Share

BAB 159

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-18 21:01:42

Alenta merenung seorang diri, duduk di atas ranjang tidur tanpa kehadiran Edward.

Malam itu, dia benar-benar tidak bisa tidur.

Tidak bisa bohong, dia menunggu kepulangan Edward. Namun, tidak juga pulang bahkan sampai matahari terbit, jam pada dinding menunjukkan pukul 7 pagi.

Kekecewaan yang amat luar biasa itu semakin terasa di hatinya, setiap kali mengingat nama Edward saja dadanya seperti berdenyut nyeri.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Alenta dalam kebimbangan.

Jelas, tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari Edward untuk bisa terus bertahan di rumah itu. Namun, kalaupun dia ingin pergi membawa Ron, bagaimana dengan Elea?

Jelas, dia tidak akan pernah sanggup membayar biaya pengobatan Elea yang luar biasa mahalnya.

Dokter khusus, obat terbaik, 2 perawat yang disewa Edward juga sangat fantastis bayarannya.

“Ya Tuhan...” Keluh Alenta, menjambak rambutnya sendiri karena frustasi yang dia rasak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 160

    Edward membuka pintu rumah pada pukul 11 siang, hati-hati mempersiapkan diri untuk menjelaskan kepada Alenta tentang keadaan Veronica yang membuatnya tidak pulang semalaman. Begitu masuk, dia mendengar suara tawa yang riang dari kedua anaknya. Sejenak, perasaan cemasnya berkurang dan digantikan oleh semangat untuk bersua dengan anak-anak tercinta.Namun, ketika dia melangkah ke ruang keluarga, pemandangan yang dia saksikan membuat hatinya teriris. “Apa-apaan ini?” gumam Edward.Dua anaknya, Ron dan Elea, sedang asyik bermain dengan Michael, sahabat baiknya yang juga merupakan ayah kandung Elea. Mereka tertawa, bercanda, dan berbagi kebahagiaan bersama, sementara Alenta, menatap mereka dengan senyuman lebar di wajahnya.Edward merasa cemburu dan kesal melihat kebersamaan mereka. Sepasang mata tajamnya menatap Alenta, seolah menanyakan mengapa dia membiarkan Michael begitu dekat dengan anak-anak mereka. Alenta menangkap tatapan itu dan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 161

    “Aku benar-benar sudah sangat merasa lelah. Sudah kubilang pada akhirnya kau akan terjatuh dalam lubang yang membuatmu tidak bisa keluar lagi. Jadi, sebelum itu terjadi ayo berpisah saja dan tidak usah membuang waktu.” pinta Gozel. Mendengar ucapan Alenta, Edward pun membeku ngeri. Kembali dia menahan Alenta, tidak mengizinkan dia keluar dari kamar. “Kak Edward, lepaskan aku!” Titah Alenta. “Aku harus membuat makan siang untuk anak-anak,” Alenta mencoba untuk menjelaskan. Edward kembali memeluk Alenta, “Maaf, maafkan aku, Sayang. Demi Tuhan, aku akan berusaha dengan keras untuk bisa keluar dari perasaan aneh ini. Aku bersumpah, tolong berikan 1 kesempatan lagi untukku, ya?” Mohon Edward. Alenta terdiam, dia merasakan tubuh Edward yang gemetar. Tidak tahu apa yang membuat Edward seperti itu, Alenta tidak ingin banyak berpikir saat ini. “Berikan aku waktu sebentar saja, aku akan memperjelas perasaan apa ini. Aku jan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 162

