Share

Preman

Aiden terpuruk setelah Iris meninggalkan kantornya. Dia merasa tidak pantas mengejar wanita itu untuk memintanya bertahan dengannya.

Dia duduk di atas mejanya sambil melonggarkan dasi yang terasa mencekiknya. Dia tidak kuasa menahan rasa frustasi dan amarah pada dirinya sendiri menghamburkan barang-barang di atas meja kerja. Berkas-berkas laporan, ponsel dan laptopnya jatuh berserakan di lantai.

Bunyi barang-barang berjatuhan bergema di dalam kantor dan terdengar sampai keluar. Aiden menggebrak mejanya dengan napas terengah-engah, belum merasa puas melampiaskan amarah dan frustasinya.

Setelah beberapa saat menenangkan dirinya. Aiden menekan tombol teleponya yang menggantung di bawah kerja.

“Peter, datang ke kantorku sekarang,” perintah Aiden dalam suasana yang hati yang buruk.

“Presdir, Tuan Peter sedang tidak ada di kantor.” Royid yang menjawab panggilan telepon Aiden dengan hati-hati

Aiden berdecak kesal dan membentak, “Kamu ke datang ke kantorku sekarang!”

Royid tersentak.

“Baik,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sally Sunoi
semoga aiden lebih utamakan perasaan iris.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status