Sehari setelah pertengkaran mereka, Aria tidak bisa dihubungi membuat Dario cemas. Dia terus menghubungi nomor Aria, namun panggilannya tetap tidak diangkat. Dia kemudian mendatangi kediaman Garrett mencari Aria.Dario turun dari mobil dan memandang kediaman Garrett sesaat sebelum kemudian menuju pintu kediaman. Dia menekan bel.Tak lama kemudian seorang pelayan wanita membuka pintu.“Tuan Garret, ada keperluan apa Anda?” Pelayan itu bertanya dengan sopan, sudah tidak asing dengan sosok Dario yang datang ke kediaman Garrett.“Aku mencari Aria, apa dia ada di rumah?” Dario berusaha masuk namun dihentikan oleh pelayan itu.“Maafkan saya karena sudah tidak sopan Tuan. Namun Tuan Joseph sudah berpesan Anda tidak diizinkan lagi masuk ke kediaman keluarga Garrett,” kata pelayan itu mencegah Dario masuk ke dalam rumah.Dario mengerutkan keningnya dengan ekspresi masam. Lagi-lagi pria tua itu suka menghalangi apa pun yang dia lakukan.“Aku hanya mencari calon istriku, apa dia ada di rumah?” u
“Kenapa kamu bertanya padaku. Aku juga tidak melihatnya dari kemarin. Aku pikir dia bersama kamu.”“Kamu sungguh tidak melihat Aria?” James bertanya pada pelayan itu.Pelayan itu menggelengkan kepalanya.“Saya benar-benar tidak melihat Nona Aria dari sejak kemarin, bahkan tidak menelepon ke rumah. Nona dan Tuan muda kecil juga mencari Nona Aria karena tidak memberi kabar dari kemarin.”Kening Dario berkerut mendengar jawaban mereka.“Aria bahkan tidak memberi kabar pada si kembar?”Pelayan itu menganggukkan kepalanya.“Ya Tuan.”“Apa yang sebenarnya terjadi? Jangan bilang giliran Aria yang diculik setelah kamu?” James berkata heran pada Dario.“Omong kosong! Jangan bicara sembarangan!” Dario meliriknya kesal, namun dalam dia khawatir jika Aria diculik setelah insiden yang dialaminya.“Lalu apa yang sebenarnya terjadi?”Dario tidak menjawab pertanyaan James dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Haris.“Papa!”Tetap pada saat itu sosok kecil berlari memeluk kaki Dario.Dario menu
“Papa, Papa, Delin kangen. Delin mau ikut Papa. Delin juga mau ketemu Ibu,” mohon gadis kecil itu menarik kemeja Dario.Bahkan Dixon bersikap cuek pada Dario menatap pria itu juga dengan pandangan penuh harap.Dario terlihat kaku dengan permintaan gadis kecilnya.“Delin ... ibu kamu ....”“Apa yang terjadi pada Aria?” Evelyn tidak mengambil mentah-mentah kebohongan Aria.“Jika Aria bersama kamu dari kemarin, dia tidak akan mengabaikan telepon kami apalagi tidak memberi kabar pada anak-anak,” ujar Evelyn tajam.“Nyonya—““Nenek, Dario juga datang tidak tahu apa yang terjadi pada Aria. Dia datang kemari juga untuk mencari Aria. Katanya juga Aria dari kemarin tidak bisa dihubungi.” Bukan Dario yang berbicara, melain James.Dario menatap James dengan tatapan marah. Tidak bisakah pria itu menutup mulutnya?!“Apa kamu bilang?! Jangan bilang Aria hilang dari kemarin?!” Evelyn terlihat cemas dan marah.Dia kemudian memarahi Dario.“Apa yang terjadi lagi sampai Aria menghilang?! Pasti gara-gar
“Sejak itu dia tidak bisa dihubungi.”“Berdebat atau bertengkar? Apa yang perbuat sampai bertengkar dengan Aria?” Evelyn menatapnya tajam.“Dan kamu membiarkan Aria pulang sendiri? Ini bentuk tanggung jawabmu sebagai pasangan Aria?!” Suaranya meninggi.“Nyonya mengapa kamu menginterogasi aku seolah aku penjahat? Aku tahu kamu sangat tidak menyukaiku. Apa pun yang terjadi antara aku dan Aria, itu adalah urusan kami. Kami tidak butuh kamu ikut campur apalagi menginterogasiku.” Sejak dia menemukan Joseph adalah dalang dibalik penculikannya, dia tidak menghormati keluarga Garrett lagi.“Apa-apaan kamu berani berbicara seperti itu pada nenekku,” kata James berdiri di sebelah Evelyn.“Kami adalah keluarga Aria, hak kami untuk tahu apa yang terjadi pada Aria,” lanjutnya menatap Dario tajam.“Sebaliknya kamu, kami tidak mempercayakan apalagi membiarkan kamu menjalin hubungan dengan Aria. Insiden yang terjadi seminggu yang lalu terkait dengan kamu dan membuat sepupuku terbaring koma di tempat