    Julia berlari sekuat tenaga, mengepakkan rok panjangnya saat melompati pagar yang mengelilingi mansion Helios.Hatinya berdebar kencang saat dia teringat pelayan yang hampir saja memergokinya hendak melarikan diri. Namun, beruntung kecepatan kakinya mampu membawanya lebih jauh meninggalkan mansion.“Apa-apaan, ini?” tanya Julia dalam kebingungan karena tempat yang ia lihat sepertinya sangat asing, dan belum pernah Ia lihat sebelumnya.Julia menggelengkan kepalanya, dia akan memikirkan kebingungan ilnanti.Dengan kondisi Helios yang terluka akibat tusukan garpu yang diberikan Julia, seluruh pelayan mansion sibuk mengurus pemilik mereka yang dilarikan ke rumah sakit. Julia memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri demi menemui putrinya yang sudah lama tak dijumpainya.Dalam perjuangan melarikan diri, Julia sempat mengambil dompet Helios yang berisi uang yang cukup untuk mencapai tempat putrinya. Setelah beberapa w

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 163

    Edward melangkah masuk ke ruangan rawat dengan tenang, di tangannya tergenggam sebuah keranjang buah yang ia bawa untuk Veronica. Begitu melihat kedatangan Edward, Veronica tersenyum lebar dan mata ibunya yang duduk di sampingnya juga berbinar. “Hai, Veronica. Bagaimana keadaanmu hari ini?” tanya Edward dengan suara lembut sambil meletakkan keranjang buah di meja samping tempat tidur.Veronica hendak menjawab, namun belum sempat ia membuka mulut, pintu ruangan terbuka dan Alenta melangkah masuk dengan wajah datar. Veronica seketika menundukkan kepala, hatinya teriris melihat Alenta ada di sana. Ia merasa harapannya untuk mendapatkan perhatian penuh dari Edward pupus sudah.Edward menatap Veronica yang kini terdiam, lalu menoleh ke Alenta. Dalam hati, ia ingin menjelaskan bahwa dirinya tak bisa meninggalkan istrinya itu, meskipun sebenarnya ia sangat ingin menghabiskan waktu bersama Veronica untuk menebus rasa penyesalan yang ia rasakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 164

    “Apa Kau pernah dengar bahwa Cinta Pertama adalah cinta yang paling sulit untuk dilupakan?” tanya Ibunya Veronica. “Bahkan, ada begitu banyak kenangan yang mereka miliki sampai-sampai, mereka kesulitan untuk menangani diri sendiri begitu bertemu kembali. Sepertinya, inilah yang terjadi di antara Edward dan juga Veronica.” Ada senyum tipis yang timbul di bibir ibunya Veronica. Tersenyum dengan begitu santai, Alenta sama sekali tak menunjukkan bahwa dia terpengaruh oleh kalimat itu. “Pernah tentu saja. Namun, cinta pertama adalah sesuatu yang dimiliki oleh sepasang manusia yang biasanya masih muda dan tidak memiliki pengalaman apapun. Kadang, bahkan mereka melakukan suatu tindakan yang akan mengubah begitu besar dan pada akhirnya hanya menjadi sebuah pengalaman, dan pembelajaran saja.” jawab Alenta, dia juga tersenyum karena tidak ingin membiarkan Ibunya Veronica mengacaukan dirinya. Mendengar ucapan Alenta, ibunya Veronica hilang kata untuk beberapa saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 165

    Alenta merasa kesakitan ketika bangkit dari tempat tidur, tubuhnya sakit dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya akibat penyerangan brutal Edward sepanjang hari. “Kak Edward benar-benar keterlaluan sekali!” gumam Alenta yang merasa sangat kesal. Dia bahkan tertidur dan tak tahu kapan Edward berhenti. Mengamati sekeliling, Edward sudah tiada di kamar itu. Dengan menahan sakit, Alenta turun dari ranjang, menyeret tubuh lemahnya tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Ia menuju ke kamar mandi, berniat untuk segera membersihkan diri. Namun, begitu membuka pintu kamar mandi, ia terkejut melihat Edward sudah berada di dalam sana, tersenyum penuh nafsu yang belum puas.“Sayang, aku baru saja selesai mandi. Tapi, kalau mau diajak mandi bersama, aku tidak keberatan mau mandi sampai sejuta kalipun,” ujar Edward, menampilkan senyum aneh yang membuat Alenta kesal. “Kak Edward, apa kau sengaja melakukan ini supaya ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 166

