Delin menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan saudara kembarnya. Dia meraih tangan Aria dan menatap ibunya dengan tatapan khawatir.“Ibu, tidak ada yang melukai ibu kan?”Aria terharu dengan kekhawatiran anak-anaknya dan merasa bersalah dalam hati. Jika bukan si bajingan Dario Clark, dia tidak akan meninggalkan anak-anaknya dan membuat mereka mencemaskan semalam hingga tidak bisa tidur.Dia kemudian berjongkok dan memandang wajah si kembar.“Maafkan ibu tidak kasih kabar. Ibu ....” Aria berhenti sejenak untuk memikirkan alasan untuk membohongi anak-anaknya.“Salah satu toko ibu perhiasan Ibu bermasalah. Saat itu Ibu panik dan tidak sempat memberi kabar. Maaf Ibu sudah membuat kalian khawatir ....” Aria mengusap pipi Delin merasa bersalah karena sudah membohongi mereka. Tapi lebih baik daripada membuat si kembar semakin khawatir jika mendengarnya dilecehkan oleh ayah mereka.“Syukurlah jika Ibu baik-baik saja.” Dixon dan Delin menghela napas lega setelah mendengar alasan Aria.“Tapi
Delin awalnya cemberut habis dicemooh saudara kembarnya, langsung berubah cerah mendengar kata-kata Dixon.“Benar, Delin juga mau tidur bareng Ibu! Sudah lama Delin tidak tidur bersama Ibu. Ibu, Delin juga mau tidur bareng,” rengek gadis kecil mengayun-ayunkan tangan Aria.Aria tersenyum kecil. Suara anak-anaknya berbicara seperti kicauan burung yang menenangkannya.“Baiklah, setelah sarapan kita akan tidur bareng. Ibu juga tidak akan ke toko.”“Yeeee asyik ....” Delin berseru gembira sementara Dixon tersenyum kecil.Aria tersenyum. Anak-anaknya mampu membuatnya lupa dengan segalanya, masalah keluarga Crowen dan bajingan Dario Clark.....Sorenya Aria membawa si kembar ke kantornya. Anak-anak tidak bisa tinggal terus di rumah saat mereka tidak bersekolah. Aria belum berencana memasukkan mereka ke sekolah di Capital.Aria tidak mengkhawatirkan Dario akan mencarinya karena melarikan diri dari hotel. Dia tidak akan menghubungkan Aria Crowen dengan Miss Quinzy dari keluarga Garrett.Saat
Pintu ruang kerjanya terbuka dan si kembar menerobos masuk diikuti pengasuh di belakang.“Bu ... ayo makan malam!” Delin berlari ke kursi Aria.“Jangan bekerja lagi, Delin lapar~” rengeknya manja.Dixon tidak menghentikan adiknya dari mengganggu ibu mereka kerja.“Ah, baiklah, kebetulan Ibu juga sudah selesai bekerja.” Aria tersenyum bangkit dari tempat duduknya dan meraih tangan Delin.“Kalian ingin makan di luar atau rumah?”“Aku ingin masakan Ibu.” Dixon tiba-tiba berkata dan menatap Aria dengan penuh harap.Aria merasa bersalah melihat tatapan putranya. Dia sudah berjanji semalam akan memasak untuk mereka namun dia tidak jadi karena gangguan dari Dario.“Oke, mari kita belanja bersama di pasar.”Mata si kembar berbinar antusias menemai ibu mereka belanja di besar.Kemudian Aria meninggal toko dan pergi bersama si kembar ke pasar untuk belanja bulanan.Sepanjang hari Dario masih tidak mencarinya membuatnya lega. Dia menghabiskan waktu bersama anak-anaknya dengan damai tanpa memikir
Di sebuah ruang keluarga, terlihat tiga orang tampak tengah berdebat. “Melissa, coba bujuk Carter lagi untuk berinvestasi di perusahaan kita.” “Ayah, Carter sudah cukup repot menjaminmu keluar dari penjara dan menderita kerugian dari investasi dulu! Aku tidak bisa menuntutnya untuk menyuntik dana lagi!” Seru Melissa geram. “Melissa, Perusahaan Quin sedang krisis Carter selalu mendengarkanmu. Dia pasti mau membantumu jika kamu membujuknya lagi.” “Aku sudah coba ayah, tapi keluarga Jones tidak akan membiarkan aku membujuk Jones! Mereka merendahkanku dan mengancam akan membatalkan pernikahanku dengan Carter!” seru Melissa panas. Stefan berdecak di sofa, sangat tidak puas mendengar ucapan Melissa. “Jadi apa yang harus kita lakukan? Apa kamu ingin membiarkan perusahaan Quin bangkrut? Jangan lupa kamu akan mewariskan Perusahaan Quin.” Melissa menyilangkan tangannya cemberut di dadanya. “Aku juga tidak ingin itu terjadi ayah. Aku tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk membujuk Cart
