“Kamu pasti sudah gila menerima orang yang sudah menyakitimu.” Setelah mengatakan itu, dalam kemarahan dia mendorong Aria dan pergi dari ruang tamu.Aria tidak menyangka Seth akan bersikap kasar padanya dan terdorong ke sofa.Dario segera menangkapnya dan melindungi kepalanya agar tidak membentur sandaran sofa.“kamu baik-baik saja?” tanyanya cemas.Aria menggelengkan kepalanya dan menatap punggung Seth yang menjauh.Dia berdiri mengejarnya.“Seth, tolong dengarkan aku!”Seth tidak mendengarnya dan berjalan meninggalkan ruang tamu dengan marah.“Seth tunggu!” Aria menahan lengan Seth sebelum dia bisa meninggalkan ruang tamu.Seth berbalik menatapnya dengan ekspresi dingin.“Aku tidak mengerti mengapa kamu bereaksi seperti ini. aku tahu kamu tidak bisa menerima keputusanku untuk bersama Dario—““Ya, benar! Aku tidak terima kamu bersama dengan bajingan itu!” seru Seth menunjuk Dario yang berdiri di belakang Aria.Dario merengut dengan tangan di masukkan di saku celananya dengan ekspresi
Ya, dia hanya cemburu dan kalah, lanjut Dario dalam hati dengan ekspresi sombong.Aria tidak memperhatikannya karena wajahnya terbenam di dadanya.“Beri dia waktu untuk menerima ini dan aku akan berusaha agar diterima olehnya. Bagaimana pun kami akan menjadi ‘calon ipar’,” bisik Dario lembut menenangkannya.Dia tergoda menggganggu Seth sepanjang hari untuk ‘menumbuhkan hubungan calon ipar’. Dapat dipastikan wajah Seth akan masam sepanjang hari.Seth hanya bisa menyalahkan dirinya karena ditakdirkan sebagai sepupu Aria dan menyembunyikan perasaanya dari keluarga.Dario menyembunyikan seringainya di balik lambut Aria.Bedabah itu pantas mendapatkannya. Beraninya dia menyimpan fantasi kotor tentang wanitanya.Aria menarik napas dalam-dalam sedikit di tenangkan oleh ucapan Dario. dia memeluk pinggang Dario dan membenamkan wajahnya di dada pria itu menghirup aroma tubuhnya yang menenangkan.“Ya, terima kasih sudah pengertian, maafkan tindakan Seth karena sudah memukulmu.”“Tidak apa-apa, a
“Tidak perlu, aku tidak ingin bergantung lagi pada Seth atau pun Garrett Group. Ini adalah bisnis yang ingin kubangun dengan usahaku sendiri, aku akan memikirkan cara mendapalkan modal pada peluncuran MS. Quinzy mendatang,” ujar Aria memberikan berkas itu kembali pada Jenny.Jenny terlihat ingin mengatakan sesuatu namun kemudian mengurungkan niatnya mendengar keputusan Aria. Dia dengan patuh mengambil berkas tersebut.Aria mengalihkan pandangannya ketika ujung matanya menangkap sebuah sebuah kotak kado berukuran sedang di ujung meja samping.Sebelah alisnya terangkat melihat kotak tersebut.“Apa ini?” tanyannya pada Jenny meraih kotak tersebut.Jenny melirik kotak tersebut.“Saat Anda tidak ada di kantor, ada kurir yang mengantar pakat untuk Anda.”“Paket? Dari siapa? aku tidak merasa sedang memesan sesuatu,” ujar Aria bingung.“Saya juga tidak tahu, tidak ada nama dari pengirim paket itu. saya tidak berani membuka paket tanpa persetujuan Anda."“kamu seharusnya tidak menerima sesuatu
Setelah dapat paket berdarah entah dari siapa. Aria dihantui perasaan gelisah.Dia tidak peduli jika orang lain mengancamnya, namun jika itu disangkut pautkan dengan anak-anaknya dia ketakutan.Siapa pun itu mereka berhasil membuatnya gelisah dan takut. Anak-anaknya adalah kelemahannya. Dia segera menyuruh Jenny untuk menyelidiki asal paket itu dan segera pergi dari perusahaan untuk menjemput anak-anaknya di sekolah.Tepat pada waktunya si kembar pulang sekolah.Ketika dia tiba-tiba di sekolah, dia sekolah sudah selesai dan anak-anak di jemput oleh orang tua masing-masing. Dia menunggu di luar gerbang dengan sabar dan mencari keberadaan mobil van yang ditugaskan untuk menjemput seperti biasa.Namun dia tidak menemukan mobil van dan anak-anaknya belum terlihat keluar dari gerbang sekolah. Aria melirik jam tangannya gelisah.Gerbang sekolah mulai sepi, namun Aria belum melihat si kembar keluar, termasuk Bibi pengasuh yang menjaga Delin dan Dixon.Aria akhirnya tidak bisa menahan perasaa