    Alenta terpaku di ambang pintu, matanya melebar melihat Julia dan kedua orang tuanya yang tiba-tiba muncul di depan rumahnya. “Nak, kami sudah menghubungi Edward sebelumnya, itulah kenapa kami diizinkan untuk masuk.” ucap Herin memberitahu.Alenta menganggukkan kepala, bisa melewati gerbang artinya Edward sudah memberikan izin, tentu saja Alenta paham. Alenta kembali memperhatikan Julia. Sudah berbulan-bulan mereka tidak bertemu, dan kini Julia terlihat begitu kurus dan pucat. Tanpa banyak bicara, Julia menanyakan keberadaan Elea, anak kandungnya yang terasa begitu lama ditinggalkan untuk tinggal bersama Alenta. “Dimana Elea?”Alenta menelan ludah, mencoba menenangkan perasaan campur aduk yang melanda hatinya. Dengan langkah ragu, ia mengarahkan tempat kepada Julia, kedua orang tuanya, dan membawanya ke taman belakang rumah, tempat Elea sedang asyik bermain bersama Ron, sahabat kecilnya. “Elea, sayang, coba lihat si

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 167

    Julia menggenggam erat tangan Alenta, matanya terlihat dalam dan juga serius. “Bisakah aku merepotkanmu untuk membantu menjaga Elea?”Sungguh, Alenta benar-benar tidak mengerti. Julia sudah kembali dan bisa menjaga putrinya sendiri jika dia mau, tapi kenapa Julia justru memilih untuk kembali meninggalkan Elea?Tidak tahu harus memberikan jawaban seperti apa, Alenta hanya bisa terdiam dengan segala pemikirannya. “Alenta,” Panggil Julia dengan suaranya yang bergetar menahan tangis. “Aku tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi, namun Aku pastikan tidak akan pernah ada masalah yang timbul karena diriku. Hanya, tolong bantu aku untuk menjaga Elea, dia lebih aman jika bersamamu dibanding denganku, atau bahkan dengan orang tua kita.” Menjadi semakin bingung dengan ucapan Julia, Alenta tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak bertanya. “Sebenarnya, apa yang sedang Kak Julia pikirkan? Apa maksudnya, dan memangnya Kak Julia mau pergi ke mana?”Ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21

Bab terbaru

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 347

    “Pendonoran sumsum tulang belakang 7 bulan yang lalu dinyatakan sukses, Tuan dan Nyonya.” ucap dokter yang selama ini menjadi dokter yang merawat Johnson. Aruna menangis haru, segera Ron memeluk bahagia istrinya itu. Edward juga langsung memeluk Alenta yang menangis haru, begitu juga dengan kedua orang tua Aruna yang ada di sana. Violet menyeka air matanya, Reiner mengusap kepalanya dengan lembut, lalu merangkulnya. Ada Arabella di gendongan Reiner yang tertidur pulas sejak tadi. “Tapi, untuk mengantisipasi kemungkinan dan bahkan selalu ada, di saat kelahiran bayi kedua anda nanti, pastikan untuk menyimpan darah tali pusat di rumah sakit, Nyonya dan Tuan.” saran dari Dokter itu. Aruna dan Ron menganggukkan kepalanya, dan akhirnya anggota keluarga besar saling berpelukan erat. Walaupun memang benar kemungkinan terburuk selalu ada, s