“Bibi!”Mira menatap mereka dengan tatapan kosong selama beberapa saat sebelum kemudian bergegas ke arah Dario. dia meraih kerah kemeja pria itu.“Apa kamu bilang tadi?!” Dia menatap Dario dengan tatapan tajam dan ganas.Terhadap Mira, Dario tidak bisa bersikap kasar seperti yang dia lakukan pada keluarga Garrett. Mira termasuk anggota keluarga Garrett yang ramah padanya ketika dia pertama tiba keluarga Garrett. Jadi dia hanya dia diam membiarkan Mira marah.“Kenapa kamu diam! Apa benar suamiku terlibat dalam insiden itu!”Semakin Dario diam, Mira menjadi gila.“Katakan kamu berbohong! Suamiku tidak akan melakukan hal itu!” serunya histeris mengguncang-guncang tubuh Dario.Keadaan koma Seth sudah membuat Mira sebagai ibu kandung terpuruk, mendengar bahwa fakta suaminya sendiri adalah dalang di balik insiden penculikan tentu membuatnya gila. Dia tidak bisa mempercayai bahwa Joseph akan melakukan hal seperti ini. apalagi Seth yang menjadi korban.“Bibi tenanglah ....” James buru-buru me
Dario berdiri dengan tenang di luar pintu kamar rawat sambil menyilangkan tangannya di depan dada mengabaikan tatapan menusuk dari pria di depannya.“Kenapa kamu masih di sini? Kami tidak membutuh keberadaanmu di sini,” desis James sinis.Dario pura-pura tidak mendengar sambil menyandarkan tubuhnya di dinding samping pintu.James menggerem marah tetap tak dihiraukan oleh pria itu.Tak lama kemudian seorang wanita berlari menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.“Apa yang terjadi pada Bibi? Bagaimana keadaannya?” Dia berseru dengan napas terengah-engah menatap Dario dan James.Dario langsung membuka matanya sambil tersenyum menegakka tubuhnya. Dia menghampiri wanita itu dengan cepat dan menariknya dalam pelukan erat.“Aria, kamu dari mana saja?” Dia memeluk Aria erat tampak lega melihatnya tidak terluka sedikit pun.“Kamu ke mana menghilang dari kemarin. Kamu membuatku sangat khawatir,” ujarnya dengan suara rendah mencium kening Aria dan memeluknya erat.Aria tidak bisa berkata-kata dal
“Apa benar Paman ingin kamu menikah dengan Seth?”Aria tidak segera menjawab dan membuang muka sebelum menjawab dengan lirih.“Ya.”James terdiam sesaat dan menatap Aria dengan pandangan menilai.“Apa yang kamu pikirkan dengan keputusan Paman? Kamu bersedia menikahi Seth?”Aria tidak menjawab. Dario sebaliknya menatap James tajam.“Untuk apa Aria bersedia? Dia adalah calon istriku, dan Ibu dari anak-anakku. Tindakan kalian sungguh tercela memaksa seorang wanita menikah dengan pria yang tidak dicintainya. Inikah yang kalian sebut keluarga?” ujarnya penuh sarkasme dan marah ingin sekali untuk memukul James untuk melampiaskan kemarahan yang sedari tadi ditahannya.“Hentikan, jangan katakan apa pun lagi!” Aria menatapnya dengan tatapan suram.Dario mendengus sambil melonggarkan kerah kemejanya kesal membelakangi mereka.James menatap mereka sesaat sebelum berkata dengan suara tegas.“Tapi Aria, Seth selama ini sangat baik padamu dan si kembar. Tolong pertimbangkan perasaannya. Dia selama
“Bibi bagaimana perasaanmu, apa kamu merasa tidak enak?”Mira mengerjapkan matanya lemah menatap Aria. Dia mengulurkan tangannya hendak menyingkirkan selang oksigen yang terpasang di pernapasannya.Aria dan James buru-buru menahan tangannya.“Bibi jangan lepaskan, kamu belum sembuh ...”Mira tampak membuang napas sambil memejamkan matanya. Sementara Aria menata selimut di atas tubuhnya.“Bibi, kamu harus beristirahat dengan baik dan tidak banyak berpikir yang menambah beban pikiran. Tentang hal yang terjadi hari ini jangan terlalu di pikirkan,” ujar James agar Mira melupakan kejadian hari ini.Aria mendelik ke arahnya. Sementara Dario mendengus mencemooh.“Bodoh ....”Dengan ucapannya itu hanya membuat Mira menjadi terpikirkan. Tuan Muda dari keluarga Garrett memiliki EQ yang rendah.James menoleh menatapnya tajam.“Apa maksud ucapanmu itu, kamu cari masalah denganku?” desisnya.Dario tidak ingin membuang waktu untuk membalas ucapannya. Dia hanya menyilangkan tangannya di depan dada s