Share

BAB 285

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Violet termenung di tepi jendela, pikirannya melayang pada apa yang diucapkan Reiner saat demamnya tinggi beberapa waktu lalu.

Namun, begitu Reiner sudah mulai bangun, demamnya juga sudah mulai turun, pria itu lagi-lagi terlihat menyebalkan bagi Violet.

Violet meminta Reiner untuk memberitahu kode pintu supaya dia bisa keluar dari kamar hotel itu, tapi Reiner menolak dengan tegas.

“Kita adalah suami istri, jadi bukan kesalahan jika kita berada di kamar hotel, bukan?” ucap Reiner sambil menatap Violet dengan ekspresi serius.

Violet merasa kesal, dia menatap Reiner dengan mata yang berkobar. “Kau benar-benar tidak akan pernah bisa memahami betapa tidak nyamannya saat berada di dekatmu. Aku muak, rasanya kakiku gatal ingin cepat berlari menjauh!” Suara Violet terdengar meninggi.

Reiner menatap Violet dengan tatapan yang tajam, waj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 286

    Violet mengerutkan dahinya, dia melihat begitu banyak panggilan suara yang berasal dari Abigail. Bahkan, sudah ada hampir 30 pesan dikirimkan pria itu padanya. “Mau kau angkat atau tidak?” tanya Reiner, dia lah orang yang pertama kali mengetahui ponsel violet ada yang menghubungi. Mendengar pertanyaan itu, Violet pun hanya bisa menghela nafasnya. Mau mengangkat telepon itu, rasanya Violet sendiri bingung apa yang harus dibicarakan kepada Abigail di depan Reiner. “Tidak usah, aku-” Violet melotot kaget, nyatanya Reiner menekan tombol untuk menerima panggilan telepon. “Ada apa, Tuan muda Abigail yang terhormat?” ucap Reiner begitu sambungan telepon terhubung. Violet mengulurkan tangannya, niatnya untuk merebut ponselnya dari tangan Reiner. Namun, Reiner justru lebih gesit sehingga tangan Violet tak

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 287

    Violet melirik, menunjukkan perasaan kesalnya terhadap Reiner. Kamar benar-benar dalam keadaan yang sangat berantakan, mirip seperti baru saja terlindas truk tronton. Melihat tatapan mata Violet yang begitu sinis dan juga kesal, Reiner pun dengan segera melihat ke arah lain, entah mengapa nyalinya ciut. “Kau benar-benar paling hebat membuat suasana hati orang lain selalu kesal!” Suara Violet terdengar meninggi. Reiner masih tidak memiliki keberanian untuk menjawab, wajah Violet benar-benar sangat marah membuat Reiner memutuskan untuk memilih diam saja. “Ambil ini!” titah Violet, menyerahkan sapu dan juga pengki yang baru saja mereka beli secara online. Biasanya, untuk membersihkan lantai selalu ada robot pembersih. Namun, karena sudah porak-poranda isi kamarnya, robot pembersih mana yang sanggup untuk mengerjakannya? Reiner mengambil dua alat itu, sangat asing baginya hingga dia kebingungan bagaimana car

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 288

    Violet dengan ragu mulai memotong daging steak buatan Reiner. “Bentuknya memang bagus, tapi siapa tahu bagaimana rasanya, kan? Bahkan, aku juga cukup takut kalau nantinya daging ini sudah diberikan racun.” batin Violet. Reiner menatap Violet, menunggu wanita itu menyuapkan daging tersebut ke mulutnya, lalu memberikan komentar tentang masakannya. Violet meletakkan daging potongan itu, lalu menatap Reiner dengan tatapan serius. “Ayo bertukar makanan, aku curiga kau sudah memberikan racun di makanan ku!” Reiner terdiam, sungguh kehilangan kata. Tanpa mengatakan apapun, Reiner menyerahkan piring miliknya, bertukar dengan milik Violet. Langsung saja Reiner memasukkan potongan daging steak yang tadi akan dimakan oleh Violet ke mulutnya, mengunyah dengan ekspresi sebal karena tuduhan Violet itu benar-b

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 289

    “James, aku benar-benar sangat berterima kasih karena kau selalu ada disaat aku membutuhkanmu, kau selalu datang bahkan tanpa perlu aku memintanya. Namun, untuk saat ini aku benar-benar masih sangat trauma dengan sebuah hubungan yang melibatkan dua orang.” Aruna tertunduk lesu, tidak tega memberikan penolakan kepada James, tapi dia juga masih trauma dengan hubungan yang dijalaninya bersama dengan Ron. Benar, dia dan Ron bukanlah sepasang suami istri sampai-sampai bisa disebut dengan trauma hubungan. Hanya saja, lebih tepatnya lagi saat ini Aruna sedang berhati-hati dalam menata kehidupan, terutama tentang hubungan bersama dengan pria. Kedepannya, bukan hanya tentang dirinya lagi, tetapi ada kedua orang tuanya, ada violet yang perlu dilibatkan, dan adanya anak yang akan dia lahirkan nanti. Semua akan menjadi satu kesatuan, tidak bisa Arun