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 346

    Anara menutup mulutnya menggunakan telapak tangan, matanya menatap benda mungil yang menjadi bagian dari kebahagiaannya. Alat penguji kehamilan yang menyatakan bahwa Aruna tengah hamil. “Ini benar-benar nyata, kan?” tanya Aruna, air matanya sudah mulai mengembung di pelupuk matanya. Padahal, 3 Minggu bersama Ron artinya pun dia sudah melewati 1 Minggu masa datang bulannya. Hanya saja, Aruna cukup stres dengan apa yang terjadi sekarang. Fokusnya benar-benar tertuju kepada Johnson, sampai dia tidak ada waktu untuk memikirkan yang lainnya. Tes! Jatuh sudah air mata Aruna, dia merasa bahagia karena bisa mengantisipasi hal buruk yang mungkin akan terjadi kepada Johnson. Mengenai donor sum-sum tulang belakang yang dijalani Ron dan Johnson beberapa waktu sebelumnya jelas

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 345

    Ron merasakan denyut jantungnya yang berpacu kencang saat ruangan operasi dihiasi dengan suara bip mesin monitor yang terus menerus. Tangan Johnson yang lemah terkulai di samping tubuhnya, pucat dan tidak berdaya. Mata Ron berkaca-kaca saat dia menatap putranya yang terbaring tak sadarkan diri, berharap dan berdoa dalam diam bahwa semua ini akan membawa keajaiban untuk kesembuhan Johnson. “Johnson, sembuh lah....” Harap Ron di dalam hati, “jika menunggu adikmu terlalu lama, maka sembuhlah dengan cara ini, Ayah mohon. Ibumu pasti akan sangat menderita jika terjadi sesuatu padamu, berjuanglah terus, ya....” Dokter yang berpengalaman itu mengenakan sarung tangan sterilnya, seraya memeriksa kembali alat-alat medis yang telah disiapkan. Ron, dengan keberanian yang dipaksakan, berbaring di sisi lain ruangan yang sama, siap untuk mendonorkan sumsum tulang bela

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 344

    “Maafkan aku, tapi semua ini terjadi juga di luar dugaan ku, James.” ucap Aruna jujur, berharap kejujurannya itu dapat dirasakan oleh pria itu. “Aku pikir, aku akan memulai hidup baru bersama Johnson dan kedua orang tuaku saja. Tapi, Johnson mengalami sakit yang benar-benar tidak ada dalam rencana ku, leukimia.” Mendengar itu, James pun terkejut, lupa untuk bernafas hingga beberapa saat. “Leukimia?” James benar-benar lemas, tidak menyangka kalau Johnson akan memiliki sakit mengerikan itu di usianya yang masih begitu kecil. “Kau benar-benar tidak sedang membohongiku, kan? Mana mungkin Johnson sakit seperti itu? Jangan bilang, kau cuma mengada ada supaya bisa menjalin hubungan dengan Ron lagi, Aruna,” harap James. Mendengar itu, jatuh sudah air mata Aruna. Ron, pria itu benar-benar seperti tidak tahu harus mengatakan apa. Jika membuat kebohongan seperti itu sangatlah mudah, maka

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 343

    Aruna benar-benar menyuapkan makanan ke mulutnya Ron. “Makanlah....” Ron, pria itu benar-benar kehabisan kata-kata, padahal sudah bukan hanya satu atau dua kali dia menolak, dan meminta Aruna untuk fokus makan sendiri saja. Masih memangku laptop, pada akhirnya Ron membuka mulutnya, menerima suapan makanan dari Aruna. Nyut!!!! Nyeri, sungguh nyeri sekali dadanya. Kenapa begitu sakit? Ron seperti mendapatkan balasan dari luka yang dia berikan kepada Aruna, tertampar oleh fakta yang ada. Andai saja luka itu tidak pernah tertoreh, mungkinkah hubungan mereka akan lebih jujur dan diliputi kelegaan? Mata Ron memerah, pelupuknya sudah mulai dipenuhi dengan air mata. Melihat itu, Aruna menjadi bingung. Tidak ad

