Share

Bab 85. Emily Pergi

Nyeri .... Sebuah kelembutan itu ternyata hanya sembilu yang akhirnya mengoyak hati. Luka lama itu kini menganga kembali. Sangat perih .... Sean telah menabur garam pada luka itu.

"Akh! Ah ha ha ha ha!" Emily memegang dadanya yang sangat perih. Meremas kuat, merutuki dirinya yang disangka bodoh.

"Sean .... Nuranimu benar-benar telah lenyap! Aku menyesal .... Sangat menyesal, terjerat kepalsuanmu dua kali. Dan tidak ada ketiga kalinya!" Dada Emily sesak, bak oksigen tak mampu menelisip pada rongga parunya.

Kaki Emily tak mampu menopang raga. Dia luruh di lantai kamarnya. Air matanya trus berderai. Terisak! Dia kini meringkuk memeluk lututnya yang menekuk. Menyandarkan kepalanya di cela lutut. Hanya bisa menangis untuk menumpahkan letupan rasa kecewa amat dalam.

"Tega kamu, Sean. Tega!" Emily sesegukan. Rasanya lebih dari sekedar sakit hati dibohongi. Banyak rasa yang terkumpul jadi satu di dadanya. Candaan dan perhatian selama ini, membuat sakit itu makin perih. Bahkan ... menghabiskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status