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 290

    Setelah menghubungi Violet namun tidak bisa menemuinya secara langsung, akhirnya Althea pun harus menghadapi Reiner. Benar saja seperti yang Reiner katakan sebelumnya, Violet langsung menghubungi Reiner saat ada salah satu anggota keluarga Samuel yang mencoba untuk berbicara dengan Violet, terutama menemuinya. Tidak ingin membuat Violet terlibat, juga tidak ingin Violet kesulitan sendiri mengingat Violet juga adalah orang yang naif, ini adalah salah satu cara Reiner untuk melindungi wanita yang kini telah menjadi istrinya. “Katakan, apa yang ingin kau bicarakan dengan Violet, hanya aku yang bisa digunakan untuk menjadi telinganya mulai sekarang.” ucap Reiner, wajahnya menunjukkan dengan tegas keseriusannya. Mendengar ucapan Reiner, Althea pun merasa gugup, dan bingung. Namun, dia sudah bertekad untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan, sudah tidak ada lagi jalan untuk diambil mundur. J

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 291

    “Bagaimana pertemuan mu dengan Althea tadi?” tanya Violet yang merasa penasaran. Reiner yang tengah membuka kancing kemejanya, baru saja pulang dari kantor hanya bisa sejenak mengabaikan pertanyaan itu. Tidak nyaman berbicara dengan keadaan sibuk, dia akan menyelesaikan itu dulu, baru bisa bicara dengan tenang nantinya. “Kenapa kau diam saja?” tanya lagi Violet yang semakin penasaran. “Apa terjadi sesuatu yang buruk di luar kendali?” Reiner menoleh, menatap wajah Violet dengan tatapan kesal. “Apa kau sedang mengkhawatirkan Abigail sekarang, Violet?” Violet menghela nafasnya, tentu dia mencemaskan semua orang yang bersangkutan tentunya. “Apa khawatir juga tidak boleh?” Violet membuang pandangannya. Reiner memasukkan pakaiannya ke k

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 292

    Pagi itu, suasana di meja makan apartemen mereka terasa begitu tenang. Violet dan Reiner tengah menikmati sarapan yang terdiri dari sandwich yang baru saja Violet buat. Mereka terlihat menikmati sarapan sambil sesekali mengobrol ringan, terutama tentang perkembangan bisnis. Setelah selesai menyantap sarapan, mereka duduk sejenak sambil menikmati secangkir kopi. Reiner lalu mengambil kesempatan untuk mengangkat topik yang sejak lama mengganjal di hatinya. “Violet, mungkin sudah saatnya kita mulai memikirkan soal anak,” ucap Reiner dengan lembut. Pembahasan ini sangat penting, Reiner tahu kalau soal anak itu akan sensitif. Violet terlihat terkejut dan jelas keberatan dengan topik yang dibawa suaminya itu. “Presdir Reiner, kau tahu aku belum siap untuk itu. Bahkan, aku sama sekali tidak memiliki keinginan untuk memiliki anak de

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 293

    Violet terbangun dengan perasaan pusing yang luar biasa, tubuhnya terasa lemas dan nyeri. Rasa panas menjalar dari hidung, bibir, hingga kelopak matanya. Tidak bisa dipungkiri lagi, dia sedang demam. Namun, Violet merasa begitu lelah dan tidak berdaya untuk bangun dari tempat tidur, bahkan untuk mengambil kain basah yang biasa digunakan untuk mengompres dahinya. “Jam 7 malam, bagusnya memang aku tidur saja lagi.” ujar Violet. Dalam keadaan setengah sadar, Violet memutuskan untuk tetap berbaring di tempat tidur, berharap dengan cukup beristirahat, demamnya akan reda dengan sendirinya. Dia menarik selimut tebal dan mencoba menutup matanya kembali, berusaha meredakan rasa pusing yang menyiksa. Sementara itu, Reiner pulang ke apartemen setelah seharian bekerja. Begitu membuka pintu, dia langsung merasakan aura yang berbeda. Suasana apartemen teras

