Share

Bab 112. Marah Karena Rindu

Samar-samar Emily mendengar pekikan tangis. Namun, apa benar yang dia dengar? Hatinya semakin dibuat gundah.

"Opa, kenapa diam lagi? Mana papa? Berikan telepon ini sama pria yang membuatku sangat marah itu! Menyebalkan! Awas, kalau sampai dia nggak kangen sama aku!" Axel melupakan kekesalannya.

"Pa, apa yang terjadi di sana? Katakan saja padaku meski itu hal buruk. Aku masih menjadi orang yang berhak mengetahui keadaannya." Emily sengaja berkata ambigu. Ada siratan makna menggiring Evan mengatakan sesuatu. Namun, apa itu berhasil?

Terdengar helaan nafas berat. "Opa baik-baik saja. Baru saja bertemu dengan papamu, Axel. Tapi, dia sudah pergi lagi. Papamu harus bertemu dengan orang penting dan tidak boleh terlewatkan."

Emily tersenyum kaku dengan mata berkaca. Seharusnya dia senang mendengar hal itu, berarti Sean baik-baik saja. Namun, entah kenapa kegelisahannya tidak berkurang. Malah semakin kuat. Ketakutan semakin meremas dadanya.

Emily berpikir, jika respon Evan di awal seperti itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status