CahayaAyra sudah menyiapkan makan malam yang cukup istimewa, lengkap, seperti sebuah pesta penyambutan."Wah, luar biasa. Semua ini pasti masakan kakak, aku akan sangat menyukainya," ucap Rose."Iya, kakak sengaja memasak banyak supaya semuanya bisa mendapat makanan kesukaan masing masing," ucap Ayra."Kakak tau, beberapa hari kemarin aku memesan makanan seperti ini dan mereka berdua marah besar," ucap Rose seraya mengarahkan matanya pada pak Herlambang dan nyonya Sisca."Ya, Rose memesan makanan online lebih dari satu juta, hanya untuk kita berempat," ucap Pak Herlambang. Mendengar itu Ayra tersenyum."Ibu sedang diet, tidak mungkin makan banyak, masak sendiri adalah solusi terbaik, tubuh kita tidak akan penuh dengan penyedap, pengawet dan pewarna," ucap nyonya Sisca."Ibu, selama satu minggu kemarin ibu juga selalu pesan makanan online," ucap Rose."Kamu ini, tapi tidak sebanyak pesananmu," ucap nyonya Sisca."Ya, sama saja, harusnya ibu memasak untuk kami semua. Sepertinya di sini
KilauAyra dan Ardian masuk ke dalam kamarnya, Ardian masuk ke dalam kamar mandi, mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Ayra terlihat membersihkan wajahnya, menunggu Ardian keluar dari kamar mandi, karena dia pun akan mengganti bajunya dengan piyama tidur.Ardian keluar dari kamar mandi, menuju ke tempat tidur, lalu merebahkan tubuhnya. Ardian menarik selimutnya, tinggi hingga leher.Ayra masuk ke dalam kamar mandi, beberapa menit setelahnya dia keluar dari kamar mandi, sudah memakai piyama tidur, wajahnya terlihat segar, alami, tanpa make up.Ayra langsung menuju ke tempat tidur, lalu memposisikan diri membelakangi Ardian. Mereka berdua sudah terbiasa dengan situasi seperti itu, seolah tanpa harapan terjadi hal yang lebih jauh.Kali ini ada yang lain, dada Ardian tidak lagi tenang, deru jantungnya membuat dia tidak bisa tidur. Ada rasa gugup, tiba tiba saja seperti itu.Ayra telah membuat dirinya kelimpungan, dia harus berusaha keras menahan gejolak yang ada di dalam dirinya. Ard
Kehamilan IsabelaAyra dan Arsen keluar dari toko perhiasan, mereka berjalan menuju ke arah restoran yang merupakan restoran langganan Arsen. Dari jauh terlihat nyonya Sisca berjalan mendekat ke arah mereka berdua."Ayra," sapa nyonya Sisca."I-ibu, ibu di sini, bukannya ibu tadi menyampaikan jika ibu ada urusan?" tanya Ayra."Iya, ibu tidak jadi bertemu dengan teman ibu, jadi ibu langsung saja ke sini, mungkin bisa bertemu denganmu," ucap nyonya Sisca."Ayra, hmmm,” nyonya Sisca terlihat mengarahkan matanya pada Arsen.“Ah, iya, Arsen, keponakan Farida ya,” ucap nyonya Sisca yang langsung mengenali Arsen.“Iya tante, kebetulan saya dan Ayra bersahabat,” ucap Arsen.“Oh iya, kamu dan Ayra sama sama dokter ya, apa kalian satu fakultas?” Tanya nyonya SIsca.“Iya tante, satu fakultas kedokteran,” ucap Arsen. “Tante Farida sering menceritakan tentang tante, saya juga sering bertemu presdir Herlambang untuk urusan bisnis," lanjut Arsen."Ternyata kamu kenal dengan menantuku," ucap nyonya
Apartemen Di apartemen Isabela, dia membuka ponselnya, mendapati pesan masuk yang berasal dari Ardian."Sekretaris Pete akan menemanimu, besok aku akan kesana," tulis Ardian di pesan itu."Ardian, pada akhirnya kamu tetap memilihku, kamu harus memilihku, selamanya" ucap Isabela seraya menghela nafas lega.“Aku sangat mencintaimu Ardian, aku tidak akan melepaskanmu dengan alasan apapun,” ucap Isabela seraya menahan perutnya yang terasa sakit.Satu jam setelahnya, terdengar suara ketukan pintu. Isabela segera membuka pintu apartemennya.“Sekretaris Pete,” ucap Isabela.“Nyonya, saya membawa dokter Usman, dia akan memeriksamu,” ucap sekretaris Pete.“Hmmm, baiklah,” ucap Isabela yang mempersilahkan sekretaris Pete dan dokter Usman masuk ke dalam unit apartemennya.Isabela terlihat berbaring di tempat tidur, dokter Usman dengan telaten memeriksa kondisinya, melakukan pemeriksaan fisik juga mengajukan beberapa pertanyaan untuk menegakkan diagnosis.“Nyonya, sepertinya nyonya sedang hamil
