Share

Cinta tak Harus Memiliki

“Kita perlu bicara,” kata Raffael tanpa menghiraukan Sasi yang hanya melongo memandang tamu yang langsung nyelonong masuk ke dalam, mengabaikan dirinya, bahkan ibu laki-laki itu juga ada di sana, ikut mengerutkan kening melihat tingkah anak laki-lakinya.

Sedangkan Ana yang diajak bicara hanya bisa mengatakan “Hah!” karena terlalu kaget.

“Raff, apa-apaan kamu di mana sopan santunmu,” tegur sang ibu.

Raffael seolah baru tersadar dengan kehadiran sang ibu di sini, dia melangkah cepat pada sang ibu dan mencium punggung tangannya dengan takzim, lalu dengan tatapan mata yang dalam memandang mata sang ibu.

Sandra hanya bisa menghela napas pelan, dia tahu tidak ada jalan yang lebih baik selain mereka berdua harus bicara.

“Bersikap baiklah, ibu tak ingin kehilangan mereka, ibu percaya kamu anak ibu yang baik,” kata Sandra yang langsung berjalan ke pintu keluar. “Ibu akan membeli cemilan sebentar, kalian harus bicara,” sang ibu memandang Ana.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status