Bab terbaru

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 347

    “Pendonoran sumsum tulang belakang 7 bulan yang lalu dinyatakan sukses, Tuan dan Nyonya.” ucap dokter yang selama ini menjadi dokter yang merawat Johnson. Aruna menangis haru, segera Ron memeluk bahagia istrinya itu. Edward juga langsung memeluk Alenta yang menangis haru, begitu juga dengan kedua orang tua Aruna yang ada di sana. Violet menyeka air matanya, Reiner mengusap kepalanya dengan lembut, lalu merangkulnya. Ada Arabella di gendongan Reiner yang tertidur pulas sejak tadi. “Tapi, untuk mengantisipasi kemungkinan dan bahkan selalu ada, di saat kelahiran bayi kedua anda nanti, pastikan untuk menyimpan darah tali pusat di rumah sakit, Nyonya dan Tuan.” saran dari Dokter itu. Aruna dan Ron menganggukkan kepalanya, dan akhirnya anggota keluarga besar saling berpelukan erat. Walaupun memang benar kemungkinan terburuk selalu ada, s

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 346

    Anara menutup mulutnya menggunakan telapak tangan, matanya menatap benda mungil yang menjadi bagian dari kebahagiaannya. Alat penguji kehamilan yang menyatakan bahwa Aruna tengah hamil. “Ini benar-benar nyata, kan?” tanya Aruna, air matanya sudah mulai mengembung di pelupuk matanya. Padahal, 3 Minggu bersama Ron artinya pun dia sudah melewati 1 Minggu masa datang bulannya. Hanya saja, Aruna cukup stres dengan apa yang terjadi sekarang. Fokusnya benar-benar tertuju kepada Johnson, sampai dia tidak ada waktu untuk memikirkan yang lainnya. Tes! Jatuh sudah air mata Aruna, dia merasa bahagia karena bisa mengantisipasi hal buruk yang mungkin akan terjadi kepada Johnson. Mengenai donor sum-sum tulang belakang yang dijalani Ron dan Johnson beberapa waktu sebelumnya jelas

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 345

    Ron merasakan denyut jantungnya yang berpacu kencang saat ruangan operasi dihiasi dengan suara bip mesin monitor yang terus menerus. Tangan Johnson yang lemah terkulai di samping tubuhnya, pucat dan tidak berdaya. Mata Ron berkaca-kaca saat dia menatap putranya yang terbaring tak sadarkan diri, berharap dan berdoa dalam diam bahwa semua ini akan membawa keajaiban untuk kesembuhan Johnson. “Johnson, sembuh lah....” Harap Ron di dalam hati, “jika menunggu adikmu terlalu lama, maka sembuhlah dengan cara ini, Ayah mohon. Ibumu pasti akan sangat menderita jika terjadi sesuatu padamu, berjuanglah terus, ya....” Dokter yang berpengalaman itu mengenakan sarung tangan sterilnya, seraya memeriksa kembali alat-alat medis yang telah disiapkan. Ron, dengan keberanian yang dipaksakan, berbaring di sisi lain ruangan yang sama, siap untuk mendonorkan sumsum tulang bela

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 344

    “Maafkan aku, tapi semua ini terjadi juga di luar dugaan ku, James.” ucap Aruna jujur, berharap kejujurannya itu dapat dirasakan oleh pria itu. “Aku pikir, aku akan memulai hidup baru bersama Johnson dan kedua orang tuaku saja. Tapi, Johnson mengalami sakit yang benar-benar tidak ada dalam rencana ku, leukimia.” Mendengar itu, James pun terkejut, lupa untuk bernafas hingga beberapa saat. “Leukimia?” James benar-benar lemas, tidak menyangka kalau Johnson akan memiliki sakit mengerikan itu di usianya yang masih begitu kecil. “Kau benar-benar tidak sedang membohongiku, kan? Mana mungkin Johnson sakit seperti itu? Jangan bilang, kau cuma mengada ada supaya bisa menjalin hubungan dengan Ron lagi, Aruna,” harap James. Mendengar itu, jatuh sudah air mata Aruna. Ron, pria itu benar-benar seperti tidak tahu harus mengatakan apa. Jika membuat kebohongan seperti itu sangatlah mudah, maka

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 343

    Aruna benar-benar menyuapkan makanan ke mulutnya Ron. “Makanlah....” Ron, pria itu benar-benar kehabisan kata-kata, padahal sudah bukan hanya satu atau dua kali dia menolak, dan meminta Aruna untuk fokus makan sendiri saja. Masih memangku laptop, pada akhirnya Ron membuka mulutnya, menerima suapan makanan dari Aruna. Nyut!!!! Nyeri, sungguh nyeri sekali dadanya. Kenapa begitu sakit? Ron seperti mendapatkan balasan dari luka yang dia berikan kepada Aruna, tertampar oleh fakta yang ada. Andai saja luka itu tidak pernah tertoreh, mungkinkah hubungan mereka akan lebih jujur dan diliputi kelegaan? Mata Ron memerah, pelupuknya sudah mulai dipenuhi dengan air mata. Melihat itu, Aruna menjadi bingung. Tidak ad

