Share

BAB 343

Aruna benar-benar menyuapkan makanan ke mulutnya Ron. “Makanlah....”

Ron, pria itu benar-benar kehabisan kata-kata, padahal sudah bukan hanya satu atau dua kali dia menolak, dan meminta Aruna untuk fokus makan sendiri saja.

Masih memangku laptop, pada akhirnya Ron membuka mulutnya, menerima suapan makanan dari Aruna.

Nyut!!!!

Nyeri, sungguh nyeri sekali dadanya.

Kenapa begitu sakit? Ron seperti mendapatkan balasan dari luka yang dia berikan kepada Aruna, tertampar oleh fakta yang ada.

Andai saja luka itu tidak pernah tertoreh, mungkinkah hubungan mereka akan lebih jujur dan diliputi kelegaan?

Mata Ron memerah, pelupuknya sudah mulai dipenuhi dengan air mata.

Melihat itu, Aruna menjadi bingung.

Tidak ad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status