Share

Bab 50 - Perseteruan Dua Sahabat

Angin petang mulai berembus kencang, menampar lembut pipi wanita yang sedang berjalan sembari sesekali mengusap perut datarnya.

Isi kepala berkecamuk disertai dengan perih pun pilu organ lunak bernama hati dalam tubuhnya. Rasa nyeri dan sesak sedari tadi juga menusuk-nusuk di dada. Alhasil, membuat pertahanannya membuncah tanpa ragu meski susah payah ditahan.

Ia tak peduli pandangan orang-orang yang melihatnya berjalan bak tak punya tujuan. Saat ini, dia hanya butuh ketenangan. Menghindar dari orang-orang yang membuatnya terluka cukup lebih baik baginya.

Terlepas dari rasa sakit, ia juga kecewa dengan Dzaka yang tidak mengikutinya tadi. Padahal, meski marah, dia masih berharap Dzaka punya inisiatif untuk membawanya pulang ke rumah.

Namun, apa? Dzaka tak datang. Tentu, hal itu membuat praduga miring Kirana bermunculan. Menurutnya, suaminya pasti menemui Clarissa.

Ya, tidak salah. Lantas, bukankah selama ini memang hanya persoalan Clari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status