“Kamu yang membuat masalah, kamu yang menyelesaikannya! Melissa sudah cukup mengeluarkanmu dari penjara tapi alih-alih berterima kasih kamu malah ingin menjual putrimu untuk investor!”“Kami bahkan tidak mendapat 20% harta Delia! Kamu menghabiskan uangmu untuk para wanita jalangmu dan anak harammu!! Jangan pernah mengancam Melissa dengan hak pewaris! Jika kamu ingin Melissa mempertahankan perusahaan, kamu harus mundur jabatanmu dan serahkan pengurusan Perusahaan Quin padan Melissa!” serunya geram.Ekspresi Stefan sangat gelap mendengar kata-katanyaMelissa tersenyum sinis menatap ayahnya.“Ibu benar. Ayah, aku tidak akan membantu dengan suka rela lagi. Kamu harus mundur dari jabatanmu dan serahkan semuanya padaku. Jika ayah ingin terus mempertahankan jabatan di tengah kasus penggelapan dana perusahaan, para pemegang saham akan menarik saham mereka dan kamu hanya akan membuat perusahaan bangkrut.”“Semua orang sudah tahu perbuatan Ayah dan kejaksaan sedang mengawasimu. Carter tidak aka
"Selama aku masih hidup, tidak akan bisa merebut semua milik keluarga Crowen, perusahaan Quin dariku!” seru Stefan menatap Melissa dengan permusuhan.Dia tidak melihat Melissa sebagai putri kandungnya, melainkan musuhnya yang ingin mengambil hartanya.Dua puluh tahun dia memperjuangkan mengangkat keluarga Crowen ke masyarakat kelas atas dan merendahkan diri di depan Delia untuk mendapatkan kekayaan serta perusahaan Quin. Dia tidak akan menyerahkan semua itu pada ibu dan anak tidak tahu diri itu.Melissa terkekeh.“Ayah, kamu bahkan bisa memanipulasi hak kepemilikan harta Delia Garrett. Menurutmu aku tidak bisa melakukan hal yang sama?” ujarnya menatap Stefan dengan tatapan mengejek.“Kamu berani—?!” Stefan tidak bisa menahan provokasi Melissa dan berdiri mengambil asbak di atas meja hendak melemparkannya pada Melissa.Ekspresi Emily gelap, dia berdiri di depan Melissa untuk melindunginya dari Stefan.“Stefan jangan berani-berani menyakiti putriku!”“Minggir kamu sialan!” Stefan mendor
Setelah mendengar kabar itu Melissa dan Emily bahkan lebih tidak peduli. Mereka mendesak Stefan untuk cepat-cepat memproses dokumen penyerahan hak perusahaan pada Melissa.Mereka tidak sabar ingin mengambil perusahaan Quin dan harta peninggalan Delia yang masih digenggam Stefan setelah dia mati.Hati Stefan semakin hancur melihat perlakuan istri dan putrinya. Bahkan wanita simpanan dan anak haramnya mulai mengklaim Stefan untuk mendapat bagian mereka. Semua berperilaku seolah Stefan akan mati.Dari kejadian ini Stefan bisa melihat wajah munafik orang-orang yang perlakukan dengan baik dan manjakan. Tidak ada yang benar-benar tulus mengkhawatirkannya, bahkan istrinya yang sudah hidup selama dua puluh tahun bersamanya tidak sabar menunggunya mati....Apa yang terjadi di keluarga Crowen sudah diketahui oleh Aria.Aria duduk di kantornya membawa laporan yang dibawa Jenny apa yang terjadi di keluarga Crowen. Dia telah membeli seorang pelayan di keluarga Crowen untuk memata-matai keluargany
Aria tampak berubah sejak pindah di Capital. Dia tampak dingin dalam berurusan dengan ayah kandung dan adik tirinya.“Apa kamu mengerti?”Jenny mengangguk dengan ekspresi hormat sebelum kemudian menatap Aria dengan ekspresi ragu.“Tapi bagaimana dengan Stefan? Dokter mengatakan dia menderita serangan jantung. Stefan Crowen bisa saja menggunakan penyakitnya untuk menghindari Kasus penggelapan dananya akan tertunda dan dia tidak akan mudah mengirimnya ke penjara lagi.”“Tidak perlu terburu-buru. Masih ada waktu untuk mengirim ke penjara. Biarkan dia melihat wajah munafik orang-orang yang dia perlakukan dengan baik setelah membuang ibu, aku dan Ramus,” balas Aria dengan ekspresi gelap.“Jangan khawatirkan tentang penyakit jantungnya. Orang jahat akan hidup lebih lama. Jika pun dia mati sebelum membusuk di penjara, anggap saja itu adalah takdirnya.”Jenny berkedip menatap wajah cantik Aria yang acuh tak acuh mengatakan hal yang tidak berperasaan seperti itu tentang ayah kandungnya.“Baik
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per