“Bagaimana kamu bisa membiarkan orang tak dikenal membawa anak-anakku! Bukankah tugasmu kamu seharusnya mengawasi anak-anak?! Atau kamu seharusnya menghubungiku!” Aria berteriak marah dan panik.Bayang dua anak ayam berdarah terngiang-ngiang dalam kepalanya. dia takut seseorang menculik anak-anaknya.Raut wajah guru itu juga terlihat cemas, namun dia tidak ingin disalahkan karena tanggung jawabnya cukup besar jika sampai seorang murid dari sekolah ini diculik di sekolah.“Nyonya, saya tidak akan mengizinkan murid-murid saya pulang dengan orang asing tanpa pengawasan. Namun pengasuh Anda yang mengikuti pria itu membawa Delin dan Dixon.”“Anda sebaiknya menghubungi pengasuh anak-anak Anda untuk meminta keterangan.”Aria tersadar dan dengan cepat mengambil ponselnya untuk menghubungi Bibi pengasuh dalam kepanikan. Tangannya bahkan bergetar. hatinya penuh dengan ketakutan.Namun Bibi pengasuh tidak bisa dihubungi menambah ketakutan Aria. Dia terus menghubungi Bibi pengasuh, namun tetap di
“Itu mereka ....” kata Aria cemas menunjuk sosok Delin dan Dixon tampak sedang menunggu jemputan di depan gerbang.“Aku tahu, tenanglah ....” kata Dario dengan ekspresi serius mengamati layar komputer.Dia melihat selagi menunggu jemputan, seorang pria mengenakan pakaian kasual hitam dan celana hitam mendekati mereka dan berbicara dengan Bibi pengasuh. Kepalanya tertutup sebuah topi yang menyembunyikan sebagian wajahnya.“Berhenti!” kata Dario memerintah petugas menjeda rekaman.Petugas itu dengan patuh menuruti perintah Dario menjeda rekaman.Raut wajah Dario berubah serius mengamati wajah pria itu.“Perbesarkah.”Petugas memenuhi permintaan Dario men-zoom video rekaman CCTV.Kebetulan wajah pria itu menghadap ke arah kamera CCTV memudahkan mereka untuk melihat wajahnya. Saat pria itu mendongkak sambil tersenyum, mereka bisa melihat wajahnya dengan jelas.Aria mengernyit menatap wajah pria itu ragu-ragu.“Siapa dia? Wajah terlihat familier ....” Dia kemudian menoleh untuk menatap Dar
Dia mengenali Noah sebagai pemain basket terkenal di Capital, tapi tidak menyangka bahwa Noah adalah saudara Dario Clark.Dia ingin memberitahu Aria untuk meminta izin tapi ponselnya kehabisan baterai. Sementara itu Dixon terpesona dengan Noah menerima ajakan traktirannya dan Delin yang bersemangat bertemu dengan pamannya yang lain. Dia tidak punya pilihan lain mengikuti Noah dan si kembar pergi ke sebuah kafe yang tak jauh dari sekolah.“Tuan Muda senang karena Anda adalah pamannya. Dixon penggemar basket dan penggemar Anda. Anda tidak menyangka idola Tuan Muda adalah pamannya sendiri,” kata Bibi pengasuh tersenyum menggoda pada Dixon.Noah menoleh ke arah Dixon dan tersenyum.“Benarkah?”Dixon yang tengah menyantap cake sambil menatap Noah diam-diam tersentak ketika pandangan pria itu bertemu dengan idolanya. Pipi putihnya langsung memerah.Dia menunduk dengan ekspresi malu-malu menyebabkan Delin menggodanya.“Haha, Dixon pemalu! Bibi lihat pipinya memerah.”Dixon menggerutu marah
“Kirimkan lokasimu, aku segera ke sana menjemput mereka.Kemudian dia mematikan panggilannya dan kemudian melirik Aria yang menatapnya cemas.“Jangan khawatir, si kembar bersama adikku. Mereka akan baik-baik saja.”Aria menghela napas lega. Tapi kemudian menatap Dario.“Adikmu? Apa dia saudara tirimu itu?”Dario mengangguk dengan ekspresi gelap.“Dia tidak menyakiti anak-anak, kan?” tanya cemas. Aria memiliki saudara tiri seperti Melissa membuatnya berpikir negatif Noah menyakiti si kembar.Aria pernah sepertinya pernah bertemu dengannya tapi tidak mengingat wajahnya dengan jelas. Namun ibunya, Clara meninggalkan kesan yang mendalam pada Aria.Dia khawatir paket berdarah yang dia terima ada hubungannya dengan saudara tiri Dario.“Jangan khawatir, jika Noah tidak ingin aku menghancurkan keluarga ibumu, dia harus berpikir dua kali menyakiti anak-anakku,” ujarnya dengan ekspresi mengerikan.Dia membenci Noah dan Clara. Jika bukan karena Kyle masih hidup dan Clara masih berstatus istri ay
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per