Share

Tidak Gratis, Sayang!

Lunar tidak menyangka bahwa suaminya akan setuju untuk selalu tertawa saat bersamanya. Begitu pula saat mereka berada di unit Langit. Lelaki itu selalu bersikap manis dan dan tidak segan menunjukkan tawanya.

"Kenapa melihat Mas Bumi begitu, Lang?" tanya Lunar yang merasa heran dengan tatapan adik iparnya.

Pria itu menggeleng sambil tertawa pelan. "Tidak apa, hanya saja Bang Bumi terlihat lebih ceria. Tidak seperti biasanya yang terlihat menakutkan dan menyebalkan."

Kini gantian Lunar yang tertawa dengan pelan. Dia tahu pasti akan aneh bagi yang kenal dan tahu bagaimana Bumi saat melihat lelaki tersebut tertawa bahkan terkesan ceria.

"Bukankah lebih baik jika Mas Bumi seperti ini. Setidaknya dia terlihat lebih hidup dan berwarna. Tidak hanya satu warna saja ... gelap!" sahutnya melirik pada suaminya yang sudah menatap dengan tajam.

"Hahaha, kamu benar Lunar. Hanya saja, pasti akan semakin banyak wanita yang tertarik dengannya. Kamu akan banyak saingan," timpal Langit masih sambil t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
lanjut bab terskhir
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
lanjut seru bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status