Share

Bab 55 - Dia Pembunuh

“Akhirnya kau menyerah juga, Andari.” Perempuan berambut sepanjang rahang itu tersenyum licik. Tangannya sengaja dilipat di depan dada. Tatapan yang diberikan pada Andari entah sebuah tatapan iba atau mengejek.

Andari menyunggingkan bibir sekilas. Lalu, menarik napas panjang. “Ya, aku mah mengalah buat kamu. Lagian, buat naon teh memperebutkan pria yang tidak cukup satu wanita?” Alisnya terangkat satu.

“Danial tidak seperti yang kamu bilang, Andari. Dia setia. Dasarnya saja, kau yang tidak becus menjadi istri.” Enzy menyunggingkan bibirnya. Dia tersenyum seolah meremehkan.

“Semoga saja begitu nya. Aku teh hanya mengingatkan. Danial itu pemain, Enzy. Jadi, jangan berharap banyak padanya. Takut you terluka, sama seperti denganku.”

Andari menghela napas panjang. Tak berniat untuk memperpanjang obrolannya dengan Enzy. Jika terus diladeni, maka boleh jadi obrolan tak berpusat itu berbuntut panjang menjadi sebuah perdebatan.

Ia kemudian mela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status