Dario sambil menggertak gigi. “Tidak bisakah kamu menahan semuanya?! Apa kamu tidak melihat situasi keluarga Garrett karena Seth koma! Yang kamu lakukan hanya membuat pamanku marah!” “Aku tahu Aria, tapi ini sudah seminggu! Kita tidak tahu apa pamanmu itu benar-benar setuju memberi kita restu atau mempermainkan kita! Apa kamu tidak berpikir pamanmu bisa saja memanfaatkan Seth melakukan sesuatu untuk memisahkan kita! Dia orang yang licik—” Plak! Aria menampar wajah Dario menghentikan kata-kata pria itu. Dario terdiam. Dia menoleh menatap Aria dengan suram. Sementara Aria menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan kecewa. “Apa ini yang kamu pikirkan tentang pamanku? Dia itu keluargaku dan orang yang sudah merawat si kembar selama tuj
"Aku tahu keluarga Garrett sangat berharga bagimu dan kamu berhutang budi. Tapi Aria pikirkan anak-anak kita. Kakakmu, Melissa meninggal dalam insiden ini.”Aria memejam matanya sambil mendorong dada Dario.“Jangan katakan apa pun, kumohon ....” bisiknya lirih.Dia masih tidak bisa percaya pamannya melakukan hal seperti ini pada Dario untuk memisahkan mereka. Namun ketika dia mengingat bagaimana Melissa meninggal dalam insiden ini, dia tidak bisa menahan perasaan ngerinya jika pamannya sungguh terlibat dalam insiden penculikan Dario.“Aria, tidak bisa tinggal di sini lagi. Kita tidak tahu apa yang akan dilakukan pamanmu lagi untuk memisahkan kita, apalagi memaksamu menikah dengan Seth.” Dario mencoba membujuknya.“Cukup Dario! Aku tidak ingin mendengar apa pun lagi!” Aria mendongak menatap Dario dengan mata memerah sebelum berbalik meninggalkannya.“Aria!” Dario memanggilnya dari belakang namun tak dihiraukan oleh wanita itu.Dia menutup telinganya. Langkah kakinya berubah berlari men
Sehari setelah pertengkaran mereka, Aria tidak bisa dihubungi membuat Dario cemas. Dia terus menghubungi nomor Aria, namun panggilannya tetap tidak diangkat. Dia kemudian mendatangi kediaman Garrett mencari Aria.Dario turun dari mobil dan memandang kediaman Garrett sesaat sebelum kemudian menuju pintu kediaman. Dia menekan bel.Tak lama kemudian seorang pelayan wanita membuka pintu.“Tuan Garret, ada keperluan apa Anda?” Pelayan itu bertanya dengan sopan, sudah tidak asing dengan sosok Dario yang datang ke kediaman Garrett.“Aku mencari Aria, apa dia ada di rumah?” Dario berusaha masuk namun dihentikan oleh pelayan itu.“Maafkan saya karena sudah tidak sopan Tuan. Namun Tuan Joseph sudah berpesan Anda tidak diizinkan lagi masuk ke kediaman keluarga Garrett,” kata pelayan itu mencegah Dario masuk ke dalam rumah.Dario mengerutkan keningnya dengan ekspresi masam. Lagi-lagi pria tua itu suka menghalangi apa pun yang dia lakukan.“Aku hanya mencari calon istriku, apa dia ada di rumah?” u
“Kenapa kamu bertanya padaku. Aku juga tidak melihatnya dari kemarin. Aku pikir dia bersama kamu.”“Kamu sungguh tidak melihat Aria?” James bertanya pada pelayan itu.Pelayan itu menggelengkan kepalanya.“Saya benar-benar tidak melihat Nona Aria dari sejak kemarin, bahkan tidak menelepon ke rumah. Nona dan Tuan muda kecil juga mencari Nona Aria karena tidak memberi kabar dari kemarin.”Kening Dario berkerut mendengar jawaban mereka.“Aria bahkan tidak memberi kabar pada si kembar?”Pelayan itu menganggukkan kepalanya.“Ya Tuan.”“Apa yang sebenarnya terjadi? Jangan bilang giliran Aria yang diculik setelah kamu?” James berkata heran pada Dario.“Omong kosong! Jangan bicara sembarangan!” Dario meliriknya kesal, namun dalam dia khawatir jika Aria diculik setelah insiden yang dialaminya.“Lalu apa yang sebenarnya terjadi?”Dario tidak menjawab pertanyaan James dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Haris.“Papa!”Tetap pada saat itu sosok kecil berlari memeluk kaki Dario.Dario menu
