แชร์

Bab 82. Kehangatan Yang Ditinggal

Felisha mengelus perutnya yang rata. "Akhirnya, aku nggak jadi membencimu! Kamu akan jadi anak Sean sebentar lagi. Nggak sia-sia aku dapat benih. Entah punya siapa!" Wanita itu tertawa lepas.

"Sean .... Sean. Mana bisa kamu bahagia semudah itu setelah sengaja mencampakkan wanita yang sangat setia dan mencintaimu! Kamu harus dipaksa menyadari siapa yang lebih layak!"

Felisha melanjutkan packing. Dia akan berangkat hari ini. Semua hotel dan pergerakannya akan diatur oleh anak buah Benny.

***

Pagi di kediaman Sean.

"Kita akan sarapan di kamar ini, agar Papa nggak perlu turun." Emily membawa nampan menata di meja. Ada satu maid yang membantunya.

"Papa curang! Aku akan mengalahkanmu sebentar lagi!" Axel masih fokus pada layar dengan tawa kecil.

Dua pria tampan beda usia duduk bersandar di headboard dengan bahu berhimpit.

"Terima kekalahanmu, Axel. Jangan mimpi menang dari papa!" Sean masih asik bermain game. Senyum itu tak lepas dari bibirnya.

"Tidak mungkin aku kalah dari pak tua!" Axel m
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status