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 342

    Mendengar permintaan maaf yang diucapkan oleh Ron, Aruna pun terdiam karena tidak tahu harus mengatakan apa. Tidak menyangka kalau pria yang dulu begitu angkuh dan juga arogan bisa mengucapkan kata ‘maaf’ namun dengan ekspresi yang begitu tulus. Tes! Tanpa sadar air mata Aruna terjatuh, luka yang seolah sudah sedikit sembuh kini terasa kembali. Semua rasa sakit yang diberikan oleh Ron kembali teringat olehnya. Melihat Aruna meneteskan air mata tanpa kata, Ron benar-benar semakin merasa bersalah. Dia seperti tengah menghianati dirinya sendiri, padahal menyakiti wanita bukanlah sesuatu yang biasa untuk dia lakukan. “Maaf, itu pasti sangat menyakitkan untukmu, bukan? Maaf, aku sungguh meminta maaf untuk apa yang terjadi, dan apa yang sudah aku lakukan padamu, Aruna.” Suara R

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 341

    Ron merasakan beratnya kelopak matanya saat dia mengedipkan mata beberapa kali, mencoba untuk sepenuhnya terjaga. “Sudah mulai sore rupanya,” batin Ron. Ruangan itu dipenuhi oleh sinar sore yang menembus tirai, menciptakan pola cahaya dan bayangan yang bergerak pelan di dinding. Aruna, di sisi lain tempat tidur, tampak begitu damai dalam tidurnya. Rambutnya yang panjang terhampar di bantal, wajahnya tenang meski terlihat ada sedikit kelelahan yang tersisa. “Biarkan saja deh dia lanjut tidur,” gumam Ron. Dengan hati-hati, Ron menyelinap keluar dari selimut dan perlahan-lahan beranjak dari tempat tidur. Ia menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Mereka telah terlewat makan siang, tetapi Ron tahu bahwa Aruna membutuhkan istirahat ini lebih dari apapun. Dengan langkah yang hampir tidak terdengar, d

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 340

    Ron dan Aruna memutuskan untuk kembali ke rumah, sementara itu Edward dan Alenta tengah menemani Johnson. Sudah 2 hari full Ron dan Aruna di rumah sakit, walaupun ada saatnya Ron meninggalkan Aruna karena ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Sesampainya di rumah, Mereka langsung masuk ke kamar. “Kau istirahat saja dulu, aku akan pergi ke luar sebentar. Ada yang harus aku kerjakan, mungkin cuma 1 jam saja.” ucap Ron, langsung mendapatkan anggukan setuju dari Aruna. Bergegas Ron mengganti pakaiannya, dia akan bertemu dengan Ben di kantor cabang karena dia beberapa dokumen yang harus ditandatangani oleh Ron. Sejenak meninggalkan Aruna, Ron menyelesaikan pekerjaannya secepat yang dia bisa. Selama dua hari di rumah sakit, Ron juga tidak bisa tidur nyenyak sama sekali. Johnson selalu menangis, lebih cengeng dari biasanya. Mungk

  • Istri Sementara untuk Kakak Ipar   BAB 339

    “Kamila, aku mengatakan kepada suamiku untuk membiarkan kau bekerja di perusahaannya karena aku merasa kasihan padamu. Padahal, bagian personalia mengatakan kau tidak dibutuhkan di perusahaan itu.” ujar Violet, tersenyum tak peduli kalau ucapannya barusan sangat tidak nyaman untuk Kamila dengar. Kamila menggigit bibir bawahnya, campur aduk perasaan. Dia tidak menyangka kalau Violet mengetahui banyak hal, namun memilih untuk tidak mengatakan apapun. “Sebenarnya, seberapa banyak hal yang tidak kau katakan padaku, Violet?” tanya Kamila, kali ini dia benar-benar terlihat emosi. Merasa dikhianati, namun sadar pula dia tidak berhak untuk menunjukkan secara jelas kemarahannya. Mendengar pertanyaan dari Kamila, sontak saja sorot mata Violet terarahkan padanya, “Kau sungguh ingin tahu?” Violet mendekati Kamila, “Hampir semua aku tahu, Kamila. Niat mu datang ke apartemen ku, dan kau y

DMCA.com Protection Status