“Papa, Papa, Delin kangen. Delin mau ikut Papa. Delin juga mau ketemu Ibu,” mohon gadis kecil itu menarik kemeja Dario.Bahkan Dixon bersikap cuek pada Dario menatap pria itu juga dengan pandangan penuh harap.Dario terlihat kaku dengan permintaan gadis kecilnya.“Delin ... ibu kamu ....”“Apa yang terjadi pada Aria?” Evelyn tidak mengambil mentah-mentah kebohongan Aria.“Jika Aria bersama kamu dari kemarin, dia tidak akan mengabaikan telepon kami apalagi tidak memberi kabar pada anak-anak,” ujar Evelyn tajam.“Nyonya—““Nenek, Dario juga datang tidak tahu apa yang terjadi pada Aria. Dia datang kemari juga untuk mencari Aria. Katanya juga Aria dari kemarin tidak bisa dihubungi.” Bukan Dario yang berbicara, melain James.Dario menatap James dengan tatapan marah. Tidak bisakah pria itu menutup mulutnya?!“Apa kamu bilang?! Jangan bilang Aria hilang dari kemarin?!” Evelyn terlihat cemas dan marah.Dia kemudian memarahi Dario.“Apa yang terjadi lagi sampai Aria menghilang?! Pasti gara-gar
“Sejak itu dia tidak bisa dihubungi.”“Berdebat atau bertengkar? Apa yang perbuat sampai bertengkar dengan Aria?” Evelyn menatapnya tajam.“Dan kamu membiarkan Aria pulang sendiri? Ini bentuk tanggung jawabmu sebagai pasangan Aria?!” Suaranya meninggi.“Nyonya mengapa kamu menginterogasi aku seolah aku penjahat? Aku tahu kamu sangat tidak menyukaiku. Apa pun yang terjadi antara aku dan Aria, itu adalah urusan kami. Kami tidak butuh kamu ikut campur apalagi menginterogasiku.” Sejak dia menemukan Joseph adalah dalang dibalik penculikannya, dia tidak menghormati keluarga Garrett lagi.“Apa-apaan kamu berani berbicara seperti itu pada nenekku,” kata James berdiri di sebelah Evelyn.“Kami adalah keluarga Aria, hak kami untuk tahu apa yang terjadi pada Aria,” lanjutnya menatap Dario tajam.“Sebaliknya kamu, kami tidak mempercayakan apalagi membiarkan kamu menjalin hubungan dengan Aria. Insiden yang terjadi seminggu yang lalu terkait dengan kamu dan membuat sepupuku terbaring koma di tempat
“Bibi!”Mira menatap mereka dengan tatapan kosong selama beberapa saat sebelum kemudian bergegas ke arah Dario. dia meraih kerah kemeja pria itu.“Apa kamu bilang tadi?!” Dia menatap Dario dengan tatapan tajam dan ganas.Terhadap Mira, Dario tidak bisa bersikap kasar seperti yang dia lakukan pada keluarga Garrett. Mira termasuk anggota keluarga Garrett yang ramah padanya ketika dia pertama tiba keluarga Garrett. Jadi dia hanya dia diam membiarkan Mira marah.“Kenapa kamu diam! Apa benar suamiku terlibat dalam insiden itu!”Semakin Dario diam, Mira menjadi gila.“Katakan kamu berbohong! Suamiku tidak akan melakukan hal itu!” serunya histeris mengguncang-guncang tubuh Dario.Keadaan koma Seth sudah membuat Mira sebagai ibu kandung terpuruk, mendengar bahwa fakta suaminya sendiri adalah dalang di balik insiden penculikan tentu membuatnya gila. Dia tidak bisa mempercayai bahwa Joseph akan melakukan hal seperti ini. apalagi Seth yang menjadi korban.“Bibi tenanglah ....” James buru-buru me
Dario berdiri dengan tenang di luar pintu kamar rawat sambil menyilangkan tangannya di depan dada mengabaikan tatapan menusuk dari pria di depannya.“Kenapa kamu masih di sini? Kami tidak membutuh keberadaanmu di sini,” desis James sinis.Dario pura-pura tidak mendengar sambil menyandarkan tubuhnya di dinding samping pintu.James menggerem marah tetap tak dihiraukan oleh pria itu.Tak lama kemudian seorang wanita berlari menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.“Apa yang terjadi pada Bibi? Bagaimana keadaannya?” Dia berseru dengan napas terengah-engah menatap Dario dan James.Dario langsung membuka matanya sambil tersenyum menegakka tubuhnya. Dia menghampiri wanita itu dengan cepat dan menariknya dalam pelukan erat.“Aria, kamu dari mana saja?” Dia memeluk Aria erat tampak lega melihatnya tidak terluka sedikit pun.“Kamu ke mana menghilang dari kemarin. Kamu membuatku sangat khawatir,” ujarnya dengan suara rendah mencium kening Aria dan memeluknya erat.Aria tidak bisa berkata-kata dal
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per