Kebohongan"Kakak, apa kakak akan ke kantor?" tanya Rose pada Ardian."Ya," ucap Ardian singkat."Apa nanti jika aku sudah bergabung dengan Abadi group, aku juga akan seperti itu? bekerja di akhir pekan, oh aku bisa menjadi perawan tua," ucap Rose."Karena itu kamu harus mencari calon suami yang terbaik, apa perlu ibu carikan?" ucap nyonya Sisca."Apa? perjodohan, sekarang bukan jamannya lagi ibu," ucap Rose."Apa kamu bisa mencari laki-laki terbaik? ibu bisa mencarikan," ucap nyonya Sisca."Oh iya kamu ingat Arsen keponakan tante Farida? dia laki-laki yang sempurna, dia layak dijadikan calon suami," lanjut nyonya Sisca.“Kamu sudah lama tidak bertemu dengannya, dia sangat tampan,” lanjut nyonya Farida."Ibu, Rose akan mencari laki-laki yang sesuai dengan Rose, Rose akan menikah dengan orang yang Rose cintai, membangun keluarga yang bahagia dan penuh cinta," ucap Rose yakin."Apa itu mungkin, laki-laki tampan tidak memiliki pekerjaan bagus, laki-laki mapan tidak seperti yang kamu ingi
Mencari KebenaranAyra keluar dari kamar mandi, dia terlihat trendi dengan celana jins dan kaos."Niluh, aku sudah menikah, apa ini pantas aku pakai?" tanya Ayra."Sangat cantik, seperti katamu, Ayra tetaplah Ayra, kamu tetap harus terlihat trendi meskipun sudah menikah," ucap Niluh."Baiklah, ayo kita pergi sekarang," ucap Ayra."Sebentar, aku bereskan riasanmu dulu," ucap Niluh seraya membubuhkan bedak dan juga make up lain ke wajah Ayra."Apa ini perlu?" tanya Ayra."Ayra, walaupun kamu sudah menikah, kamu tetap memiliki hak untuk terlihat cantik. Kamu sangat cantik, jangan sampai beban pekerjaan yang berat mengubur kecantikanmu. Pekerjaan yang sangat membosankan itu, ibu rumah tangga," ucap Niluh."Niluh, kamu juga akan menjadi seorang istri, juga ibu," ucap Ayra."Ayra, kamu sudah tahu kan, aku tidak akan menikah, aku tidak akan menjadi istri ataupun ibu, aku akan tinggal sendiri sampai tua," ucap Niluh seraya tersenyum."Ah kamu ini, kamu hanya belum bertemu laki-laki yang bisa
Peristiwa KelamMobil sedan mewah berwarna hitam masuk ke dalam kawasan hutan. Berhenti di tengah tengah jalan sepi, lalu beberapa detik setelah itu, keluarlah dua orang, laki laki dan perempuan. Mereka terlihat buru buru, bergegas membuka bagasi belakang mobil. Mereka mengeluarkan sesuatu dari bagasi, oh, bukan sesuatu, melainkan seseorang. Seseorang yang sepertinya tidak sadarkan diri.Dua orang itu meletakkan seseorang di tengah jalan hutan yang sepi, sendirian. Apa mungkin membiarkannya untuk ma-ti dilin-das mobil besar yang mungkin saja melintas? Entahlah, mereka terlihat bergegas pergi.Seseorang itu adalah seorang wanita, wanita berusia tiga puluhan, dengan rambut panjang terurai, sangat kurus, nyaris hanya tulang berbalut kulit. Gerimis mulai turun, membasahi tubuh wanita yang memakai setelan berwarna putih, tanpa alas kaki. Dia masih meringkuk, apa mungkin dia sudah ma-ti?Tidak butuh waktu lama, ada mobil yang hendak melintas, nyaris melindas tubuh wanita itu, namun rem se
Dokter CantikAyra adalah gadis cantik, berusia dua puluh lima tahun. Dari keluarga sederhana, berasal dari salah satu kota yang ada di pulau Jawa, yaitu Yogyakarta. Ayahnya hanya seorang buruh serabutan sedangkan ibunya pengrajin manik manik dengan penghasilan kecil. Potret keluarga biasa saja, tidak ada yang istimewa, kecuali sosok Ayra sendiri yang terlahir dengan luar biasa.Ayra berhasil mendapatkan beasiswa, untuk belajar di Jakarta, fakultas kedokteran, seperti cita citanya yang ingin menjadi seorang dokter hebat, supaya bisa membantu masyarakat kecil yang membutuhkan bantuan kesehatan, dimana semua orang tahu, sehat itu mahal, sakit itu menguras tenaga, kekayaan, dan hati.Ayra tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, uang kuliah, tempat tinggal selama belajar, biaya makan, semua itu ditanggung oleh Abadi Group, perusahaan yang menyediakan program beasiswa. Bekerja sama dengan universitas tempat Ayra mendapatkan beasiswa. Ayra hanya perlu belajar giat, menjadi lulusan terbaik d