Dia tidak menemukan Dario di sebelahnya. Kamarnya sudah dirapikan dan pakaiannya dilipat di atas meja nakas. Namun dia tidak menemukan pakaian Dario. Mungkin pria itu sudah pergi bekerja, pikir Aria melirik jam atas meja sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Dia mengusap kepalanya yang sakit. Tidak pernah dia bangun terlambat serta melupakan tugasnya mengurus anak-anak dan bekerja. Aria menggerutu menyalahkan semuanya pada Dario karena membuatnya begadang sampai fajar. Pria itu pasti pergi bekerja dengan suasana hati yang baik. Aria merenggangkan tubuhnya malas dan mengeluh pegal di mana-mana. Dia mengenakan dasternya yang terlipat di atas meja nakas, namun dia tidak menemukan celana dalamnya. Aria mengangkat bahu tidak peduli dan mengambil celana dalam baru dari lemarinya sebelum keluar dari kamarnya. Rumahnya sepi, anak-anak sudah berangkat ke sekolah. “Bibi, apa masih ada sarapan?” Aria berjalan menuju dapur dengan setengah mengantuk. Dia bahkan belum mencuci wajah. “Kamu s
Aria menjulurkan lidahnya memuntahkan omelet di mulutnya. Matanya terlihat berkaca-kaca.Dario panik dan buru-buru mengambil segelas air untuknya, bahkan tidak peduli dengan butir omelet yang di ludahkan Aria ke wajahnya.“Apa rasanya sungguh asin?” Dia bertanya khawatir melihat wajah Aria tampak menderita.“Bukan hanya asin, tapi juga pahit dan aneh! Bumbu apa saja yang kamu masukkan?” omel Aria menegak habis segelas air yang disodorkan Dario untuk menetralisasi rasa pahit dan asin di lidahnya.Dario menggaruk-garuk belakang lehernya salah tingkah.“Aku tidak tahu bumbu apa saja yang harus di gunakan. Aku hanya mengikuti saran di Google.”Aria dengan cepat melihat ke arah meja yang bekas digunakan Dario. dia melihat sebungkus gula, garam, saus botol dan merica tinggal setengah. Sayur-sayur kol dan bawang bombai terlihat berhamburan di atas meja. sepuluh butir cangkang telur berceceran di meja dan lantai membuat lantai jadi licin dan tepung bertebaran di atas lantai.Aria mengusap ken
Kedua orang itu tersentak dan menoleh melihat sosok pria tampan berdiri di dekat meja makan sambil melipat tangannya di depan dada dengan ekspresi dingin. Raut wajah Seth sangat dingin melihat posisi intim Dario yang memeluk Aria dari belakang. Kedua orang itu terlihat sangat akrab dan intim sebelum dia menginterupsi. “Seth, kapan kamu datang?” Aria terkejut buru-buru melepas tangan Dario di perutnya dan mendorongnya agar menyingkir. Namun Dario tidak melepaskannya. Tanpa memedulikan keberadaan Seth, dia mengecup kulit pundak telanjang Aria yang putih. “Ganti bajumu,” bisiknya dengan suara rendah. “Aku tidak suka pria lain menatap tubuhmu.” Daster Aria sangat terbuka, hampir tidak menutupi belahan dadanya. Dia bahkan tidak mengenakan bra di balik dasternya. Aria menunduk dan menyadari penampilannya sangat terbuka. Dia merasa malu jika Seth melihat penampilannya setengah terbuka Suara Dario terdengar menggerutu tak suka di belakangnya. “Apa dia suka menyelong masuk ke rumahmu?
Di ruang tamu dua pria saling berhadapan dengan ekspresi dingin di wajah masing-masing.Dario dan Seth saling menatap tajam dengan tatapan mengintimidasi tanpa mengalihkan pandangan seolah bersaing siapa yang paling mengintimidasi dan mengalihkan pandangan adalah yang kalah.Setelah apa yang terjadi di dapur. Aria dengan cepat mengusir Seth ke ruang tamu sementara di kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian meninggalkan Seth dan Dario.“Mengapa kamu ada di sini?”Setelah beberapa saat tidak berbicara Seth akhirnya membuka mulut dengan ekspresi dingin.“Mengapa kamu bertanya seolah-olah aku tidak diizinkan di sini?” balas Dario dengan seringai miring dan pura-pura heran di wajahnya seolah mengejek Seth.Sudut bibir Seth berkedut menahan kekesalan dalam dadanya.“Kamu memang tidak diizinkan datang ke sini karena Aria menyuruhmu, apa kamu lupa atau ingatan bermasalah?” desisnya dingin.“Oh, saat itu ya?” Dario bersandar di sandaran sofa dengan ekspresi malas sambil menyilangkan tangann
Dia mendorong Dario ke sandaran sofa dan mencengkeram kerah bajunya.“Dengar sialan, kamu yang menghancurkan hidup Aria. Aku tidak akan percaya Aria menerimamu bersamanya. Kamu mengancamnya lagi untuk memaksanya bersamamu?!”“Aku sudah memperingatkanmu berkali-kali, aku tidak peduli dengan pengaruh kecil keluarga Clark, menghancurkanmu dan perusahaanmu sangat mudah bagiku.” Dia mengepalkan tangannya di kerah baju Dario.“Jauhi Aria dan si kembar selagi aku masih baik,” desisnya dengan suara berbahaya.Dario mengangkat sebelah alis dengan ekspresi dingin dan menantang.“Apa yang membuatmu berpikir aku akan menurutimu? Aria adalah calon istriku dan si kembar adalah anak-anakku. Aku tidak menjauh dari mereka.”Seth menggertakkan gigi sangat marah. Dia mengangkat kepalan tinjunya hendak menonjok wajah sombong Dario.Dario tidak menghindar saat tinju Seth menghantam rahangnya dengan kuat. “Seth, apa yang kamu lakukan!”Aria tiba-tiba muncul berteriak dan mendorong Seth menjauh dari Dario.
