Share

Pengakuan

Seorang wanita paruh baya menatap dua orang di depannya dengan menelisik tajam.

"Jadi, apa penjelasan kalian? Lunar? Bumi?" serunya dengan suara yang cukup dalam.

Perempuan yang disebut namanya melirik pada lelaki yang ada di sebelahnya. Tidak ada raut ketakutan atau penyesalan dari wajah Bumi.

"Kenapa diam?! Jawab!" sentak Nyonya Mahendra dengan begitu kesal karena tidak ada jawaban dari dua orang di depannya itu.

"Kenapa Mama harus bertanya seperti itu kalau sudah tahu jawabann?!"

Bukan Bumi yang yang menyahut, melainkan Langit yang ada di samping ibunya. Sehingga wanita paruh baya itu mendengus sebal pada anak bungsunya.

"Bisakah kamu diam, Langit? Mama sedang bicara dengan Kakakmu dan ... Kakak iparmu, mungkin?" cibir Nyonya Mahendra melirik pada Lunar yang menundukkan kepalanya.

"Ck, Mama tidak kasihan dengan Lunar yang dari tadi terlihat ketakutan? Dia sedang hamil, Ma! Kalau ada apa-apa dengan kandungannya, bagaimana? Mama mau kehilangan cucu pertama Mama? Bukannya Mama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mimi Pakpahan
lanjut tambah seru bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status