“Geezzz, kamu menyebalkan." Delin menggertak gigi. Dia kemudian berdiri dan menghampiri meja Dixon dengan langkah cepat.Dixon menatapnya tajam.“Apa yang kamu lakukan—“ Dia tidak menyelesaikan kalimatnya saat Delin tiba-tiba meraih bingkai foto di atas meja kerjanya.“Sudah kuduga, kamu masih belum melupakan Freya.” Delin tersenyum mencemooh menunjuk bingkai foto itu kepada Dixon. Dalam bingkai foto itu terlihat seorang gadis berambut pirang sempurna mengenakan dress biru sederhana tersenyum manis memegang tangkai bunga Tulip menghadap kamera dengan latar belakang padang ilalang. Gadis itu tak lain adalah Freya Hadley, mantan kekasih Dixon. Itu foto yang diambil tiga tahun yang lalu saat mereka berlibur salah satu vila keluarga Clark untuk merayakan anniversary yang ke-3 tahun. Foto itu di ambil sendiri oleh Dixon.“Kamu masih menyimpan foto ini di meja kerjamu setelah apa yang dilakukan Freya padamu?! Dan kamu berniat menikah dengan adiknya, apa maksudnya ini Dixon?” Delin berkata s
“Suruh dia masuk.”Sam mengangguk dan membuka pintu lebih lebar.“Nona Regina, silakan masuk,” ujarnya menatap Regina yang menunggu di luar pintu kantor.Regina menarik napas dalam-dalam menenangkan dirinya dan berjalan masuk ke dalam kantor di Dixon. Sam menutup pintu di belakangnya setelah dia masuk.Regina sesaat memandang ke sekeliling kantor sebelum tatapannya jatuh pada meja kerja elegan yang agak besar membelakangi jendela besar. Jantungnya berdegup, tatapannya tertuju pada pria yang duduk di balik meja kerja tengah mengamatinya.Sudut bibir Dixon terangkat menatap Regina dari atas ke bawah.“Nona Hadley, apa yang membuat datang?” Dia berdiri sambil memperbaiki jasnya sebelum meninggalkan meja kerjanya.Regina membuang napas untuk meredakan kegugupannya.“Tuan Clark selamat siang,” sapanya dengan suara pelan.Dixon berhenti di depannya dan menatapnya dari atas ke bawah. Dia memasukkan tangannya di saku celananya mengamati Regina. wajah gadis itu selalu mengingatkannya pada Frey
Regina mengepalkan tangannya yang di atas paha untuk meredakan kegugupannya.“Aku sudah memikirkan dan akan menerima tawaranmu untuk menikah.”Dixon terdiam sesaat sebelum kemudian tersenyum miring.“Apa kamu yakin sudah memikirkan keputusanmu dan tidak akan berubah pikiran?”Regina tersenyum masam dalam hati. Dia sudah berada di ujung tanduk nasibnya, pilihan apa yang dia punya selain menerima tawaran pernikahan yang disodorkan pria angkuh di depannya.“Tidak, aku tidak akan berubah pikiran Tuan Clark.”Dixon mengangguk kepalanya mengerti dan kemudian meraih telepon di atas meja untuk menelepon seseorang.“Halo selamat siang Tuan. Ada yang bisa saya bantu?”“Sam, masuklah ke kantorku dan antarkan kontrak pernikahan.” Setelah memberi perintah, Dixon menutup telepon.Regina sedikit tegang, tangannya meremas tali tasnya.Tak lama kemudian seorang pria tinggi yang merupakan sekretaris Dixon masuk ke dalam kantor dan menghampiri Dixon dengan sebuah map biru di tangannya.“Tuan ini kontrak
Selain menyaksikan orang yang menjadi suaminya masih belum melupakan mantan kekasihnya, dia harus terpenjara seumur hidup dalam pernikahan tanpa cinta dan kesepian.Bisakah dia bertahan dengan semua itu?“Bukankah lebih baik daripada menghabiskan hidupmu menikah dengan pria tua mesum Tuan Smith?” Dixon berkata datar.Regina terdiam sesaat tidak bisa menjawab. Dia hanya bisa menunduk menahan kepahitan di hatinya.“Jika kamu tidak setuju, tidak masalah. Masih banyak gadis yang memenuhi status Nyonya Clark.” Dixon berkata acuh tak acuh hendak meraih map itu namun Regina buru-buru mengambil map itu panik.“Selain tidak ada perceraian, bagaimana dengan anak? Apa kita tidak akan memiliki anak?”Regina gelisah dan panik jika dia harus tidur dengan pria itu yang pernah memperkosanya.“Tentu saja kamu akan memiliki anak. Kamu tidak berharap aku tidak akan memiliki pewaris?”Regina menggelengkan kepalanya lemah. Setidaknya ide memiliki anak akan menghiburnya dari kesepian abadi.Melihat gadis t