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 342

    Mendengar permintaan maaf yang diucapkan oleh Ron, Aruna pun terdiam karena tidak tahu harus mengatakan apa. Tidak menyangka kalau pria yang dulu begitu angkuh dan juga arogan bisa mengucapkan kata ‘maaf’ namun dengan ekspresi yang begitu tulus. Tes! Tanpa sadar air mata Aruna terjatuh, luka yang seolah sudah sedikit sembuh kini terasa kembali. Semua rasa sakit yang diberikan oleh Ron kembali teringat olehnya. Melihat Aruna meneteskan air mata tanpa kata, Ron benar-benar semakin merasa bersalah. Dia seperti tengah menghianati dirinya sendiri, padahal menyakiti wanita bukanlah sesuatu yang biasa untuk dia lakukan. “Maaf, itu pasti sangat menyakitkan untukmu, bukan? Maaf, aku sungguh meminta maaf untuk apa yang terjadi, dan apa yang sudah aku lakukan padamu, Aruna.” Suara R

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 341

    Ron merasakan beratnya kelopak matanya saat dia mengedipkan mata beberapa kali, mencoba untuk sepenuhnya terjaga. “Sudah mulai sore rupanya,” batin Ron. Ruangan itu dipenuhi oleh sinar sore yang menembus tirai, menciptakan pola cahaya dan bayangan yang bergerak pelan di dinding. Aruna, di sisi lain tempat tidur, tampak begitu damai dalam tidurnya. Rambutnya yang panjang terhampar di bantal, wajahnya tenang meski terlihat ada sedikit kelelahan yang tersisa. “Biarkan saja deh dia lanjut tidur,” gumam Ron. Dengan hati-hati, Ron menyelinap keluar dari selimut dan perlahan-lahan beranjak dari tempat tidur. Ia menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Mereka telah terlewat makan siang, tetapi Ron tahu bahwa Aruna membutuhkan istirahat ini lebih dari apapun. Dengan langkah yang hampir tidak terdengar, d

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 340

    Ron dan Aruna memutuskan untuk kembali ke rumah, sementara itu Edward dan Alenta tengah menemani Johnson. Sudah 2 hari full Ron dan Aruna di rumah sakit, walaupun ada saatnya Ron meninggalkan Aruna karena ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Sesampainya di rumah, Mereka langsung masuk ke kamar. “Kau istirahat saja dulu, aku akan pergi ke luar sebentar. Ada yang harus aku kerjakan, mungkin cuma 1 jam saja.” ucap Ron, langsung mendapatkan anggukan setuju dari Aruna. Bergegas Ron mengganti pakaiannya, dia akan bertemu dengan Ben di kantor cabang karena dia beberapa dokumen yang harus ditandatangani oleh Ron. Sejenak meninggalkan Aruna, Ron menyelesaikan pekerjaannya secepat yang dia bisa. Selama dua hari di rumah sakit, Ron juga tidak bisa tidur nyenyak sama sekali. Johnson selalu menangis, lebih cengeng dari biasanya. Mungk

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 339

    “Kamila, aku mengatakan kepada suamiku untuk membiarkan kau bekerja di perusahaannya karena aku merasa kasihan padamu. Padahal, bagian personalia mengatakan kau tidak dibutuhkan di perusahaan itu.” ujar Violet, tersenyum tak peduli kalau ucapannya barusan sangat tidak nyaman untuk Kamila dengar. Kamila menggigit bibir bawahnya, campur aduk perasaan. Dia tidak menyangka kalau Violet mengetahui banyak hal, namun memilih untuk tidak mengatakan apapun. “Sebenarnya, seberapa banyak hal yang tidak kau katakan padaku, Violet?” tanya Kamila, kali ini dia benar-benar terlihat emosi. Merasa dikhianati, namun sadar pula dia tidak berhak untuk menunjukkan secara jelas kemarahannya. Mendengar pertanyaan dari Kamila, sontak saja sorot mata Violet terarahkan padanya, “Kau sungguh ingin tahu?” Violet mendekati Kamila, “Hampir semua aku tahu, Kamila. Niat mu datang ke apartemen ku, dan kau y

DMCA.com Protection Status