Share

Siapa Di Sana?

Eva mengepalkan tinjunya lalu memukul pintu itu lagi dan lagi. Meski tangannya sakit dan tenggorokannya serak, tapi tidak ada seorangpun yang menjawab.

Eva mengutuk fakta kalau hotel itu hampir kosong, ditinggalkan oleh para tamu dan staf. Mungkin perlu berjam-jam sebelum seseorang mendengarku, pikirnya muram. Eva mencoba menghibur dirinya sendiri dengan pemikiran kalau Aiden tahu di mana dirinya berada.

Aiden bertingkah sangat cemburu akhir-akhir ini, pikir Eva, Aiden pasti akan segera datang mencariku.

Air dingin dari alat penyiram api terus menghujaninya membuat Eva menggigil. Masih lemah karena demam, Eva tahu kalau air yang membekukan bisa berbahaya.

Bertekad untuk menemukan tempat yang lebih kering, Eva mengulurkan tangan ke arah depan lalu dengan membabi buta berjalan melewati ruangan yang gelap.

Eva menginjak sesuatu yang keras dan menyentakkan kakinya menjauh. Gerakan tiba-tiba menyebabkan dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke ubin yang licin. Eva mencoba mendorong dirinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status