Regina tersenyum datar. Dia tidak punya pendapat atas keputusan pria itu.“Kalau begitu sepakat. Tanda tangan kontrak itu.”Regina menatapnya sebelum berkata dengan pelan, “Kamu harus memperbarui kontrak ini dengan menambah syarat akan bercerai jika tidak ada anak dalam lima tahun seperti yang kamu katakan.”Dixon menatapnya tanpa ekspresi dan menjentikkan tangannya pada sekretarisnya yang senantiasa berdiri di sebelahnya.“Sam, apa kamu mendengarnya? Kirim kembali kontrak pernikahan untuk diperbarui pada pengacara dan kirim pada Nona Hadley untuk proses tanda tangan.”Sam mengangguk menerima perintah bosnya. “Baik Tuan.”“Nona Hadley ....” Dia meminta map yang masih dipegang Regina.Regina menyerahkan map itu pada Sam, dan pria membungkuk pada Dixon sebelum berpamitan meninggalkan kantornya.“Begitu kontraknya selesai, akan aku kirim ke rumahmu agar kamu bisa tanda tangani,” ujar Dixon begitu Sam pergi.Regina mengangguk.Suasana menjadi hening. Tidak ada pembicaraan di antara mereka
Regina melangkah ke dalam rumah kediaman Hadley dengan langkah berat. Orang selalu mengatakan rumah adalah tempat ternyaman untuk pulang. Namun dia tidak pernah merasa demikian, batinnya muram melihat orang tuanya sudah menunggunya di ruang tamu.Harion langsung bangkit melihat Regina pulang dan meraih lengannya cukup kuat yang menyebabkan gadis itu meringis.“Apa yang terjadi? Tuan Smith menghubungi kita untuk tidak menghubunginya lagi dan tidak berniat melanjutkan perjodohan dengan kamu. Apa yang sudah kamu lakukan?!” ujar Harion menuntut.Regina terkejut. Baru sejam yang lalu dia berbicara dengan Dixon dan pria memberi jaminan untuk mengurus Tuan Smith.Dia tidak menyangka pria itu serius dan bertindak secepat ini.“Regina!”Suara keras Harion menarik Regina dari lamunannya.“Apa yang sudah kamu lakukan sampai Tuan Smith membatalkan perjodohan ini?!” Harion berkata tidak sabar dan menusuk. Cengkeramannya mengencang di lengannya.Regina meringis dan menarik lengannya dari cengkerama
Ekspresi Harion berubah cemberut gelap. Dia menggertak gigi kesal mendengar ucapan Regina sangat benar.“Lalu kenapa dia memutuskan menikah dengan kamu jika dia masih menyimpan dendam pada keluarga kita?” dia berkata menusuk menatap Regina jengkel.“Tentu saja demi Freya.” Georgina yang entah sejak kapan mendengar percakapan mereka berkomentar ketus dari undakan tangga.Harion dan Regina menoleh menatapnya dengan ekspresi yang berbeda.“Apa maksud kamu, Georgina?” Harion bertanya cemberut.Georgina mendekati mereka dengan langkah cepat dan memandang Regina dengan ekspresi mencibir masih tidak terima Regina akan menikah dengan Dixon.“Pikirkan bagaimana mungkin Tuan Muda Clark seorang miliarder tampan bisa menjalin hubungan dengan gadis suram dan gagap seperti dia?” Jari telunjuknya menunjuk Regina dengan kasar.“Dixon pasti belum melupakan Freya. Freya cantik, sempurna dan berbakti. Dia melupakan Freya dan meninggalkan gadis gagap dan tidak berguna ini untuk menggantikannya!” Dia meme
Sebuah mobil berhenti di halaman sebuah vila. Sam turun dari mobil dan membuka pintu mobil belakang. Tak lama kemudian Dixon keluar dari mobil. dia memandang bangunan vila keluarga Clark yang dibangun dua puluh tahun yang lalu.Keluarga Clark memiliki kediaman yang lebih besar nan mewah dari ini vila ini dan sudah berusia puluhan tahun yang diwariskan pada Dario pada hari pernikahannya.Namun Dario menolak keluarga kecilnya tinggal di kediaman Clark yang dingin karena memiliki masa kecilnya yang suram. Dia juga tidak ingin keluarganya terpengaruh dalam suasana suram keluarga Clark yang dulu.Rumah ini dibangun oleh Dario Clark usai menikah untuk membangun keluarga kecilnya. Ketika Dixon berumur 23 tahun, ayahnya Dario Clark menyuruhnya keluar -alias mengusir Dixon – untuk mandiri tinggal sendiri dan memenuhi tanggung jawab pewaris Grup Clark setelah Dario memutuskan pensiun dan menghabiskan waktu berkebun dengan sang istri tercinta. Kisah cinta dan kemesraan mereka sudah menjadi terke