“Kamu pasti sudah gila menerima orang yang sudah menyakitimu.” Setelah mengatakan itu, dalam kemarahan dia mendorong Aria dan pergi dari ruang tamu.Aria tidak menyangka Seth akan bersikap kasar padanya dan terdorong ke sofa.Dario segera menangkapnya dan melindungi kepalanya agar tidak membentur sandaran sofa.“kamu baik-baik saja?” tanyanya cemas.Aria menggelengkan kepalanya dan menatap punggung Seth yang menjauh.Dia berdiri mengejarnya.“Seth, tolong dengarkan aku!”Seth tidak mendengarnya dan berjalan meninggalkan ruang tamu dengan marah.“Seth tunggu!” Aria menahan lengan Seth sebelum dia bisa meninggalkan ruang tamu.Seth berbalik menatapnya dengan ekspresi dingin.“Aku tidak mengerti mengapa kamu bereaksi seperti ini. aku tahu kamu tidak bisa menerima keputusanku untuk bersama Dario—““Ya, benar! Aku tidak terima kamu bersama dengan bajingan itu!” seru Seth menunjuk Dario yang berdiri di belakang Aria.Dario merengut dengan tangan di masukkan di saku celananya dengan ekspresi
Ya, dia hanya cemburu dan kalah, lanjut Dario dalam hati dengan ekspresi sombong.Aria tidak memperhatikannya karena wajahnya terbenam di dadanya.“Beri dia waktu untuk menerima ini dan aku akan berusaha agar diterima olehnya. Bagaimana pun kami akan menjadi ‘calon ipar’,” bisik Dario lembut menenangkannya.Dia tergoda menggganggu Seth sepanjang hari untuk ‘menumbuhkan hubungan calon ipar’. Dapat dipastikan wajah Seth akan masam sepanjang hari.Seth hanya bisa menyalahkan dirinya karena ditakdirkan sebagai sepupu Aria dan menyembunyikan perasaanya dari keluarga.Dario menyembunyikan seringainya di balik lambut Aria.Bedabah itu pantas mendapatkannya. Beraninya dia menyimpan fantasi kotor tentang wanitanya.Aria menarik napas dalam-dalam sedikit di tenangkan oleh ucapan Dario. dia memeluk pinggang Dario dan membenamkan wajahnya di dada pria itu menghirup aroma tubuhnya yang menenangkan.“Ya, terima kasih sudah pengertian, maafkan tindakan Seth karena sudah memukulmu.”“Tidak apa-apa, a
“Tidak perlu, aku tidak ingin bergantung lagi pada Seth atau pun Garrett Group. Ini adalah bisnis yang ingin kubangun dengan usahaku sendiri, aku akan memikirkan cara mendapalkan modal pada peluncuran MS. Quinzy mendatang,” ujar Aria memberikan berkas itu kembali pada Jenny.Jenny terlihat ingin mengatakan sesuatu namun kemudian mengurungkan niatnya mendengar keputusan Aria. Dia dengan patuh mengambil berkas tersebut.Aria mengalihkan pandangannya ketika ujung matanya menangkap sebuah sebuah kotak kado berukuran sedang di ujung meja samping.Sebelah alisnya terangkat melihat kotak tersebut.“Apa ini?” tanyannya pada Jenny meraih kotak tersebut.Jenny melirik kotak tersebut.“Saat Anda tidak ada di kantor, ada kurir yang mengantar pakat untuk Anda.”“Paket? Dari siapa? aku tidak merasa sedang memesan sesuatu,” ujar Aria bingung.“Saya juga tidak tahu, tidak ada nama dari pengirim paket itu. saya tidak berani membuka paket tanpa persetujuan Anda."“kamu seharusnya tidak menerima sesuatu
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per